12: stranger

29 3 38
                                    

Operasi Penangkapan Para Pengkhianat, setidaknya itu sebutan untuk mereka dari banyak orang, sebenarnya bukan merupakan operasi yang sulit. Hanya saja, penyebab gagalnya mereka ditangkap berkali-kali karena mereka selalu melakukannya dengan terpisah-pisah. Jika saja ada satu orang ketahuan, maka orang-orang lainnya akan melakukan segala cara agar membebaskan yang tertangkap.

Namun kali ini, mereka datang bersamaan. Jackpot bukan main. Sebab tidak ada satupun orang yang mengira bahwa mereka akan datang secara bersamaan.

Meski hingga saat ini, alasan utama mengapa mereka datang ke sekolah itu belum diketahui.

Alasannya masih terlalu abu-abu dan sangat menipu. Setidaknya itu yang Dimas yakini setelah membaca laporan dari hasil tiga orang yang sudah di interogasi. Hilangnya Thomas juga masih menjadi perdebatan, apakah Thomas benar-benar menghilang atau mereka sengaja menyembunyikannya?

Tidak ada yang tahu.

Namun, sepertinya kini seluruh pegawai Octacy telah benar-benar menganggap Ann sebagai pelaku utama. Gadis itu diberikan pekerjaan dimana setiap harinya, ia hanya mampu tidur paling banyak tiga jam saja. Mengawal, kurir, juga pekerjaan receh lainnya sudah entah berapa kali Ann lakukan. Ah, benar, dia tetap memakai nama itu, Ann.

Sementara gadis itu tidak tahu menahu kabar teman-temannya yang lain. Ia menjadi satu-satunya orang yang tidak menetap hanya di satu tempat. Terkadang gadis itu menjadi driver untuk orang VIP yang menjalankan jadwalnya dalam beberapa hari ketika di luar kota—atau—dalam kondisi berbulan-bulan, gadis itu menjadi kurir yang mengantarkan bahan makanan segar ke tiga tempat berbeda atau mengantar paket-paket barang pesanan karyawan. Konstan. Jenuh. Tidak berubah.

Ann menjadi tidak punya kuasa apapun untuk melawan. Sebab ketika gadis itu benar-benar melakukannya, maka nyawa teman-temannya akan menjadi ancaman.

"Kamu denger dari mana hal yang kayak gitu?" ucap Karina setelah mendengar Winona mencelotehkan begitu banyak hal saat tugas mereka baru saja usai.

Winona menatap Karina takjub, lalu menghela napas. "Ini berita umum, bukan rahasia. Kamu yang kemana aja sampe nggak tau apa-apa?"

"Jangan begitu, Win," Sienna hampir tergelak. "Sejak Karina jadi asisten pribadi Pak Dimas, dia terlalu sibuk hanya untuk mendengar berita kaleng."

"Ini bukan berita kaleng—"

"Kalau hampir semua orang tau, berarti memang benar berita kaleng."

"Tapi gimana bisa Ann tidak tau kondisi teman-temannya sendiri?" tanya Karina bingung.

"Mudah saja. Anak-anak SMA yang baru saja datang itu ditempatkan di Pelatihan Dasar Awal. Mereka bakal dapat asrama masing-masing sebelum dipindahkan ke Rumah Singgah setelah ditetapkan level mereka. Untuk yang ini, aku rasa Ann sudah mengetahuinya," jelas Sienna.

Karina mengerutkan kening, "Terus maksud kamu dia nggak tau lokasi temannya?"

"Noah dan Baron, dia pasti kelimpungan nyari tau karena mereka sebenarnya sedang diisolasi, tapi dia nggak tau apa-apa," ucap Winona. "Rin, bahkan aku yakin Ann nggak tau kalau Kamal ada disini."

"Gue tau."

Mendadak, bulu kuduk ketiga gadis itu meremang. Dua meter di belakang mereka, orang yang menjadi topik pembicaraan ternyata ada disana, entah sejak kapan.

Atmosfer udara jadi menebal. Mereka tahu sekali orang seperti apa yang tengah mereka bicarakan—dulu, yah setidaknya begitu. Namun, setelah beberapa waktu telah berlalu, masa yang berubah, orang yang berubah. Sial, canggung sekali.

"Ann—"

"Sign disini," Ann menyerahkan dua kotak berwarna cokelat dengan satu buah papan kertas dengan petunjuk sebagai Penerima Barang. "Tulis nama dan tanggal."

Metanoia | heeseungМесто, где живут истории. Откройте их для себя