Turbulensi

778 64 0
                                    

Sedetik pun Javier tidak ingin bergerak dari posisinya saat ini. Dia berbaring di atas ranjang dan memeluk Jo sambil menonton berita di televisi di apartemennya. Dadanya menempel dengan pipi Jo. Rasanya hangat dan lembut.

Javier menikmati hari Sabtunya bersama Jo saat ini dengan penuh cinta, setelah kejadian Sabtu lalu yang cukup mengganggunya.

Akhir-akhir ini Javier mulai merasakan bahwa kebersamaannya bersama Jo tak lama lagi akan berakhir seiring dengan perubahan Mary yang semakin konsisten.

Begitu pun dengan yang dirasakan Jo. Meski dia tidak mengetahui soal perubahan Mary, tapi dia bisa merasakannya.

Mulai detik ini, saat-saat bersama Javier akan dia jalani bagaikan hari terakhirnya begitu pun sebaliknya. Meski mereka tidak yakin kapan hari terakhir itu tiba atau mungkin mereka tidak ingin hari terakhir itu tiba.

"Kau ingat Farmer Festival tahun lalu?" tanya Jo tanpa mengubah posisi berbaringnya.

"Mhm," gumam Javier.

"Minggu depan, festival itu ada lagi. Tuan Jacob bilang, kau harus datang untuk melakukan pidato sambutan. Kau bisa ajak Ivy dan kita bisa memancing lagi."

Javier tersenyum mengingat masa-masa itu. "Baiklah."

Kemudian Jo mendongak. "Kali ini aku mengundangmu secara resmi Tuan Senator. Patrick sudah mengirim undangannya ke kantor parlemen."

Mendengar kata "Tuan Senator", deretan gigi putih Javier terlihat dan lesung pipi di kedua pipinya semakin dalam. Senyum khas dari Javier itu adalah bagian lain yang disukai Jo.

"Senin nanti Tom pasti memberitahuku," jawab Javier. "Kau sudah lupa panggilan wajibmu padaku? Kenapa kau memanggulku Tuan Senator lagi?"

Jo tertawa geli. "Iya sayaaaang."

Javier sudah tak tahan lagi untuk mencium bibir wanita di pelukannya itu. Bibir mereka pun bertemu, seiring dengan lidah yang merasakan deretan gigi Jo.

Ciuman penuh hasrat itu tentunya menuntut untuk sesuatu yang lebih. Jo membenarkan posisinya dan mulai membuka helai demi helai kain yang menempel di tubuhnya begitu pun dengan Javier.

Saat permukaan kulit itu mulai bersentuhan, suhu tubuh mereka semakin meningkat. Jo yang duduk di pangkuan Javier membuat Javier dengan leluasa menikmati setiap jengkal tubuh wanita di hadapannya kini.

Perasaan cinta yang berdesir di setiap deru nafasnya masih belum dapat dia rasakan bila melakukannya bersama Mary. Hanya Jo yang dapat membuatnya terbuai. Hanya Jo yang dapat membuatnya merasakan sensasi bagaikan naik roller coaster saat bercinta.

BRUK

Javier membanting tubuh Jo agar terlentang di atas tempat tidur. Kedua telapak tangan mereka saling bertautan seiring dengan penyatuan mereka.

Suara-suara yang timbul dari gerakan tubuh mereka, membuatnya semakin bergairah hingga akhirnya mereka mencapai kepuasan yang selalu terasa luar biasa. Jo pun kemudian terlelap dalam pelukan Javier.

***Javier masih bekerja di balik meja kerjanya sementara Mary sudah duduk di sofa menunggu suaminya selesai untuk makan siang bersama.

Tak lama Tom datang.

"Tuan ada undangan Farmer Festival akhir minggu ini," kata Tom.

Raut wajah Javier yang berubah seketika menyadarkan Tom bahwa undangan resmi itu tidak boleh didengar Mary. Meskipun itu undangan resmi, tapi apabila ada sesuatu yang menyangkut Desa Forks maka itu sudah menjadi privasinya.

"Apa itu Farmer Festival?" tanya Mary.

Atas izin Javier, akhirnya Tom menjelaskan. "Desa Forks terkenal akan potensi pertaniannya Nyonya, acara Farmer Festival ini adalah acara tahunan yang selalu diselenggarakan di setiap musim gugur."

Cause I'M YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang