11. the childish husband

6.5K 845 47
                                    

BACA DULU PLIS.

1. gue update sekaligus disini sama di karyakarsa. totalnya 5000 words.

2. baca yang di wattpad dulu baru di karyakarsa. karena ceritanya nyambung. kalaupun gak beli yang di karyakarsa juga gak papa, disana kan cuman adegan tambahan.

3. SEBELUM BELI, plis gue mohon dengan sangat, gue minta maaf banget kalau adegannya bakal ngagetin kalian karena gue pakai bahasa frontal buat mendukung jalannya cerita. ini bakal jadi pertama kalinya gue nulis sefrontal itu, gue ampe panas dingin sendiri, jadi plis, plis, kalau belum 19 tahun, tolong jangan beli.

happy reading.

•••





Di malam hari, tepatnya satu hari sebelum acara reuni SMA Hanna dilaksanakan, perempuan itu mondar-mandir dari satu lemari ke lemari lainnya—lemari di kamar Jeff dan Hanna memang ada dua jumlahnya—demi memilih pakaian yang tepat untuk hadir ke acara tersebut.

Karena dress code yang ditentukan adalah dress abu-abu untuk perempuan, sementara laki-laki akan memakai kemeja putih, maka Hanna bisa membayangkan bahwa besok akan jadi acara semi-formal, gak sekedar reuni-reuni doang. Apa lagi dituliskan dalam surat undangan bahwa Ardhito Pramono akan hadir sebagai bintang tamu.

Omong-omong, Hanna sebenarnya memiliki tiga macam dress berwarna abu-abu. Tapi karena dia tahu kalau Jeff gak bakal ngebolehin dia pakai dress yang terlalu terbuka, jadi dia memilih salah satu dress yang paling aman.

Tapi nyatanya, laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu tetep gak bisa terima. Dengan muka bersungut-sungut, Jeff mengusulkan pilihan lain.

"Aku anterin cari dress sekarang. Beli yang baru aja."

"Jeff, please?" Hanna menatap suaminya jengah. "Ini udah jam berapa, coba? Ya kali mau cari dress. Gak ada yang buka."

"Ya udah, pesen di olshop aja. Cari yang gak kekurangan kain bentuknya."

Padahal for your information aja, nih. Dress-dress Hanna, tuh, yang beliin juga Jeff sendiri. Tapi cowok itu gak pernah rela kalau Hanna mau pakai buat keluar.

"Udah besok acaranya. Mana sempet?!" jawab Hanna sebal.

Jeff menghela nafas kasar, ia melempar jaket yang hendak ia pakai karena tadi, kan, niatnya dia mau nganter Hanna cari dress, kemudian kini memilih tidur di atas ranjang dengan posisi tengkurap. Matanya tak lepas dari Hanna yang juga memandanginya dengan sorot gak kalah kesal.

"Beneran gak boleh pakai ini?" tanya Hanna sangsi sambil mengedikkan dagu ke arah dress yang sudah dia pajang di depan lemari. "Berarti aku gak usah ikut reuni aja?"

Jeff diem. Dia tahu Hanna sangat ingin ikut acara tersebut. Karena semenjak menikah, dia kan emang gak pernah hangout-hangout sama temennya lagi. Temen manapun. Bahkan sama Jane juga gak pernah kemana-mana. Paling banter cuman Jane ke rumah mereka doang buat berkunjung.

Tapi di sisi lain, Jeff mana rela, sih, kalau istrinya harus hadir ke acara yang banyak kaum adam, sementara gaunnya aja bikin dia gak ngasih restu?!

"Jeff?"

Tapi Jeff lebih memilih menghadapkan kepala ke arah lain, tidur menyamping memunggungi Hanna. Cowok itu langsung menarik selimut dan merem, gak mau ngomong apa-apa lagi. Hanna berdecak, tahu benar kalau suaminya sekarang malah ngambek.

Hanna membiarkan Jeff tidur lebih dulu sekalipun sebenarnya jam sepuluh tuh masih sore buat Jeff kalau aja dia gak lagi marah. Perempuan itu memilih buat berdiri lagi dari sofa, menyiapkan segala tetek-bengek yang akan ia bawa ke acara reuni, seperti memilih tas dan sepatu.

imperfect.Where stories live. Discover now