2. Malam

412 49 16
                                    

                      
Waktu menunjukkan pukul 20.45, Dave pulang lebih larut dari biasanya karena mengadakan dua rapat. Rapat pertama untuk membahas proyek baru bersama para investor dan rapat kedua adalah rapat bulanan bersama karyawan di kantornya.
                         
Seperti yang sudah dikatakan Dave tadi siang, dia akan berkunjung lagi ke café milik Renjun. Dia akan beralasan untuk makan malam supaya tidak di usir lagi oleh calon pendamping hidupnya itu. Beruntungnya, cafe milik Renjun tutup jam sebelas malam. Dave masih punya banyak waktu, dia bergegas menuju parkiran untuk mengendarai mobilnya.
                         
Butuh waktu dua puluh menit untuknya agar sampai di Summer cafe yang lumayan ramai pengunjung. Di dominasi oleh kalangan anak muda yang sekedar menikmati makanan dan minuman yang di tawarkan di café Renjun.
                         
Ada juga yang mengerjakan tugas dengan memanfaatkan fasilitas wifi gratis dengan kecepatan yang setara dengan wifi warnet. Dan yang terakhir ini membuat mata Dave sakit—beberapa pasangan muda-mudi unjuk kemesraan di sana. Berpegangan tangan, berpelukan dan ada juga yang saling menyuapi makanan.
                         
Astaga, kapan terakhir kali Dave bermesraan dengan orang?
                     
Salahkan dirinya yang lebih sering membelai berkas-berkas dan proposal di bandingkan membelai seseorang. Sama seperti Renjun, sudah ratusan kali dia di minta untuk segera menikah oleh kedua orang tuanya. Bahkan, dia sudah di langkahi oleh adik perempuannya untuk menikah.
                         
Baru kali ini Dave setuju untuk berkenalan dengan seseorang pilihan Ibunya. Setelah melihat foto Renjun, dia langsung tertarik dan menyetujui untuk bertemu dengan laki-laki yang menurutnya manis seperti permen kapas.
                         
Biasanya dia hanya akan bermain-main dengan laki-laki atau perempuan yang memang mengincar tampangnya atau kekayannya saja. Sampai detik ini, Dave belum menemukan seseorang yang tulus mencintai dia—apa adanya. Tanpa embel-embel ketampanannya atau pun uangnya.
                      
Dan tadi siang, dia bertemu dengan Renjun, tatapan laki-laki yang jauh lebih muda darinya itu berbeda dari yang lain. Bukan tatapan lapar ingin berhubungan badan dengannya atau tatapan yang menginginkan uangnya.
                       
Yaiyalah om Dave, dia kan jijik sama kamu 😒
                         
Dave sudah duduk di meja nomor 15 dan sudah memesan makanan dan minuman dingin serta sebotol air mineral. Dia juga meminta tolong pada salah satu pegawai Renjun untuk memanggilkan pemilik cafe supaya menemuinya.

                         
Sembari menunggu pesanan makanan dan Kalanya, Dave membuka youtube untuk melihat video penggerebekan Angel Lega yang berduaan di kamar bersama laki-laki yang bukan suaminya. Tadi sebelum rapat di mulai, banyak karyawannya yang membicarakan skandal video itu membuatnya penasaran.

                         
Karena ramainya pengunjung cafe, dengan percaya diri Dave membesarkan volume suara sampai batas maksimal. Dia mulai memutar video itu dan betapa terkejutnya dia ketika muncul sosok laki-laki bertubuh gempal berteriak sembari menangis serta mengumpat.

                         
''ANJING, KEPARAT, SIALAN! INI NIH WANITA SUCI SEINDONESIA, KELAKUANNYA BEGINI, LIHAT NIH SELURUH MASYARAKAT INDONESIA KELAKUAN WANITA YANG MASIH SAH MENJADI ISTRI ORANG, DIA LAGI BERDUAAN DI KAMAR SAMA LAKI-LAKI YANG BUKAN SUAMINYA.'' Beberapa pengunjung cafe yang duduk tidak jauh dari Dave menatapnya terkejut dan tertawa kencang.

                         
Dave yang merasakan dirinya sedang di perhatikan mendongakkan kepalanya menatap orang-orang yang melihatnya dan menertawainya.

                         
''Ya ampun, hahaha. Ganteng-ganteng tontonannya begituan.''

                         
''Anjir lawak banget, mana volume suaranya gede banget lagi, hahaha.''

Kenalan «DaveRen» ✔Where stories live. Discover now