16. Fakta

168 24 7
                                    

Setelah di rawat di rumah sakit selama empat hari, Renjun kembali ke rumah mamanya. Barang-barang miliknya yang di apartement ternyata sudah ada di kamarnya. Mamanya memang mengambil seluruh barang milik Renjun dari apartement dua hari yang lalu. Wanita cantik berumur 45 tahun itu juga menjual apartement milik anak satu-satunya itu pada rekan bisnisnya.

Renjun tidak marah sama sekali atas apa yang mamanya lakukan, justru dia berterima kasih karena memperbolehkannya kembali untuk tinggal bersama. Kini, dia ada di kamarnya berdua bersama Dave. Laki-laki itu memang yang menjemput Renjun di rumah sakit lalu mengantarnya ke rumah.

''Kala, nggak baik loh berduaan di kamar gini, takut ada setan,'' Dave duduk di sofa dekat ranjang milik Renjun, bersebelahan dengan si manis.

''Iya, setannya, 'kan kamu,'' Renjun mendengus sebal. Davenya kembali pada mode menyebalkan, tapi dia suka.

''Aku ganteng gini masa di kata setan, nyebelin kamu ah.'' Dave mengerucutkan bibirnya lucu membuat Renjun terkekeh geli.

''Nggak usah sok imut, Malih!'' Si manis mencubit bibir si tampan yang mengerucut lucu itu.

''Aku seneng deh kita kayak gini,'' Tiba-tiba Dave berkata serius membuat Renjun menatapnya lembut. Tangan kanannya yang masih di perban terjulur untuk menggenggam tangan besar Dave.

''Aku juga seneng Dave, banget malah.''

''Kayak gini terus sampai kita tua, ya?'' Dave mendekatkan wajahnya pada wajah Renjun untuk memberi kecupan singkat di bibir tipis si manis.

''Ya, kalo kamu nggak berpaling aja dari aku, hehe.''

''Nggak akan, Kala. Aku, 'kan setia setiap saat kayak iklan deodoran. Bukan setia, setiap tikungan ada.''

Renjun tertawa dan merebahkan tubuhnya di sofa dengan kepalanya yang di letakkan di atas paha Dave. Dia memejamkan mata ketika tangan besar Dave mengelus pelan kepalanya membuatnya mengantuk.

                         
''Kamu usapin gitu jadinya ngantuk,'' Kata Renjun tanpa membuka matanya. Dia memiringkan tubuhnya dan menyamankan kepalanya di perut berorot Dave. Lengannya dia lingkarkan pada pinggul kekasihnya itu cukup erat.

                         
Dave tersenyum manis dan kembali mengusap kepala kesayangannya itu sampai terdengar dengkuran halus dari mulut Renjun.

                         
Si tampan menunggu sekitar 20 menit untuk membuat kekasihnya itu nyenyak, lalu menggendong tubuh kurus itu dan membaringkannya di ranjang. Tidak lupa, dia juga menyelimuti tubuh sang kekasih sampai sebatas dada.

                         
Dia menyempatkan mengecup kening Renjun sebentar, ''Mimpi indah, ya, Sayang.'' Lalu dengan langkah hati-hati, si tampan keluar dari kamar si manis.

*****

                     
Galvin memilih rawat jalan setelah memastikan bahwa organ dalam tubuhnya tidak mendapatkan luka yang serius. Dia berbohong pada orang tua dan istirnya dengan mengatakan kalau luka-luka yang di terimanya itu ulah orang jahat yang menjegalnya di jalan dengan tujuan untuk merampas mobilnya.

                         
Ketiga orang itu tentu tidak percaya dengan apa yang Galvin katakan. Mereka diam-diam mencari penyebab laki-laki tampan itu terluka di bagian wajah dan perutnya.

                         
Betapa terkejutnya papa Galvin ketika tahu bahwa rekan bisnisnyalah yang membuat anaknya babak belur. Bukannya membalaskan luka-luka yang di terima anaknya pada Dave, justru papa Galvin berniat melenyapkan Renjun. Keluarga besar Galvin, terutama orang tuanya tahu mengenai hubungan gelapnya dengan si manis.

Kenalan «DaveRen» ✔Where stories live. Discover now