▪9

2.9K 163 1
                                    

H A P P Y
R E A D I N G

Reva turun dari mobil Revan setelah dibukakan pintu oleh Revan, banyak pasang mata yang mengarah kearah mereka tapi mereka hiraukan.

Reva memasuki kelas dan menduduki tempat duduk nya dan diikuti oleh Revan.

"Sayang,nanti pulang sekolah kita fitting baju ya" ujar Revan pelan seraya bergelantungan ditangan Reva manja.

"Iya,Mama udah kasih tau aku kok." balas Reva seraya mengelus rambut kekasih nya itu.

"Bucin mah beda ye" Sindir Farel.

"Heh,sadar diri lo anj" Sahut Rio menoyor kepala Farel membuat sang empu meringis pelan.

"Sakit oncom" ucap Farel kesal.

"Dih gitu doang sakit,rugi jadi jantan. Sono pake rok aja" Ucap Lintang pedas. emang ya orang cuek sekali ngomong sakit nya nembus jantung. oke ini alay.

Perdebatan kecil itu terhenti disaat bel masuk berbunyi dan pelajaran pun berlangsung.

***

Reva dkk memasuki kantin, mereka berjalan santai menghiraukan pekikan-pekikan dari kaum adam dan hawa.

"Mau pesan apa lo pada?" Tanya Raya jutek.

Hening.

"Heh budeg lo pada?!" bentaknya.

"Raya kok lo jadi jutek sih" celetuk Elisa cemberut.

"Lagi dateng tamu dia" sahut Farel.

"Kalau lagi dateng tamu ya disambut Raya,jangan jutek" ucap Reva polos. Atau pura-pura polos? entahlah.

"Bukan gitu maksud gue anjir" ujar Farel geram.
"Maksud gue dia lagi dateng bulan" lanjut nya memperjelas.

"Emang bulan bisa dateng? ada kakinya? bulan kan dilangit" ucap Reva. "Bulan ada kaki nya ya Ndra?" tanya Reva ke Revan.

Revan menggeleng "Raya pms sayang" ujarnya seraya mencubit pipi Reva gemas. Reva hanya mangut-mangut.

"Buruan mau pesen apa anjir?" tanya Raya lagi,karna sudah lelah menunggu mereka malah bermesraan.

"Gue bakso sama es teh deh" ucap Elisa.

"Gue samain" timpal Rio diangguki semuanya.

"Gue Bakso sama es teh panas" ucap Lina tiba-tiba sontak membuat mereka tertawa.

"Lin,lo mau ngelawak tapi muka nya datar Haha" ujar Rio disela tawanya.

"Siapa yang ngelawak sih" sungut nya kesal.

"Mana ada es teh panas dodol,yang ada es teh ya dingin lah." ujar Farel menatap Lina aneh.

"Ada kok. Es teh kan ada es nya,terus dipanasin jadi panas." ujarnya datar.

Lintang yang ada dihadapan Lina terkekeh dan menjawil hidung Lina gemas. Mereka menatap Lintang dengan wajah melongo.

"Itu lintang?" tanya Rio.

"Iya,teman kita?" tanya Farel balik.

"Hooh,Bisa ketawa dia?"tanya Rio lagi. Farel mengangguk. Lintang yang mendengar itu langsung mengubah wajah nya menjadi datar.

"Huftt berubah lagi" ujar Rio menghela napas.

Setelah itu Farel dan Raya memesan makanan dan kembali dengan nampan ditangannya.

"Eh gue pengen nikah deh" celetuk Rio disela-sela makan.

"Nikah? nikah muda gitu?" tanya Elisa. Rio mengangguk.

"Tapi sama siapa ya?" gumam Rio.

"Sama Elisa aja" timpal Reva membuat Elisa melotot kearahnya.

Rio menjetikkan jarinya  "Ide bagus" Seru Rio girang. Lalu Rio jongkok depan Elisa.

"Elisa,mau kah kau menikah dengan ku?" tanya Rio Seraya menyodorkan mangkuk bakso dihadapan Elisa layak nya cincin/bunga.

"Lo bercanda?" tanya Elisa.

"Bercanda? ga dulu deh." ujarnya.

"Jadi lo ngajak gue nikah muda gitu?" tanya Elisa lagi.

"Kalau pacaran dulu gimana? habis lulus kita nikah mau?" tawar Rio membuat Elisa Refleks mengangguk.

"Serius mau?" tanya Rio kegirangan.

"Mau" jawab Elisa malu-malu membuat teman-teman nya menyorakinya. Rio berdiri langsung memeluk Elisa yang dibalas oleh gadis itu.

"Anjir gue kira bercanda tadi" ucap Farel.

"Hooh,eh malah jadian beneran. Mana nembak nya pake bakso lagi" timpal Raya.

"Gapapa pake bakso,yang penting orangnya tulus" sahut Elisa.

"Nah tinggal Lina dan Lintang nih,kapan jadi nya lo berdua?" tanya Reva.

"Ish ayang jangan peduliin mereka, Reva sama Andra aja" ujar Reva cemberut dan fokus Reva langsung kembali kepada Revan.

"Nah iya,2L kapan jadian nya?" Tanya Farel.

"2L?" tanya Lintang dan Lina berbarengan.

"Lintang dan Lina" jawab Farel.

Mereka berdua tidak perduli dan kembali makan dengan tenang walaupun jantung berdetak diluar batas normal. Mereka pun kembali makan dan kembali ke kelas saat bel masuk berbunyi.

•••
S A L A M
S A F I A

650 kata

Reva untuk Andra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang