Ada Apa?

131 8 0
                                    

"--ketika mengenggam tangan mu seperti ini..."


Flashback Zoro

Ia menatap secangkir teh didepannya, sementara pria berambut merah itu mengganti posisi menyilangkan kakinya.

"Ada apa? Kenapa kau diam saja?" tanyanya

"Maaf, bukan berarti aku tidak menyukai teh buatan mu tapi bolehkah kutahu siapa namamu?"

Pria itu terdecak lalu tersenyum kecil. "Orang orang disini memanggilku dengan nama Hisoka."

Layaknya Zoro yang kita kenal, ia mengangkat kedua kakinya ke atas meja kemudian menyandarkan Punggungnya ke sandaran sofa, siapapun akan jengkel menerima tamu belagu seperti Zoro.

Seketika semuanya terdiam, begitu pula pria bernama Hisoka itu. Ia menatap Zoro dengan ekspresi datar.

"Bolehkah aku ke kamar kecil sebentar?" pintah Zoro.

"Boleh saja." ia menjawab seraya memberi isyarat kepada pelayan disana untuk mengantar Zoro ke kamar kecil.

Disaat pelayan itu menepuk pundaknya, itu membuat Zoro terpaku. Ia sigap berdiri dan mendorong pelayan tersebut hingga tersungkur. Ia kemudin berlari sangat kencang dari sana.

"Jangan biarkan dia lolos!!" perintah Hisoka.

Sekelompok orang ber-jas mengangkat pistol mereka, membidik badannya namun takdir berkata lain. Ia berhasil lolos dari kondisi itu, sebagai manusia biasa Zoro tentu sangat takut sekarang. Jantungnya berdegup kencang seperti jiwa ingin melayang, didalam sana ia mendengar teriakan Hisoka frustasi akan ketidak becusan bawahannya. Lantas Zoro kembali berlari sekencang kencangnya. Ia tak bisa berpikir jernih, hingga pada akhirnya Zoro malah berhenti di tengah jalan raya.

Sebuah klakson mobil menyadarkannya, ia berbalik dan menyaksikan pemilik mobil itu mengajaknya masuk kedalam mobilnya.

Hujan yang begitu deras disertai lampu mobil mengakibatkan penglihatannya kabur.

Zoro memasuki mobil tersebut, badannya seketika melemah melihat objek yang menolongnya.

"Itu sangat berbahaya lho, lain kali jangan cepat percaya dengan orang asing."

Lega rasanya Zoro ditolong oleh orang yang tepat, ia mengangguk merespon kalimat lelaki berambut merah di sampingnya.

"Sepertinya kau sudah tahu siapa mereka, ya?" ungkap Shanks.

Flashback end.

⏮️⏭️

Keeseokan paginya Sabo pergi kerumah Robin tuk memberitahu informasi mengenai pengunduran dirinya dari osis, Sabo berkata seorang siswa berandal yang sudah tinggal kelas 4 tahun berturut turut bernama Kurohige itu tak menyukainya.

Pukul 06.20 Keduanya berjalan berdampingan disebuah trotoar. Melihat Robin yang memasang ekspresi datar sedari mereka berangkat, untuk mencairkan suasana Sabo berusaha mencari topik pembicaraan.

"Uhm, b-begini senpai.. Apa rencana mu ketika lulus nanti?" tanya Sabo. Apa Robin senpai marah padaku? Tuhan tolonglah aku! Batinnya.

Robin menyahut seraya tersenyum kecil. "Aku ingin menjadi arkeolog!"

Mendengarnya Sabo merasa lega, ia sungguh tak marah.

"SABOOO!!! ROOBIIIINNN!!!" Teriak Luffy diikuti Ace dibelakangnya.

Sabo membalas lambaian mereka berdua, Robin pun sama halnya. Luffy meloncati tubuh Sabo membuatnya kehilangan keseimbangan lalu terjatuh ketanah.

Ace dengan nafas terengah engah meraih kerah baju Luffy, "Lain kali jangan lari lagi!!!" ungkapnya.

Mata Robin mencari cari keberadaan seseorang, seperti biasa orang itu selalu bersama Luffy tapi sekarang ia tak ada, "Luffy, dimana Zoro?"

Luffy menoleh dan menaikkan bahu, "aku tidak tah--"

"LUFFY TEGANYA KAU!!"

Robin begitu mengenal pita suara itu, kekasihnya Zoro akhirnya menampakkan batang hidungnya. "Zorooo!"

Luffy melambai, "Maaf Zoro! Tadi aku dan Ace berlari mengejar Sabo jadi tak sempat menunggu mu deh!" ucapnya menggaruk tengkuk.

Zoro menyaksikan Robin tersenyum dengan mata berbinar binar, tak ingin kalah Zoro membalas itu dengan senyuman termanisnya. Untung saja hanya mereka berdua yang menyadari momen itu.

"Baiklah! Ayo berangkat bersama sama!!" teriak Luffy.

Ketiga bersaudara itu berjalan didepan sedangkan mereka berdua Zoro dan Robin memilih jalan dibelakang.

"Kita ini cuman berangkat ke sekolah lho, kenapa jadi seperti lomba jalan cepat.." gumam Zoro memerhatikan ketiga saudara itu.

Robin mendengarnya seraya terkekeh pelan, "lama tak bertemu.."

Zoro membalasnya dengan menggaruk garuk kepala, "maafkan aku ada banyak hal yang terjadi, hehe."

Tiba tiba saja telapak tangan mulus itu menepuk nepuk kepala Zoro, membuat pria itu panik setengah mati. "aku merindukan mu!" ucap Robin.

Mendengarnya Zoro mengalihkan pandangan menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah, ia mendecih kesal sebab Robin selalu saja terus terang padanya dan selalu bersikap perhatian, Zoro merasa kesal karena ia belum bisa menjadi pacar yang baik untuk Robin.

"Maafkan aku.."

"Maaf kenapa??"

Ia mengambil tangan Robin dari atas kepalanya lalu menggenggamnya erat, "maaf telah membuatmu merindukanku.."

"Hei hei.. Ada apa? Apa kau punya masalah?"

"Tidak apa.. Aku merasa semuanya sudah terselesaikan ketika mengenggam tangan mu seperti ini.."

Robin tersanjung dengan sifat prianya.

⏮️⏭️

Hadeuhh cowok siapa sie inieh

Hadeuhh cowok siapa sie inieh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oɴᴇ Pɪᴇᴄᴇ High SchoolWhere stories live. Discover now