19. Kembali

184 44 9
                                    

SEBELUM BACA....

JAN LUPA TEKAN ☆ DIPOJOK KIRI BAWAH YA... KALO MAU
FOLLOW SEKALIAN JUGA BOLEH KOK HEHEHE..

MAKASIH..
______________________________________

Kuroko melarikan diri dengan langsung menutup pintu dan masuk ke mobilnya lalu melaju dengan cepat. Ia tersenyum puas.

Ternyata menggoda Kagami itu menyenangkan juga ya. Hhhhh.
Kenapa baru bisa melakukannya sekarang sih? Harusnya sejak
dulu ia menggodanya saja. Kan jadi hiburan tersendiri gitu. Ck.

19. Kembali

NB : Kata yang bercetak miring menandakan kilas balik. Kata yang bercetak miring dan underline Menandakan suara dari seberang telepon.

Kagami berjalan dengan menghentak hentakkan kakinya. Ingin sekali dia menyantet Kuroko sampe mati. Agar dirinya bisa hidup lebih tenang. Tapi gak jadi karena dua hal. Pertama Kuroko adalah temannya, satu sekolah satu universitas. Masa dia
sekejam itu ke temannya. Kan gak tega. Kedua adalah, dirinya tuh gak tau caranya nyantet. Makanya gak jadi. Ntar kalo malah kebalik gimana? Kan serem.

Kagami masih ingat betul sama obrolan mereka semalem. Kuroko tiba tiba nelfon, dia abaiin. Dan terus nelfon berkali kali. Sampai akhirnya Kagami muak dengan deringan telpon itu, jadinya diangkat deh. Meski kepaksa sih.

"Kagami kun."

"Hm?"

"Kagami kun."

"Apaan sih? Ganggu tau gak."

"Besok kau harus datang. Jangan berbohong."

"Hah? Ngapa lu ngatur ngatur?"

"Aku tunggu."

"Mau apa lu kalo gue gak datang?. Cebol"

"Aku akan ke apartemenmu. Pasti masih sama kan. Aku akan melakukan apa yang aku katakan padamu tadi."

"Gak takut gue. Gue udah pindah. Sok tau."

"Aku mengintaimu. Sekali saja kau mencoba kabur, Aku benar
benar akan menyeretmu dan menguncimu di kamar. Di rumah ini."

"Bawel ah. Iya iya gue dateng besok. Gue tuntut tau rasa lu."

"Terserah saja. Aku punya pengacara handal."

"Ah bodo amat. Gue dateng. Dasar keparat."

Kagami mendecih. Ia bener bener kesel lantaran merasa dipermainkan oleh bocil yang punya jabatan lebih tinggi darinya itu. Harusnya sejak dulu Kagami tuh gak usah nerima jadi maid.

Kenapa coba waktu itu dia ngerasa takut ma tuh cebol merah?. Harusnya kan dia berani nolak. Ck. Payah.

Kagami memasuki rumah yang sudah ia tinggalkan selama sebulan itu. Gak ada yang berubah sih dekorasinya. Cuman ya, yang berdiri di depan pintu aja yang beda. Mereka cuman ber-6, cowok semua. Dan juga sudah ada seorang penjaga yang membukakan gerbang untuknya.

Btw. Masa yang Kuroko katakan itu bener ya? Mereka dah gak ada disini lagi. Pada kemana tuh lampir? Apa bener mereka udah pergi?.

"Selamat datang kembali Taiga."
Kagami menatap Akashi yang tersenyum senang ke arahnya.
Setelah menetralkan nafasnya karena berjalan hentak hentak, Kagami menghembuskan nafas berat.

Our Beloved MaidOnde histórias criam vida. Descubra agora