9. Buku catatan

240 124 314
                                    


HAI SEMUA! MAAF UDAH BIKIN KALIAN NUNGGU, JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN ❗

♬ Morning coffee - chevy ♬


°°°°

Setelah pulang sekolah, aku tidak langsung mandi. Tidak sabar untuk membuka buku catatan yang diberikan oleh Pandji.

Serius. Saat mengeluarkan buku itu dari tas saja, aku sudah dibuat senyum-senyum olehnya.

Di awal buku tertulis;

"Barang siapa yang buka buku ini kecuali Thalita, kita perang."

Aku tertawa membacanya. tidak, tidak ada yang lucu. Tapi aku gak tau kenapa bisa ketawa dengan tulisan yang di buat Pandji saat itu.

Kemudian aku membalikkan tubuh, menghadap pelafon kamarku. Membuka halaman demi halaman.

Kamu harus tau ini! Saat aku buka halaman terakhir. Aku ingat sekali, saat itu aku langsung memukul boneka kesayangan yang ada di sampingku dengan exited.

Di buku itu ada tulisan dimana aku sangat ingin terjun saat itu juga, isinya adalah;

"Aku tidak suka damai, tapi aku suka kamu. Aku tidak suka manisan, tapi aku suka senyum mu. Aku tidak suka kesunyian, tapi aku ingin berdua dengan mu. Aku juga tidak suka orang yang menyukaimu Thalita. Tunggulah, dua hari kedepan kamu akan menjadi pacarku, millikku."

Astaga! kenapasi dia selalu membuat ku seperti ini. Tolong, setidaknya jaga kewarasan ku sebelum kamu mengasih status yang nyata Pandji.

Dan, aku tunggu ucapan terakhir mu.

Kalau kalian bertanya, apakah aku mengharapkannya, aku akan langsung melompat dan berkata iya sambil teriak. Aku benar-benar ingin itu terjadi.

Rasanya ingin menelpon dia, dan menagih perkataan di buku catatannya yang dia berikan itu. Aku ingin bilang;

"Kenapa tidak sekarang aja sih, kenapa harus dua hari kedepan!"

Tentu saja aku gengsi, dan tidak mengatakan itu. Aku hanya memekik tertahan dengan bantal yang ku gigit agar tidak teriak.

Ah gara-gara dia aku sampai lupa untuk mandi, hingga aku baru sadar bahwa matahari sudah ingin tenggelam. Kemudian aku lari ke kamar mandi yang ada di kamarku, dengan sedikit senandung kecil memikirkan lelaki yang bernama Pandji itu.

°°°°

Aku duduk di sofa depan TV, bareng bunda. Adek ku tentu saja bermain game di kamarnya, dan Ayah sedang bekerja, biasanya dia pulang malam jika lembur, dan sudah ku tebak hari ini dia akan lembur.

Bunda tidak menonton, aku pun begitu. Kami hanya bercerita, aku merasa terbuka jika cerita dengan bunda.

Jika kalian bertemu dengan bundaku, pastikan kalian akan ikut kita untuk membongkar rahasia-rahasia Kehidupan.

Aku menceritakan tentang Pandji, tentang kelakuan Pandji dan tentang pengejaran Pandji yang ingin mendapatkan ku.

Bunda tertawa mendengar tentang Pandji. Aku hanya berani menceritakan Pandji kepada bunda, kalau sama ayah, sudah dipastikan aku akan di geprek olehnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HUGLOVE [on going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang