08. being a dad ain't easy

6.1K 941 82
                                    

Gellar Morgan Januar.

Bukan tanpa alasan Jeff dan Hanna sepakat memberi nama tersebut untuk anak pertama. Apa lagi, biasanya anak pertama, tuh, bisa dibilang yang paling istimewa karena pasangan suami istri yang masih excited-excitednya jadi orang tua baru.

Sebenarnya, gak ada makna spesial saat Jeff mengusulkan nama tersebut. Gellar sendiri diambil dari nama belakang aktris Amerika favorite Jeff, Sarah Michelle Gellar, yang beberapa kali main film selalu berhasil bikin Jeff terpukau dengan karakternya. Tapi kalau diartikan dalam bahasa Hungaria, Gellar bisa berarti tombak, atau alat perlindungan bagi kejahatan. Sedikit banyak, Hanna memang pernah berharap Gellar mau jadi polisi saat besar nanti.

Morgan juga memiliki makna sebelas dua belas dengan Gellar, yang artinya prajurit. Sementara Januar, adalah nama yang paling gampang ditebak alasannya oleh orang-orang. Ya, betul. Januar diberikan sebagai nama belakang karena cowok itu lahir di bulan Januari. Tepatnya 30 Januari, pemilik bintang Aquarius, mirip bapaknya.

Jadi ngerti, kan, kenapa Jeff dan Gellar sama-sama gampang banget ngegaet cewek selain emang didukung tampang? Ya karena mereka Aquarius, aura menawannya gak main-main.

Gellar tumbuh dengan baik, atau mungkin bisa dibilang terlalu aktif bahkan sejak usianya masih kecil. Sikap konyol dan aneh papanya sangat menurun pada anak itu.

Ketika SD, Gellar sering memaksa temannya untuk bertukar tempat duduk hanya karena Gellar naksir salah satu teman perempuan, Sofia. Hanna masih ingat sekali bagaimana Gellar sampai menangis dan meraung di lantai depan kelas karena Sofia berkata dia tidak ingin duduk dengan Gellar. Kata Sofia, Gellar selalu bersikap jahil yang mana itu membuat Sofia risih dan menjauh. Padahal saat itu Gellar masih kelas 2 SD.

Saat anaknya memasuki SMP, Gellar semakin kelihatan kalau dia 'anak Jeff' banget. Pada suatu siang, Jeff pernah cerita ke Hanna kalau dia mergokin Gellar chattingan sama cewek. Dari situlah, Hanna mulai was-was, takut kalau pergaulan Gellar juga menyalah seperti apa yang dilakukan papa dan mamanya dulu.

"Kayaknya aku perlu ngomong, deh," ujar Hanna waktu itu menanggapi Jeff.

Tapi suaminya menggeleng gak setuju. "Biarin. Chatnya biasa aja, kok. Bukan yang gimana-gimana. Cuman, ya, dua puluh empat jam ngobrolnya."

"Tetep. Dia, kan, masih kecil."

"Dia udah SMP, Sayang."

"Baru masuk SMP dua bulan lalu, artinya dia baru lulus SD beberapa bulan yang lalu," Hanna menghela nafas. "Kalau gak ditegur sekarang, dia makin menjadi-jadi gimana?"

"Enggak, percaya sama aku. Kamu juga tahu aku sering mantau. Dia gak pernah aneh-aneh."

Itu benar.

Jeff, walaupun kelihatannya cuek-cuek aja sama sang anak—atau bisa disebut cenderung jadi bokap nyebelin di mata Gellar—tetep aja gimanapun Gellar anaknya. Jeff selalu berusaha semaksimal mungkin buat tahu apa aja yang dilakuin Gellar di luar sana, hal apa yang lagi jadi hobinya, kayak apa pergaulan Gellar.

Dia gak pernah luput nanya ke guru tiap bulannya kayak apa perkembangan Gellar di kelas, mulai dari bidang akademis, ekskulnya, sampai lingkungan pertemanannya. Pun kalau Gellar udah tidur, dia pasti otak-atik hapenya Gellar.

Melihat istrinya tetap cemas, Jeff hanya berakhir merengkuh Hanna ke dalam pelukannya.

"Calm. Kalau ada yang janggal, pasti aku bakal kasih tahu kamu, kok. Lagian suka-sukaan pas SMP itu wajar banget."

Tapi kemudian semuanya berubah ketika SMA.

Dulu, Jeff emang pernah janjiin buat beliin Gellar motor ninja merah kalau anaknya berhasil tembus sekolah terbaik di Jakarta. Akhirnya karena Gellar beneran lolos, dia turutin, dong. Terus pas ulang tahun ke 17 which means dia pas kelas 11, Gellar gak minta barang lagi. Tapi dia minta dikasih izin buat pacaran karena sebelumnya Hanna dan Jeff emang gak ngebolehin dia pacaran, yang mana akhirnya Gellar malah membangkang dengan backstreet sama entah siapa pacarnya saat itu.

imperfect.Where stories live. Discover now