10

546 57 7
                                    

༶•┈┈┈┈┈┈୨♡୧┈┈┈┈┈•༶

✎ Happy Reading ✎

༶•┈┈┈┈┈┈୨♡୧┈┈┈┈┈•༶

Off duduk dengan tenang dikursi yang disediakan. Didepan sana hamparan laut luas memenuhi penglihatannya. Kini dirinya hanya menggunakan celana pendek, dan menampilkan pahanya yang putih. Sekilas ia memakai T-shirt hitam.

Seorang pria mendatanginya tanpa menggunakan alas kaki. Ia nampak sudah dari lama mengamati pria tersebut. Tarikan nafas ia lakukan dan berjalan dengan pelan menuju lelaki jangkung tersebut.

"Kak...."

Off menoleh, ia mengeryitkan dahinya bingung, dan mengangkat kacamata hitam dipangkal hidungnya. "Kenapa?"

"Gapapa. Mau duduk disini, boleh?" Ucapnya dengan menunjuk kursi disebelah Off.

Off mengangguk dan sedikit menggeser badannya, memberikan tempat yang sedikit luas. "Boleh."

Ia tersenyum manis dan duduk disebelah Off. "Tadi sehabis dari pesawat kemana?" Tanya Off.

"Langsung kesini, soalnya sudah pesan taksi."

"Ternyata satu tujuannya."

"Satu resort juga." Sahutnya

Off terkekeh juga dengan pria disebelahnya. "Lay berapa lama disini?"

"Mungkin dua hari."

Off mengangguk, sekilas matanya mendapatkan beberapa inti yang sedang bermain dipinggir pantai. Sedangkan sisanya sedang berada di kamar masing-masing.

"Kakak pacaran sama cowo itu?" Tanya Lay tiba-tiba.

Off menoleh dan mengerutkan keningnya tidak paham. "Siapa?"

"Yang duduk disebelah Kakak."

Lelaki jangjung itu kembali mengangguk dan terkekeh. "Belum." Jawabnya singkat.

"Belum, berati akan, kan?"

Ia terdiam dengan jawaban tersebut. "Dari penglihatan orang lain aja, mereka bisa ngira kalian pacaran. Padahal engga."

Off tertawa pelan. "Saya gak mau pacaran." Jawabnya.

Lay menyatukan alisnya bingung. "Maksudnya?"

"Maunya langsung ke jenjang pernikahan.*

Off bangkit dari duduknya dan berjalan menuju resort yang ia tempati. Meninggalkan pria berperawakan China tersebut sendirian dengan wajah dungunya, serta dengan otaknya yang berputar tujuh keliling.

"Diem aja.."

Wajah yang sebelumnya menampilkan kebingungan tergantikan dengan wajah sinis. Ia menatap sengit pria yang kini ada disebelahnya.

"Ngapain lo?"

"Mau duduk, kenapa? Gak boleh?"

Lay menekuk wajahnya. "Gua cuma nanya."

"Oh yaudah." Sahut Alvend.

"Ehh, mau tanya dong." Ujar Lay.

"Giliran mau nanya aja suaranya di lembutin."

"Ckk....terserah gua!!" Sarkasnya.

"Hfuhh.....yaudah, apaan?" Final Alvendra.

"Cowo yang dekat Kak Off itu Adik lo ya?"

Anything?Where stories live. Discover now