Tukang Bolos!

100 7 0
                                    

"Apa kau pernah bolos, Alina?"

Usai mengungkapkan perasaannya kepada Nami dan membuat tekad baru tuk segera membuatnya menjadi miliknya, Sanji merasa dunia baru telah menanti dirinya. Semangat barupun tumbuh didalam hatinya, yah itulah makna cinta..

Ia beranjak naik ke kelasnya tetapi di koridor ia dihampiri gadis berambut cokelat berkepang dua. Tatapannya terlihat suram dan sedih, Sanji ingin menanyakan apa yang membuat ia seperti ini namun itu hanya basa basi belaka. Sebab Sanji tahu apa yang membuat Pudding bersedih.

"Jadi, kau sudah confess ke dia?" tanya Pudding.

Sanji mengangguk, "u-uhm.."

"Baguslah, selamat ya.." begitu singkat, ia memutar badan lalu pergi.

"Tak apa kau bersama wanita lain karena pada akhirnya kau tetap akan menjadi milikku,, tapi kenapa! Kenapa wanita itu malah Nami!!?" batin Pudding meremuk dadanya yang sesak.

⏮️⏭️

Alin pergi ke sekolah seperti hari hari biasa, yah dengan bodyguard yang senantiasa mengawasinya, bedanya sekarang sudah bertambah jadi 2 orang.

Nafasnya sesak menahan amarah yang ingin memuncak.

"Bolehkah kalian antar aku ke wc sebentar?" pintanya.

Kedua orang berfisik besar itu langsung menuruti permintaan nona muda mereka, mengggiring ia berjalan ke toilet sekolah.

Usai sampai disana, seperti manusia biasa pada umumnya Alin menutup pintu wc dan menguncinya.

Ide ini terinspirasi dari perkataan Cavendish di kelas tadi, katanya hanya ada satu wc di OPHS yang mempunyai jendela, dan itu tak terkunci. Jika siswa ingin bolos salah satu jalannya ialah lewat sana dan Alin akan melakukan hal yang sama.

Tak ada guru yang mengetahui hal tersebut,  jika ada sih sudah ditutup rapat jendelanya.. Lagipula kenapa ada jendela didalam toilet? Toilet perempuan pula..

Alin melompat keluar dan berlari sekencang kenacangnya. Dalam keadaan berlari ia tertawa semringah, layaknya burung yang baru saja keluar dari sangkarnya.

"Aku tak tahu ternyata bolos semenyenangkan ini!"

Begitu girang ia sampai tak memerhatikan sekelilingnya hingga suatu ketika disaat ia berlari lurus kedepan seseorang datang dari arah sampingnya.

Bruk!!

"Nandayo omae!"

"Ugh. Maaf--

--Mugiwara no Luffy?!"

Alin terperangah oleh objek didepannya, nampak Luffy yang mungkin juga sedang bolos sepertinya.

"Siapa kau?" tanya lelaki itu seraya memiringkan kepala.

Alin dengan antusias bangkit dari posisi jatuhnya, "aku Alin! Murid baru disini!"

"Ah kau yang kemarin itu!" tebakannya di acungi jempol Alin. "Oh iya aku ingat sekarang!" Luffy meraih pergelangan tangannya mengajaknya berlari.

"Apa kau pernah bolos, Alina?"

"B-belum pernah.." gadis itu memerah karena orang yang ia afeksi baru saja menggenggam tangannya seperti ini. Ngomong ngomong namaku bukan Alina..

"Yosh, mari kita bersenang senang!"

Mereka berlari menuju tempat parkiran dalam keadaan tangan masih menggenggam satu sama lain.

Singkat cerita mereka sudah sampai ditempat parkir, Luffy mengeluarkan sebuah sepeda dari sana. Ia sedikit terkejut dengan tingkah Alin yang terus mematung dan menunduk.

"Ada apa?" tanyanya.

"A-aku tidak bisa keluar.. Orang itu (ayah) akan membunuhku.."

Luffy mendekati Alin dan menepuk nepuk pundaknya. "Tidak akan ada yang membunuh mu.. Ada aku disini.."

"T-tapi--

--Maaf tapi aku akan kembali ke kelas..!"

"Oh, yasudah.."

Karena tak ingin memaksa, Luffy menaiki sepedanya dan akan bolos sendirian. Tapi entah mengapa disaat ingin mengayuh roda dua tersebut bebannya bertambah berat. Ia menengok ke belakang dan benar ada Alin yang duduk di kursi boncengannya.

"Oi katanya tak mau ikut, aku tidak mengerti cara berpikirmu.." ucap Luffy berwajah datar.

"Maaf, aku harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.. Bersamamu!" balas gadis itu sangat bersemangat.

Di benak Alin sudah tak ada gunanya ia terus mencemaskan kehidupan dengan kebebasan terbatas ini. Jika orang itu murka tak apa, terpenting ia sudah melakukan hal yang paling menyenangkan bersama Monkey D Luffy.

"Aku tidak sepenuhnya mengerti sih.. Yosh ayo berangkat!!"

⏮️⏭️

Sebuah sepeda terparkir di depan parkiran supermarket, dua remaja itu keluar dari sana dengan beberapa camilan digenggamannya.

"Menyenangkan bukan!?" tanya Luffy.

"Ya!!"

Dikala mereka sedang bersenda gurau sebuah mobil hitam berjenis mazda 6 menepi. Luffy yang mengenal mobil tersebut sontak kegirangan dan berlari ke sana. Walau tak mengerti Alin tetap mengikuti Luffy.

"Sejak kapan kau datang!?" tanyanya.

Kaca mobil tersebut menurun dan menampilkan wajah Shanks yang juga tersenyum lebar.

"Sudah lama sekali kita tak bertemu, Luffy!"

"Ya!! Apa kau dikirim kemari!?" sambung Luffy lagi.

"Yah, ada kasus yang harus aku selesaikan disini. Ngomong ngomong, apa dia pacarmu?" tanya Shanks menyoroti Alin yang tengah salting.

Luffy menggaruk tengkuk, "kami baru saja kenalan, dan ini adalah hari bolos pertamanya!"

Shanks terkekeh pelan dan mengusap pelan kepala Luffy, "tolong jaga dia untukku.." ucap Shanks kepada Alin. Gadis itu spontan terkesiap dan mengangguk pelan.

Mobil hitam itu berjalan pelan meninggalkan mereka, keduanya pun melambai.

"Apa dia ayahmu?"

"Bukan tapi dia seperti pahlawan bagiku.." balasnya memerhatikan topi jeraminya yang faktanya adalah pemberian dari Shanks.

"Aku pernah melihatnya disuatu tempat, tapi aku tak ingat dimana.." ujar Alin berusaha mengingat itu kembali.

"Dia seorang polisi, wajar saja wajahnya terlihat familiar.."

"Uhm.."

⏮️⏭️

Sore itu di pelabuhan, Luffy mengayuh sepedanya dan Alin duduk di boncengan. Angin laut menghantam wajah mereka, rambut hitam keduanya juga ikut berhembus. Topi jerami yang dikenakan Alin membuatnya terlihat sangat cantik, Luffy yang bilang sendiri!

Langit orange dan suara burung camar membuat sempurna gambaran sebuah pelabuhan. Alin sama sekali tak menyesal sudah bolos kelas, baginya ini adalah kenangan yang paling indah selama dirinya hidup.

"Hei Alina.."

"Hm?"

"Kalau besar nanti aku ingin menjadi seperti Shanks, agar aku bisa melindungi teman teman ku dan juga melindungi mu.."

⏮⏭️

⏮⏭️

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Oɴᴇ Pɪᴇᴄᴇ High SchoolМесто, где живут истории. Откройте их для себя