That's When

418 55 9
                                    

"Ayu, bisa tolong jagain Kiran dulu gak? Aku mau jemput masih ada jadwal di poli sampe sore, mas Sadam lagi seminar ke Bali, Aga juga lagi sibuk. Kamu bawa ke kost dulu gak apa-apa deh, maaf banget ya Ayu aku ngerepotin."

Telepon dari Rhea dua jam lalu untuk Ayu, mengharuskan Kiran menunggu Ayu di ruang guru selama beberapa jam sebelum jam pulang kerja Ayu. Beruntung Kiran anteng bermain komputer di ruangan Ayu dan menonton film-film kesukaannya.

Hari ini jadwal di daycare pulang lebih awal dan Yaya juga memberitahu Ayu kalau Ayu bisa pulang lebih cepat.

Dan sekarang Ayu sudah selesai dengan jadwal mengajar dan juga urusan dokumennya. Ia memasukkan barang terakhir ke dalam tas, menghampiri Kiran yang sedang duduk di depan komputer.

"Ran, ayo pulang sama bu Ayu."

Dengan semangat Kiran langsung turun dari kursi dan Ayu yang mematikan komputernya. Ayu memakaikan tas Totoro milik Kiran dan menggandeng tangan mungil itu untuk keluar dari daycare.

"Kok Kiran semangat banget sih mau diajak ke kost bu Ayu?" Tanya Ayu penasaran sambil menggandeng tangan Kiran dan menunggu taksi online untuk mereka berdua.

"Kiran kan belum pernah ke rumah bu Ayu."

Oh iya... Ini berita mencengangkan, Kiran sudah gak cadel lagi sejak ulangtahun ke empatnya kemarin. Dan hebohnya saat itu Ayu langsung memvideokan Kiran yang lagi aktif bicara dan mengirimkannya pada Aga, sebelum tragedi mereka marah-marahan tentunya.

"Masa sih?"

"Iya... Tapi, Kiran ngantuk bu Ayu."

"Nanti tidur di kamar bu Ayu aja ya. Kiran mau makan apa? Nanti biar bu Ayu pesenin."

"Terserah."

Ayu terkekeh dengan jawaban Kiran. Terserah katanya... Masih kecil kamu udah jawab terserah, Ran. Nanti kalau udah gede kamu jawab gitu ke pacar kamu, bisa bikin dia pusing.

Suara klakson mobil mengalihkan perhatian mereka. Itu taksi online yang Ayu pesan. Ayu langsung menarik Kiran untuk masuk ke dalam taksi yang membawa mereka ke kost Ayu.

—-

Tadi, Ayu sempat memasak untuk Kiran. Sebelumnya ia sempat menelfon bunda dahulu untuk resep yang dulu sangat Ayu suka ketika kecil; tumis brokoli ayam jamur. Memang Ayu gak terlalu bisa masak sih, tapi akhir-akhir ini Ayu belajar untuk setidaknya melancarkan skill memotongnya.

Meskipun tadi saat memotong brokoli, tangan Ayu sempat teriris, untung kebetulan stok plester luka miliknya masih banyak. Dan sekarang jari telunjuk Ayu sudah tergulung dengan plester. Usahanya itu seenggaknya membuahkan hasil, Kiran makan dengan lahap bahkan menghabiskan sepiring nasi yang tadi disuapi Ayu. Padahal setau Ayu, Kiran itu gak suka dengan sayur.

Kiran juga sudah tidur, mungkin karena perutnya sudah kekenyangan. Dan Ayu berdiam di depan laptopnya, membuat laporan tentang renovasi ruang belajar Rumah Pohon yang sedang dalam proses. Akhir-akhir ini jadi banyak donatur yang mengirimkan kebaikan mereka. Ditambah mbak Yaya yang sedang dekat dengan mas Jin, lelaki itu sekarang jadi donatur untuk Rumah Pohon. Aga juga sih... Dan Aga juga menginformasikan ke teman-temannya untuk berdonasi ke sana. Ayu juga agak kaget karena tiba-tiba, Habibi, salah satu selebgram yang Ayu kenal, mempromosikan link donasi Rumah Pohon di instagramnya. Dan ketika Ayu lapor ke Aga, lelaki itu bilang kalau ia dan Haidar memang kenal dekat.

end gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang