The Childhood Of Us

305 55 11
                                    

Harusnya hari Minggu adalah hari dimana Ayu bergulung dengan selimutnya, mematikan lampu, menutup tirai, mengunci pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harusnya hari Minggu adalah hari dimana Ayu bergulung dengan selimutnya, mematikan lampu, menutup tirai, mengunci pintu. Pokoknya hanya Ayu dan dirinya yang tidur 12 jam lebih! Tapi, kemarin saat baru saja pulang dari PIM dengan mas Aska, Ayu menerima pesan dari Aga untuk membantu menjaga Kiran. Pokoknya kalau ada pesan dari Aga sekarang, gak jauh-jauh dari menjaga Kiran atau tentang jam pulang Kiran saja.

Dan sejak jam 10, Ayu harus menyusul Aga di supermarket, menemani lelaki itu belanja terlebih dahulu lalu mereka akan ke apartemennya. Aga bilang, nanti Sadam dan Rhea sendiri yang akan mengantarkan Kiran ke aparteman Aga. Saat Ayu tanya, memangnya hari ini Sadam dan Rhea ada agenda apa.

"Agenda di poli, Yu. Ada pasien VIP request konsul hari sabtu. Tumben emang dapet jadwal requestnya kompak gini."

"Yu, ini kamu salah ambil, pastanya yang spaghetti 11 bukan 10." Aga mengembalikan spaghetti yang baru saja Ayu letakkan di dalam troli.

"Mana saya tau, pak. Bapak bilangnya ambil spagetti aja."

Dan kali ini tugas Ayu adalah mengambil barang yang sudah Aga tulis di kertas catatan belanja bulanannya dan Aga yang mendorong troli.

"Mie instan gak beli pak?" Ayu mensejajarkan posisinya dengan Aga yang berada di depannya.

"Beli. Emang gak saya tulis di situ?"

"Gak ada." Ayu menunjukkan kertas catatan Aga.

"Oh... Saya lupa tulis berarti."

Ayu memutari rak dan sekarang mereka pindah ke rak khusus mie instan. Mulutnya tiba-tiba terasa berair, membayangkan nikmatnya makan mie instan di hari libur begini. Mungkin nanti malam Ayu akan mengagendakan makan mie instan sembari menonton drama korea yang sedang ia tonton.

"Rasa apa pak? Mie rebus? Atau mie goreng? Kalau mie rebus apa? Soto? Soto biasa atau soto spesial atau soto lamongan?"

"Ambil apa aja, Yu. Terserah kamu."

"Kok terserah saya? Kan bapak yang makan."

"Saya penikmat rasa apa aja."

"Hmmm..." Ayu mengusap telunjuk pada dagunya dan ia berjinjit sedikit untuk mengambil lima bungkus mie rebus soto spesial dan lima bungkus mie goreng, "Soto spesial aja deh buat bapak bonus mie goreng hehe."

Melihat jumlah mie instan yang Ayu ambil terlalu banyak, kedua mata Aga melebar.

"Kamu mau bikin usus saya keriting?"

"Kenapa pak? Kebanyakan ya? Udah gak apa-apa buat stok sebulan hehe."

Lalu Aga lanjut mendorong trolinya, "Kamu mau beli apa, Yu? Pilih aja. Nanti tapi tasnya dipisah ya sama punya kamu."

"Hmmm... Beli apa ya? Saya cuma mau beli milo aja sih."

"Gak beli makanan?"

"Gak deh, kan nanti bapak udah janji mau masakin saya di apartemen."

end gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang