11. Kembali

142 22 22
                                    


Hari itu Renjun mengurung dirinya di kamar seharian, mengabaikan kepanikan mamanya yang terus mengetuk pintu kamarnya.

''Renjun, buka pintunya, makan dulu!''

Dia melihat jam dinding di kamarnya yang sudah menunjukkan pukul delapan malam. Kurang lebih dia berada di dalam kamar selama 11 jam, tanpa makan dan minum. Dia hanya berbaring di ranjang, mendekap erat boneka beruang berukuran besar yang di berikan Dave sepulang dari Jepang waktu itu.

Pikirannya kosong semenjak membaca deretan kata yang di tulis Dave di selembar kertas yang di selipkan di antara bunga-bunga yang warnanya sangat cantik. Renjun merasa kalau Dave pergi jauh dan tidak akan kembali.

Ada sebagian dari dirinya yang merasa kehilangan sosok Dave tapi sebagian dirinya merasa lega karena sosok yang di cintainya telah kembali.

''RENJUUUNN!! MAMA DOBRAK YA PINTUNYA!'' Teriakan mamanya membuyarkan pikiran Renjun. Dia segera beranjak dari ranjangnya dan membuka pintu kamarnya.

Begitu pintu terbuka, dia melihat mamanya, Bi Asih dan Pak Nano-satpam rumahnya berada di depan pintu kamarnya, ''Apa, sih, mah teriak-teriak segala?''

Ketiga orang dewasa di sana menatap Renjun dengan raut wajah tak terbaca. Heran melihat tingkah laki-laki berumur 26 tahun itu yang tiba-tiba mengurung diri di kamar dari pagi sampai malam.

Tidakkah dia tahu kalau ketiga orang itu mengkhawatirkannya?

Bi Asih yang sedari tadi memegang nampan berisi semangkuk bubur dan air putih langsung memberikannya pada Renjun.

''Makan, habisin, mama tungguin,'' tanpa permisi, mama Renjun masuk ke dalam kamar anaknya dan duduk di sofa dekat ranjang, di ikuti oleh si manis.

Terpaksa, Renjun menghabiskan buburnya, padahal dia sedang tidak sakit.

''Di bawah ada Galvin, mau di temuin nggak?'' Tanya mamanya tiba-tiba hampir membuatnya tersedak air putihnya yang sedang dia minum.

''Nggak, tolong bilangin udah tidur,'' mama Renjun keluar kamar setelah memastikan Renjun menghabiskan makanannya dan membawa nampan berisi mangkuk serta gelas yang kosong ke tampat cucian piring.

Ibu cantik itu menemui Galvin yang sudah berada di ruang tamu sejak satu jam yang lalu. Masih ada perasaan tidak terima di lubuk hati mama Renjun mengenai luka yang di terima anaknya akibat ulah Galvin.

Walau pun sudah mendengar penjelasan dari mantan kekasih anak tercintanya mengenai alasan dia meninggalkan Renjun begitu saja juga hubungannya kini dengan Renjun. Dia tidak merasa senang karena, dia tidak menginginkan jika anaknya menjadi penghancur rumah tangga orang lain.

Besok pagi dia harus berbicara serius pada Renjun mengenai hubungannya dengan Galvin.

''Renjun langsung tidur, nggak bisa nemuin kamu,'' Kata mama Renjun datar.

Galvin tersenyum dan menganggukkan kepalanya lalu berpamitan pulang pada mama Renjun. Dia tahu kalau kesayangannya itu mengurung diri di kamar dan dia juga tadi mendengar teriakan mama Renjun yang meminta anak laki-lakinya itu keluar kamar.

Ada perasaan bersalah yang menghinggapi Galvin.

*****

Setelah sarapan bersama, mama Renjun membuka percakapan terlebih dahulu.

''Hubungan kamu sama Galvin sekarang apa?'' Tanya wanita berusia 45 tahun itu tanpa basa-basi.

''Nggak ada hubungan mah, aku nungguin dia cerai dari istrinya,'' jawab Renjun santai setelah meneguk satu gelas air putih dingin.

Kenalan «DaveRen» ✔Where stories live. Discover now