Tidak ada perlawanan ketika tubuhnya dihempaskan ke lautan luas tersebut. Otaknya tidak merespon bahwa ia berada dalam keadaan berbahaya, tidak ada rasa panik ataupun takut. Dinginnya air laut seakan menyayat kulit, hatinya semakin membeku melihat s...
ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙
🔸🔸🔸
Satu bulan kemudian.
Gilda dan Vivi saling berpelukan melepas kerinduan. Secara kebetulan, dua hari lagi keduanya akan menjalani sidang. Vivi karena kasus pidananya yang turut andil atas kejahatan Dion, sedangkan Gilda dengan kasus perdatanya karena perselingkuhan atau perzinahan dengan pejabat.
"Aku berharap hukumanmu tidak terlalu berat, Vi." Gilda mengutarakan harapannya.
Vivi mengangguk, "Kakak juga, semoga hukuman kakak hanya beberapa bulan saja."
Menyesal? Tentu. Apalagi ketika terlalu berharap pada seseorang namun ketulusannya terhempas begitu saja. Begitulah kisah tragis percintaan Vivi. Tidak ada yang bisa Vivi lakukan, mau tidak mau ia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Setidaknya, hukuman yang menanti Vivi tidak seberat tersangka utama.
Dengan seksama Vivi menatap wajah Gilda, kakaknya terlihat pucat. "Apa kau sedang tidak enak badan, Kak? Wajahmu sangat pucat."
Gilda terdiam, terlihat ragu untuk memutuskan bercerita pada Vivi atau tidak. Tapi ini mungkin kesempatan terakhirnya sebelum mendekam di penjara karena harus mempertanggung jawabkan kasus perselingkuhannya.
"Kak? Ada sesuatu?" Vivi kembali bersuara.
"Vi, aku pernah bercerita perihal Dion mengajakku bekerja sama." Gilda berujar pada Vivi.
"Ya, aku ingat." Vivi menjawabnya. Kala itu Gilda mengatakan jika rencana yang Dion susun telah gagal.
Gilda menghembuskan napasnya dengan kasar, "Rencana itu memang gagal, Dion tidak berhasil meniduri Lea, dia justru meniduriku. Kami melakukannya, Vi." Gilda memutuskan untuk jujur pada Vivi.
"Percayalah, saat itu aku dalam pengaruh obat perangsang dan Dion mengira aku ini Lea. Kami melakukannya karena tidak sengaja." Gilda menambahkan ceritanya.
Vivi membeku mendengar penuturan Gilda, menatap kosong ke arah kakaknya. Saat mendengar Dion ingin tidur dengan Leandra rasanya tidak semenyakitkan ini.
"Kami melakukannya berkali-kali malam itu, dan sepertinya aku sedang dalam masa subur. Sekarang aku hamil anak Dion." Gilda bersuara kembali.
Ya, Gilda sedang hamil 4 minggu. Ia sendiri tidak menyangka percintaan dengan Dion kala itu menghasilkan janin. Padahal beberapa hari setelah percintaannya dengan Dion, Gilda sudah meminum pil pencegah kehamilan tapi janin di rahimnya lebih kuat dan justru berkembang hingga saat ini.
