6

548 62 5
                                    

༶•┈┈┈┈┈┈୨♡୧┈┈┈┈┈•༶

✎ Happy Reading ✎

༶•┈┈┈┈┈┈୨♡୧┈┈┈┈┈•༶

Off merebahkan badannya di kasur king size kamarnya. Sudah sekitar 1 bulanan dirinya tidak pernah memasuki kamar ini. Kamarnya masih sama dengan cat hitam dan kasur berwarna abu-abu. Serta beberapa perangkat dengan warna gelap lainnya.

Pikirannya kembali berkelana di kejadian tadi siang. Ingin rasanya dia merampas benda pipih berlogo Apple yang terletak di meja, dan membalas pesan yang pria mungil tadi kirim kan padanya.

Namun Off tetap lah Off. Dirinya tidak akan membalas, berapa pun pesan yang dikirimkan. Sebelum dirinya mendapatkan jawaban.

Tok...Tok...Tok

"Masuk..." Sahut Off.

Pintu terbuka menampilkan seorang pria berperawakan Korea berdiri disana. Kakinya berjalan memasuki kamar yang luas tersebut dan menutup pintu kembali.

"Sky mana? Dicariin Earth." Tanya Arm setelah mendudukkan bokongnya dikasur.

"Tu....." Tunjuk Off pada sofa berukuran besar yang menghadap pada Tv yang sedang menayangkan kartun.

Arm mengangguk selepas melihat bahwa anak kecil berumur satu tahun itu terlelap disana. Dirinya melirik kearah Off. Lalu mengalihkan atensinya pada handphone Off yang tadi sempat bergetar.

"Masih ngambek lo?" Tanya Arm.

"Gak dijawab?" Lanjut Arm.

Arm berdecih ringan merampas benda pipih tersebut. Dihidupkannya dan langsung menuju aplikasi chatting. Ada beberapa pesan dari Inti The Eagle. Dan juga Gun.

"Gak mau dibalas?" Tanyanya lagi dan mendapatkan gelengan.

"Kayanya lo harus gerak cepat."

Off menoleh dengan alis yang bertautan, mencoba mencerna ucapan pria di sebelahnya.

"Maksud?"

"Ya, siapa sih yang gak tau kalau lo itu udah naruh rasa sama si mungil itu?"

"Bahkan kontaknya aja lo namain 'Gun Mungil' apa lagi coba kalau bukan lo udah sudah suka?" Lanjut Arm, dirinya mengingat betul tadi saat mengecek handphone milik sang jangkung.

Off mengacuhkan pertanyaan pria berdarah Korea disebelahnya. Dirinya lupa jika sudah menyimpan nama kontak Gun begitu. Mengapa juga tadi dia hanya diam saja saat Arm merampas handphonenya?

"Diem lagi?" Arm menghela nafas lelah.

"Nih ya. Lo mau nyimpan tu perasaan sedalam apapun, semua orang pasti sadar kalau lo itu suka sama dia."

"Lo masih ragu? Masih mau yakinin perasaan lo itu?" Off mengangguk menanggapi.

"Gak masalah soal itu. Tapi lo gak bisa buang waktu banyak."

"Gun itu banyak yang suka. Cuma semenjak Gun selalu sama lo, mereka gak berani dekatin Gun lagi." Jelasnnya, dan melihat perubahan wajah Off di ekor matanya.

Anything?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang