Gagal

603 47 0
                                    

Para pemburu itu pergi dari sana setelah tak melihat tanda-tanda keberadaan Jo. Dengan cepat Jo berlari ke arah yang berlawanan. Sayangnya langkah kaki Jo terdengar oleh Brad yang berada di paling belakang.

Srek

"Itu dia!" teriak Brad.

"Ayo kejar!"

Jo berlari lebih cepat setelah dia mendengar orang-orang berlari mengejarnya.

Dor! Dor!

Suara tembakan mulai terdengar beriringan dengan langkah kaki. Jo semakin ketakutan sambil terus berlari. Hingga dia menemukan sebuah jalan raya di bawah hutan.

"Berhenti!"

Dor!

Jo meluncur dengan cepat menuruni tebing hingga sampailah dia berada di atas jalanan beraspal. Bertepatan dengan itu sebuah mobil melintas dan Jo segera menghentikannya dengan melambaikan kedua tangannya. Namun rupanya mobil itu tidak melambat sedikit pun hingga akhirnya

Jo tertabrak dan tubuhnya terpental beberapa meter di jalanan. Mobil itu berhenti. Seorang lelaki keluar dari mobil itu dengan wajah panik karena tak sengaja telah menabrak seseorang.

Dor! Dor! Dor!

Lelaki yang menabrak itu pun tewas seketika peluru menembak dadanya. Tiga orang lelaki yang megejar Jo mendekati tubuh Jo.

Brad menekan leher Jo. "Dia masih hidup!"

"Apa yang harus kita lakukan!" teriak salah seorang dari mereka.

"Sial! Kita harus memberi tahu Tuan Alfonso!"

***Alfonso menghentikan mobilnya di lobi rumah sakit. Dengan segera dia memanggil beberapa orang perawat untuk membawakan ranjang pasien beroda untuk mengangkut seseorang yang dibawanya. Tubuh Jo yang berlumuran darah dinaikkan ke atas ranjang dan para perawat segera membawanya ke ruang gawat darurat.

"Tolong selamatkan adik saya dokter!" ucap Alfonso kepada dokter yang menerima Jo.

"Akan saya usahakan sekuat tenaga!" ucap dokter itu kemudian masuk ke dalam ruang gawat darurat.

Segera setelah dia seorang diri, Alfonso segera mengumpat. Kepalanya pening dan perasaannya sangat kesal setelah mendapat telepon dari anak buahnya bahwa Jo kabur dan tertabrak. Jo hanya akan dia gunakan untuk mendesak Javier agar memuluskan rencananya. Kini rencana sederhananya itu berubah menjadi rumit.

***Jo mengangkat kelopak matanya berat. Samar-samar dia melihat dua orang tengah berseteru di hadapannya. Salah seorang di antaranya adalah lelaki yang merekan video dirinya saat di rubanah.

Salah seorang lagi adalah seorang perempuan yang tak jelas dia lihat. Kepalanya semakin sakit dan dia pun akhirnya memutuskan untuk kembali beristirahat.

"Kenapa kau menyelamatkannya?!" teriak Mary pada Alfonso di depan Jo yang berbaring tak sadarkan diri di atas ranjang pasien.

"Aku harus menyelamatkannya! Setidaknya sampai Javier mengabulkan pendirian pabrik itu!" balas Alfonso.

"Sial!" Mary mendekati Jo. "Kenapa wanita ini begitu beruntung! Kuharap dia mati di tempat ini!"

Alfonso mendekati Mary, kemudian Mary berbalik. "Apa yang akan kau lakukan selanjutnya? Kapan rencanamu akan berhasil?"

Alfonso memandang tubuh Jo yang penuh luka dan perban. "Tak akan lama lagi."***Javier menyelidiki sendiri kasus penculikan Jo dibantu oleh Tom. Kini dia pusing setelah memeriksa CCTV yang ada di sekitar Desa Forks tidak ada tanda-tanda kejadian malam saat Jo diculik.

Drrt Drrt

Ponselnya bergetar. Sebuah pesan suara masuk dan kini dia mendengarkannya bersama Tom.

"Ckckc... ternyata kau memang memiliki tipe wanita yang tangguh. Wanitamu melarikan diri tadi siang," ucap suara misterius yang terdengar.

Javier dan Tom saling beradu pandang. Dalam hatinya, Javier berharap Jo berhasil meloloskan diri.

"Tapi sayangnya, dia gagal. Setelah ini akan kukirimkan video keadaannya saat ini. Berapa lama lagi kau memutuskan untuk mengesahkan pendirian pabrik itu? Kuharap secepatnya, jika tidak wanitamu kondisinya akan semakin buruk."

"Tuan dari mana dia tahu bahwa Jo adalah kekasihmu?" tanya Tom.

Javier pun semakin penasaran dengan si penculik. Penculik ini adalah seseorang yang mengetahui hubungan gelapnya dengan Jo.

Drrt Drrt

Sebuah pesan video masuk dan Javier segera melihatnya. Terlihat Jo tengah tertidur di atas ranjang pasien dengan tubuh penuh luka yang dibalut perban. Javier terdiam dan tubuhnya lunglai.

"Tuan, sepertinya kita harus melaporkannya ke polisi," saran Tom.

Javier memandang Tom. "Aku tidak bisa mengambil resiko sebesar itu Tom. Jo sangat berharga bagiku."

Tom pun terdiam. Dia melihat tatapan tuannya yang begitu menyedihkan memikirkan wanita tercintanya. Tak pernah terbayangkan Javier yang kuat dalam menghadapi setiap lawan politiknya kini tak berkutik saat Jo menjadi tawanan.Cinta membuatnya lemah. Namun lemahnya Javier semakin membuktikan kekuatan cintanya terhadap wanita yang dipanggil Jo.

Javier berdiri. "Siapkan sidang keputusan sengketa pabrik itu besok pagi!"

Javier pun pergi meninggalkan Tom.***Pagi ini ruangan sidang sudah penuh dengan para peserta sidang. Alfonso duduk dengan ekspresi paling bahagia. Kecelakaan Jo yang diluar rencananya malah semakin memuluskan rencananya.

Saat Javier masuk ke dalam ruangan, suasana mulai serius. Sidang dimulai dan setelah berbagai argumen-argumen yang muncul akhirnya sampai pada kesimpulan.

"Permohonan pendirian pabrik di Desa Forks dikabulkan," ucap Javier.

Kini Javier telah gagal melindungi hutan itu. Perwakilan dari aktivis pecinta lingkungan riuh seketika saat Javier memutuskan. Javier segera keluar dari ruangan dan meninggalkan ruang sidang dengan wajah penuh kekalahan.

Apa yang dia lakukan ini adalah demi keselamatan kekasih hatinya. Alfonso keluar dari ruang sidang dengan wajah penuh kemenangan.

Alfonso merogoh ponselnya kemudian menelepon seseorang di dalam mobilnya. "Apa wanita itu sudah sadar?"


"Sudah Tuan," balas suara dari dalam telepon.

"Siapkan scenario pembebasan," perintah Alfonso.

"Baik Tuan!"

Jo sudah lepas dari belenggu selang infus dan yang lainnya. Entah bagaimana dengan kecelakaan separah itu dia hanya mendapatkan luka di tangan, kaki dan dahinya. Luka saat kecelakaan pertamanya ketika menyelamatkan Ivy jauh lebih parah dari kecelakaan kemarin malam.

Tak lama, Brad dan Pitt datang ke dalam ruangan. Pitt datang dengan kepala yang diperban akibat pukulan yang diberikan Jo kemarin. Tanpa banyak bicara, mereka berdua segera membawa Jo dari ruangan itu.

Saat dia keluar dari ruangan itu, Jo heran melihat keadaan di sekelilingnya. Seingatnya dia berada di rumah sakit, tapi ternyata bukan. Setelah Jo duduk di dalam mobil, Bradmenutup kepala Jo dengan kain hitam. Lengannya kembali diikat ke belakang. Jo terdiam. Dari dalam kain itu, tak terlihat apa-apa. Dia hanya dapat mendengar suara mesin mobil yang menderu. Jo dapat merasakan kalau mobil yang ditumpanginya melaju dengan cepat. Setelah lama dia duduk di mobil, mobil itu pun berhenti.

Pitt memotong ikatan yang membelenggu Jo kemudian Jo ditarik keluar dari mobil. Jo terduduk di aspal dengan kepala yang masih tertutup kain hitam. Suara mobil terdengar menjauh.

Jo segera membuka kain yang menutupi kepalanya. Dia seorang diri di tengah jalanan sepi di malam hari. Mobil yang ditumpanginya pun sudah hilang di kejauhan.

"Apa ini? Apa aku dibebaskan?" gumam Jo.

♤♤♤

Cause I'M YoursDove le storie prendono vita. Scoprilo ora