5

646 63 10
                                    

༶•┈┈┈┈┈┈୨♡୧┈┈┈┈┈•༶

✎ Happy Reading ✎

༶•┈┈┈┈┈┈୨♡୧┈┈┈┈┈•༶

Hari senin menyambut. Tentunya menjadi hari yang sangat membosankan bagi para siswa dan siswi. Jam istirahat sudah lama berbunyi. Off, dirinya sedang berada di basecamp yang dulunya adalah gudang. Lelaki jangkung tersebut hanya diam duduk di sebuah kursi yang menghadap pada sebuah taman Diamond Secret High School. Tempat dirinya dengan Gun menghabiskan istirahat dihari Jum'at kemarin.

Langkah kaki terdengar di indra pendengarnya. Namun dirinya tidak ada niatan sedikitpun untuk mengalihkan atensinya yang sedang menatap kumpulan bunga berwana ungu didepan sana.

Semakin dekat. Suara derap langkah kaki sudah tidak terdengar lagi. Off tau, pasti orang tersebut berdiri tepat dibelakangnya.

Gelap. Penglihatannya gelap, ada yang dengan sengaja menutup matanya. Off terdiam sebentar dan menghela nafas pelan. Dirinya tengah berpikir siapa yang menjahilinya?

"Kak Off kok diam aja?"

Off menoleh saat sebuah tangan yang tadi menutup matanya terlepas. Dirinya mendapatkan pria mungil berdiri disebelahnya dengan senyum manis disertai lesungnya.

"Gun, kamu tau dari mana Kakak disini?" Tanya Off bingung.

"Dari Bri." Jawabnya dan diberi anggukan oleh Off.

"Duduk sini."

Gun menuruti kata Off, dan duduk disebelahnya. Matanya asik meneliti isi dari basecamp The Eagle. Semuanya mendominasi warna gelap,

"Mewah banget." Gumam Gun.

Hanya ruangan bekas gudang, namun isinya sangat mewah. Aneh, pikirnya.

"Kok bisa sih Kakak pake gudang punya pihak sekolah?"

"Ini hak punya Kakak Gun."

Gun memiringkan kepalanya bingung. "Kok bisa?"

"Ya, bisa lah." Jawab Off dengan senyum tipisnya melihat wajah bingung Gun.

"Yang lain mana?" Tanya Off, merasa basecamp sangat sepi.

"Gak tau. Tadi tiba-tiba kekantin semua pas Gun masuk." Jawabnya.

"Gun udah makan?"

Gun menggeleng dengan mata bulatnya. Off dengan tiba-tiba berdiri dari duduknya dan mengusak surai si mungil.

"Kakak kemana?"

"Mau masak." Jawabnya dengan berjalan menuju pantry kecil yang ada disana.

Gun ikut mengekori. Hingga kakinya berhenti disatu tempat dengan Off yang tengah memasang celemek pada tubuhnya.

"Kakak mau masak apa?"

"Yang simpel aja. Biar gak makan waktu." Jawabnya, dengan tangan yang sibuk membuka lemari di pantry.

Gun terus mengamati Off. Pria jangkung tersebut sangat telaten dalam memasak juga cekatan. Dirinya berusaha agar tidak ada yang tertinggal, dan lagi-lagi Gun terpesona dalam diam melihat Off seperti itu.

"Gun bisa masak?" Tanya Off tiba-tiba.

Yang ditanya terdiam. "Bisa, dikit. Gak sehebat Kakak."

Off menoleh, dan tersenyum tipis. "Gapapa, kan bisa belajar. Kakak dulu juga gitu." Jawabnya.

Gun mengangguk menanggapi, dan melihat masakan Off. Sangat harum, batinnya.

"Spaghetti?"

"Hm, instant. Tapi coba dulu, tadi Kakak kasih beberapa bahan pas masak."

Anything?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang