It's Too Late

2.2K 130 1
                                    

Javier memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Kau mau membawaku pulang Tuan Senator?" tanya Jo dengan nada mengalun khas orang yang tengah mabuk.

"Aku membawamu pulang dalam keadaan seperti ini? Tidak mungkin!" Javier terlihat sangat marah.

"Kau mau membawaku kemana?" Jo limbung lalu memukul-mukul lengan Javier. "Berhenti! Sekarang!"

Javier menepikan mobilnya di jalanan sepi. Segera, Jo keluar dari mobil dan memuntahkan segala sesuatu yang dia makan ke atas tanah.

Hoooeeeeeekkk

Javier ikut turun dan menepuk-nepuk punggung Jo. Setelah selesai muntah, Javier menyodorkan air mineral yang dibelinya sebelum sampai di club tadi pada Jo.Jo berdiri lalu berkumur dan minum air mineral di hadapan Javier. Setelah air itu habis, seketika Jo menangis terisak. Javier tahu betul Jo masih dalam keadaan setengah sadar.

"Haaa... hiks hiks!"

"Kenapa Jo? Apa seseorang telah menyakitimu?"

"Iya!" jawab Jo masih menangis.

"Siapa? Apa Steve?"

Jo menggeleng, lalu menunjuk dada Javier dengan telunjuknya. "Kau yang melakukannya Tuan Senator! Patrick benar! Aku akan tersakiti! Aku tidak mau lagi berteman denganmu! Aku harus menjauh darimu!"

Javier tak habis pikir dengan tingkah Jo yang kekanakan seperti ini saat mabuk. "Kenapa kau harus menjauh dariku?"

"Aku .. aku takut.."

"Takut kenapa?"

"Aku takut mencintaimu!" Jo kembali menangis dan tangisannya kini lebih keras.

Hanya ada dua kemungkinan dikala seseorang tengah mabuk. Pertama, orang itu sedang membual, kedua berkata sejujurnya.

Javier tercekat mendengarnya. Dia yang memang mencintainya, segera memeluk wanita yang menangis itu.

Jo mendongak dan menatap Javier. "Aku tidak boleh mencintaimu! Kau juga tidak boleh mencintaiku Tuan Senator!" racau Jo lagi.

Javier menatap Jo. "It's too late, Jo. Aku sudah mencintaimu."

Javier mendekatkan wajahnya pada wajah Jo dan bibir itu melekat satu sama lain. Bau alkohol yang tercium dari nafas Jo terasa begitu memabukkan bagi Javier.

Apakah aku salah? Biarlah.. Aku menginginkan wanita ini. Aku mencintai wanita ini.

Tubuh Jo terasa semakin berat. Javier melepaskan ciumannya dan Jo terkulai lemas tak sadarkan diri dalam pelukan Javier. Dengkuran halus terdengar dari mulut Jo.

Javier menggeleng. "Hah! Tentu saja. Dia tidur. Apakah dia akan mengingat ciuman tadi?"

***Jo terbangun di sebuah ruangan yang tak dikenalinya sama sekali. Hal pertama yang dilakukannya adalah melihat tubuhnya di balik selimut.

Jo bernafas lega setelah melihat pakaiannya masih terpasang sempurna.

"Di mana ini?" Jo mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Sepertinya ini kamar hotel.

Di atas meja lampu di sampingnya, terdapat segelas air putih dan obat penghilang sakit kepala akibat hangover.

"Minum ini agar terasa lebih baik," ucap Jo membaca tulisan dalam secarik kertas di bawah obat itu.

Jo pun meminum obat itu, lalu beranjak dari ranjangnya. Jo kaget setengah mati saat Javier keluar dari kamar mandi hanya memakai celana hitam panjang, tanpa atasan dengan rambut basah dan handuk kecil yang melilit di lehernya.

Cause I'M YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang