Sebelas!

35 8 0
                                    

"Kak Kayla gak suka, ya sama saya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Kayla gak suka, ya sama saya?"

Pertanyaan Dafik sontak membuat Kayla menoleh dengan cepat. Pikirannya bercabang menangkap maksud dari pertanyaan lelaki itu. Suka yang bagaimana? Pikirnya.

"Maksud kamu apa? Saya gak ngerti." Akhirnya balasan itu yang keluar dari mulut Kayla.

Setelah insiden angkot mogok tadi, mereka memutuskan untuk berjalan sebentar. Awalnya, Kayla yang tiba-tiba pergi begitu saja saat Dafik ingin memberikannya minuman tanpa mengambilnya.

Entah karena salting atau apa, Kayla pergi meninggalkannya begitu saja. Sampai akhirnya, lelaki itu pergi menyusul.

Dafik terlihat berpikir. "Yaa, setiap kali ketemu saya, Kak Kayla selalu ketus. Saya pikir ada yang salah sama saya. Makanya respon Kak Kayla kayak gitu."

Kayla sontak berhenti seraya menghadapkan tubuhnya pada lelaki itu. Otomatis Dafik pun ikut berhenti. "Jadi, mau kamu, saya itu harus kayak gimana? Saya emang kayak gini. Gak ke kamu doang kok, ke semuanya juga. Kecuali, ke orang terdekat saya."

Kening Dafik mengerut tipis. "Siapa aja orang terdekat Kak Kayla?"

Kayla mendengkus. "Kamu kepo banget ya jadi orang?" tukasnya. Lalu kembali melanjutkan langkahnya dan lagi diikuti oleh Dafik.

"Tuh kan salah lagi. Saya 'kan cuma tanya, Kak. Di mata Kak Kayla, saya selalu salah," curhat Dafik.

"Semua cowok emang selalu salah," balas Kayla menusuk. Dafik yang mendengar merasa tersindir sekaligus bingung.

"Kata siapa, Kak?" tanyanya tidak setuju dengan ucapan Ketua Osis nya itu.

Lagi-lagi Kayla mendengkus pasrah. "Ngapain sih kamu tanya-tanya? Udah deh sana. Ngapain juga ngikutin saya? Ganggu tau gak?"

Terjadi jeda beberapa detik setelah Kayla mengatakan hal yang berhasil menyinggung perasaan lelaki itu. Dafik menatap Kayla dengan raut tak terbaca.

Tiba-tiba rasa bersalah muncul di benak Kayla. Apalagi saat melihat lelaki itu tiba-tiba pergi menaiki angkutan umum yang berhenti di depannya.

Dia ... marah?

📌📌📌

"Sialan lo!"

Bugh!

Di waktu istirahat, tepat setelah lima menit bel berbunyi, koridor mendadak ricuh karena Bima yang tiba-tiba saja menghampiri Bara dengan raut marah. Lelaki itu mengepalkan tangannya dengan wajah memerah. Ketika sampai satu langkah di depan Bara, Bima langsung memukul rahang lelaki itu.

Bara yang sedang mengobrol dengan temannya seketika terkejut mendapati serangan mendadak dari Bima. Lelaki itu berusaha bangun dibantu oleh Reki.

Bara menyeka sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. "Masalah lo apa, Bim?!" teriaknya tak terima.

Ketua Osis & Adik KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang