Buronan Mafia

89 5 0
                                    

"Kita biarkan saja dia hidup 18 jam lagi."

1 jam berlalu, dua anak laki-laki itu fokus menundukkan wajah kearah papan shogi dihadapannya. Rambut jabriknya berantakan sebab jari - jarinya sedari tadi tak berhenti menggaruk garuk kulit kepalanya. Di depan si jabrik lelaki duduk bersila menopang dagu dengan kesal lantaran kawan dihadapannya telah menguras kesabarannya.

"Mau sampai kapan kau akan seperti ini!?" teriak Law membuat Kid tersentak.

Karena tak terima dengan aksi Law, Kid akhirnya melontarkan intonasi yang sama. "Oe setan kau sendiri yang bodoh mengajakku bermain permainan menyebalkan ini!!"

"SETIDAKNYA KAU PAKAI 100% OTAKMU!!"

"SUDAH KU PAKAI DARITADI HANYA SAJA KAPASITAS OTAK KITA BERBEDA!!"

"BEGINILAH JIKA YANG KAU PIKIRKAN HANYA SEBAT SAJA!!"

"OH KAU NGAJAK BERANTEM YA!?"

"KAU YANG NGAJAK DELUAN SIALAN!!"

"--Oe apa begini seorang kawan berteman, huh?"

Dari dalam dapur muncullah Zoro yang baru saja selesai mandi. Ia izin menginap dirumah Kid lantaran ada satu masalah besar menimpanya.

"BRENGSEK KAU MENYEBUT KAMI BERKAWAN!!?" tanya mereka berdua serentak. Zoro terdiam kaku.

Gdorr gdoor gdoorr!

Keheningan seketika terjadi, Law dan Kid saling bertatapan sedangkan Zoro memasang posisi waspada. Gedoran pintu begitu keras menghantam pintu kayu rumah Kid, dengan sigap sang pemilik rumah beranjak berdiri dan Law memerintahkan Zoro untuk bersembunyi.

Lantai kayu apartement kecil Kid berbunyi oleh hentakan sepatu pantofel didepan pintu sana. Kid kesal karena gedoran pintu itu tak berhenti, entah siapa tamu tak sabaran yang datang ini.

"Ibu kalian tak mengajarkan sopan santun hah!?" ucapnya seraya membuka pintu dengan emosi.

Didepan mata Kid nampak 4 orang berseragam berdasi dengan kaca mata hitam. Ia menelan ludah, lalu matanya menatap tajam.

"Dare?" tanya Kid dengan suara seraknya. (hayoo para istri-istri Kid🤤)

"Kami dari pihak kepolisian, izinkan kami menggeledah rumah anda." ujar salah satu dari mereka sembari memperlihatkan lencana polisinya. Kid dengan sopan mengizinkan mereka masuk namun faktanya hati saat ini berdegub seperti ingin copot.

Usai kawanan mereka memasuki apartemen, sosok gadis yang sangat Kid kenali menyusul mereka dari belakang. Dengan wajah panik Kid cekatan meraih lengan perempuan itu.

"Apa yang kau lakukan disini!?" tanya Kid.

"Kid, apakah Zoro ada disini?" dan terkejutnya bahwa gadis itu adalah Robin.

Kid semakin memperkuat genggamannya, "apa kau sadar apa yang telah kau perbuat!?" bisiknya dengan mimik kesal.

"Eh?" Robin memampang wajah kaget dan bingung.

Satu persatu dari mereka mendatangi sudut - sudut apartement Kid, mulai dari kamar mandi, kamar tidur, dapur, ruang tengah dll. Sekarang Kid berharap segalanya kepada Zoro, jika ia tertangkap maka hidupnya juga akan ikut berakhir sudah.

Law melihat sosok Robin langsung menghela nafas berat, ia tak tahu harus bilang apa. Sedangkan Robin yang kebingungan hanya bisa terdiam.

Dan, di waktu yang sama..

Mobil model Porsche 356 terparkir di jalan dekat tanggul pelabuhan. Di dalam kendaraan roda empat itu terdapat seorang pria bertopi hitam menyaksikan dengan seksama dua remaja yang asik bermain sepeda, remaja - remaja itu ialah Luffy dan Alin, dan pria ini ialah ayah Alin sendiri..

Ia terkekeh kecil melihat putrinya bersenang - senang dengan seorang teman. Ia kecewa mengingat dirinya dengan keras memerintahkan putrinya untuk tidak berteman dengan siapapun di luar sana.

"Kebetulan sekali aku menemukan dirinya disini, dengan seorang anak laki - laki.." lirihnya dengan wajah datar.

"Apa yang harus kita lakukan padanya, tuan?" tanya Hisoka.

"Uh.. Kita biarkan saja dia bahagia di sisa akhir hidupnya. 18 jam setelahnya ku serahkan semuanya kepadamu." jawabnya santai kemudian meregangkan badannya seperti menggambarkan seorang tak ada beban.

"Baik Tuan. Lalu anak laki - laki itu?" lanjut Hisoka lagi.

"Cari tahu tentang dia.."

"Sedang diproses tuan.." balas soldiers yang lain.

Pria itu kembali menatap sosok Alin, "anak itu satu - satunya yang kupunya, ibunya sakit jiwa dan aku rela merawatnya hingga detik ini tapi dia begitu tega mengkhianati diriku.." ucapnya meremas bangku mobil dihadapannya.

"Permisi Tuan, sepertinya anak laki - laki itu salah satu putra dari seorang yang anda kenal.."

"Apa maksudmu!?" Hisoka sontak menengok isi informasi yang didapat soldiers di sampingnya.

Ia kini menelan ludah. "Maafkan aku Tuan, tapi anak laki - laki ini adalah ancaman besar.." Hisoka lalu memperlihatkan biodata milik Luffy kepadanya.

Yang dipertuan malah terkekeh pelan, "sepertinya kita akan bertemu dengan musuh lama, Hisoka.."

⏮️⏭️

Hello gaedd saya kembali dari masa hiatussss!!!;) SORRY HIATUSNYA LAMA BANGETTT HUHUU :(

Gimana chapter kali ini? haduh walaupun masih banyak yang belum jelas tp sabar yahh chapter selanjutnya akan menjelaskan itu semua! See you muach! 😘

Gimana chapter kali ini? haduh walaupun masih banyak yang belum jelas tp sabar yahh chapter selanjutnya akan menjelaskan itu semua! See you muach! 😘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oɴᴇ Pɪᴇᴄᴇ High SchoolWhere stories live. Discover now