03: got the plan right

73 8 3
                                    

Kalau Julio bisa memilih, hal paling tersulit dia pahami adalah jalan pikir seorang perempuan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalau Julio bisa memilih, hal paling tersulit dia pahami adalah jalan pikir seorang perempuan. Banyak orang bilang, lelaki itu tidak bisa mengerti sebagian besar kondisi perempuan sebab katanya lelaki lebih banyak berpikir dengan logika sementara perempuan mengandalkan perasaan. Julio sendiri tidak bisa membantah akan hal tersebut, tetapi dia juga tidak bisa menyetujui kalo lelaki hanya mengandalkan logika.

Bukannya berpikir realistis itu yang utama, ya? Seperti bagaimana kebanyakan remaja lelaki yang menjalin hubungan dengan perempuan tidak mengerti kode yang diberikan sang lawan jenis sebab katanya lelaki itu kurang peka. Memangnya, lelaki mempunyai kekuatan telepati super hebat sampai mengerti kode yang bahkan tak tersampaikan lewat kata, gitu?

Banyak sekali hal yang menjadi perdebatan. Namun ini menjadi sesuatu yang seminggu belakangan Julio pikirkan. Setelah kejadian di lapangan, dia sudah mendapat teguran dari Adrian dan seniornya yang lain agar dia (sebagai ketua osis)—juga Tasha sebagai orang yang merusak barang, untuk meminta maaf secara langsung pada Alana.

Bukannya pengecut, Julio sebenarnya rada tengsin yah, walau tahu sih dia juga ikut salah. Tapi kayak ada sesuatu saja yang menyentil harga dirinya. Ditambah, saat dia mengajak Tasha untuk menghampiri Alana hanya untuk permintaan maaf, apa kalian tahu jawaban yang dia berikan?

“Idih, ngapain amat gue minta maaf. Dia juga salah kali, Jul. Kalo dia nggak ngasih tahu dari awal, mana mungkin gue kayak begitu,” kata Tasha tanpa sirat rasa bersalah sama sekali. “Dia juga salah, kenapa harus gue duluan yang minta maaf? Lo kira gue nggak malu sama kejadian kemarin? Kalo lo mau minta maaf, yaudah sana. Gue sih ogah.”

Karena hal itulah, Julio jadi skeptis, dari bagian mananya perempuan mengandalkan perasaan? Katanya sih, woman support woman. Tapi kalau sudah urusan yang bakal melukai harga diri sendiri, tetap saja tuh ego sama besarnya? Makanya, sampai saat ini—setidaknya, jalan pikir perempuan adalah hal tersulit yang paling dia pahami.

Perempuan tidak pernah salah?

Cih, mana ada manusia yang tidak pernah salah?

Melihat tingkah Alana di lapangan waktu itu saja, membuat Julio berpikir lagi. Jika dia minta maaf, apa iya bakal diterima? Sudah begitu, gimana dengan barang-barangnya yang rusak? Meski bukan kesalahan Julio sepenuhnya, namun tetap saja lelaki itu merasa bertanggung jawab. Andai—andai saja dia bisa melerai lebih cepat, masalah tidak akan menjadi lebih rumit ‘kan?

“Aduh!” Julio tersentak saat dengan tidak sengaja, dia menabrak seseorang saat sedang membawa buku tulis dari teman-teman sekelasnya sebab sejak tadi dia berjalan sambal melamun. “Maaf.”

“Lo tuh pikirin apa sih jalan sampe bengong begitu?”

Cowok itu lagi memungut buku-buku yang berserakan disusul dengan seseorang yang membantunya dengan sebuah pernyataan. Dia mendongak menatapnya. Orang itu—yang menjadi penyebab dirinya banyak berpikir belakangan ini.

Metanoia | heeseungWhere stories live. Discover now