▪24

1.7K 93 2
                                    

H A P P Y
R E A D I N G

Revan dan Rey sudah sampai di gedung tua tersebut. Sella tidak ikut karna tidak di izin kan oleh suami nya. Bagas juga turun tangan mencari keberadaan anak nya. Sedang kan Riski kata nya ada urusan di luar kota. Mereka membawa banyak bodyguard untuk membantu mereka.

Mereka mulai memasuki gedung tua tersebut   ternyata tidak ada penjagaan sama sekali.

"Hati-hati bisa saja kita dijebak"peringat Revan,mereka mengangguk.

"Mencar" Seru Rey. Mereka mulai memencar.  Rey dengan 20 bodyguard,Bagas 20 bodyguard dan sama hak nya dengan Revan.

Mereka berjalan hati-hati,ternyata banyak sekali penjagaan disini,tapi mereka bisa mengatasi nya.

Bughh

Bughh

Dugg

Krekk

Mereka berkelahi bahkan ada yang sampai patah tulang.

Revan dan para bodyguard melanjutkan jalan lagi.

Mereka menemukan satu ruang yang dikunci dari luar.

Brakk

Revan mendobrak pintu tersebut dan terlihat lah istri nya yang sedang terduduk dengan darah didahi nya.

"Reva" Panggil Revan pelan.

"Hey sedang apa kalian?!" Teriak orang yang baru masuk di ikuti banyak teman nya. Itu adalah suruh orang yang menculik Reva.

Bagas dan Ray beserta para bodyguard datang dan langsung mengerubungi Revan dan Reva.

"Siapa yang suruh kalian?" tanya Bahas dingin.

"Saya" ucap lelaki yang baru saja memasuki kerumunan itu.

"Siapa anda? tunjukkan wajah anda,jangan menjadi pengecut" Bagas menunjuk wajah lelaki bertopeng tersebut.

"Saya? Saya anak dari orang tua yang sudah anda bunuh" Balas lelaki itu dingin.

Bagas nampak bingung namun ia terkekeh "Siapa yang anda maksud?" tanya Bagas kembali dingin.

"Mahendra" Balas lelaki itu pelan. Bagas  nampak menegang.

"Tunjukkan wajah mu" ucap Bagas tegas yang lain diam saja.

Lelaki itu membuka topeng nya dan terlohat lah wajah tampan nya. Orang itu adalah...

"Bang Iki/Riski?" Beo Revan,Bagas,Rey,dan Reva.

"Yap,saya adalah anak yang anda angkat menjadi anak anda"

Flashback on

Riski baru saja pulang dari sekolah ia ingin berteriak namun tidak jadi mendengar teriakan dari dalam rumah,ia mulai mengintip dibalik tembok.

"Kita harus bilang kalau Iki bukan anaK kita,Ma" Ujar Bagas.

"NGGAK,RISKI ANAK AKUU"Teriak Rina.

Reva untuk Andra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang