𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐀𝐃𝐌𝐈𝐑𝐄𝐑, janghyun

4K 514 61
                                    

❝ KAU BISA MELIHATKU SEPUASNYA ❞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

KAU BISA MELIHATKU SEPUASNYA

⠂⠂⠂

JANGHYUN NAMANYA. Satu-satunya murid pria di Jurusan Kecantikan. Tak sedikit siswi di Jaewon yang menyukainya. Bahkan mungkin sudah banyak yang pernah menyatakan perasaan mereka kepadanya. Sayangnya tak ada satupun dari perasaan mereka yang terbalaskan.

[Name] juga menyukai Janghyun. Namun ia lebih memilih menyukainya dalam diam. Toh ia juga pasti kalah saing dibandingkan siswi-siswi lain yang menyukainya. [Name] terkadang memberi makanan atau barang kepada Janghyun. Ia juga pernah memberikan Janghyun sebuah cokelat pada hari valentine.

[Name] tak berharap banyak bahwa Janghyun akan memberinya. Lagipula Janghyun memang tak akan memberinya,  kenal saja tidak. Gadis itu juga bukan siswi yang terkenal di Jaewon.

Jadi tak usah berharap banyak bahwa Janghyun akan kembali menyukai dirinya. Memang tak ada harapan juga.

Kini suasana di kantin sangatlah ramai. Apalagi dengan kedatangan murid baru di Jurusan Fashion. Siswa itu banyak dibicarakan sejak ia datang ke sekolah. Paras rupawannya sampai-sampai disandingkan dengan Janghyun.

[Name] sempat terpana saat melihatnya. Namun, ia akan setia pada Janghyun. Walaupun Janghyun tak mengenalnya. Sedikit sakit namun tak apa.

Sedikit menjengkelkan saat kantin lebih ramai dari biasanya. Apalagi siswa itu dan Janghyun dikerumuni banyak siswi. Semakin membuat sesak saja. Sebenarnya ia tak masalah jika lebih ramai dari biasanya. Yang menjadi masalah adalah mereka berkerumun pada antrean.

Tapi sepertinya [Name] sedang mendapat keberuntungan. Janghyun sedang mengantre tepat di belakangnya. Walaupun pria itu masih dikerumuni banyak siswi dari Jurusan Kecantikan.

Gadis itu sedikit melirik dari sudut matanya. Oh Tuhan. Tampan sekali. [Name] tahu jika Janghyun itu tampan. Tapi, dilihat dari dekat... Ia jauh lebih tampan. Oh, lihatlah pahatan wajahnya itu. Bagaimana bisa Tuhan membuat wajah setampan dia?

Wajah [Name] memerah sendiri membayangkannya. Ia berusaha untuk tetap tenang dan tak senyum-senyum sendiri. Bisa-bisa ia dikira orang gila.

Masalahnya, ia tak bisa berhenti untuk tidak melirik pada Janghyun yang tepat berada di belakangnya. Ia jadi melamun membayangkan bagaimana jika dirinya dan Janghyun menjadi sepasang kekasih. Namun, lamunannya buyar saat dorongan di belakangnya semakin menjadi.

"Maaf, bisakah kalian untuk tidak berkerumun? Kalian menimbulkan keributan. Tolong antre dengan tenang di belakang ya. Terima kasih ( ◜‿◝ )" Senyuman yang terbit dari wajah Janghyun membuat siswi-siswi langsung menutupi wajah mereka seolah-olah terdapat cahaya yang menerangi Janghyun.

Para siswi yang mengerumuni Janghyun langsung berbaris dengan rapi di belakang. Bahkan lebih rapi daripada barisan saat upacara.

[Name] menjadi sedikit lebih lega daripada tadi. Karena tadi ramai, ia sedikit kesulitan saat melihat wajah Janghyun. Tapi, karena sekarang tak ada kerumunan. Ketampanannya semakin menjadi-jadi. Seseorang tolong bantu [Name] agar ia tidak mimisan sekarang juga.

Gadis itu segera mengalihkan pandangannya ke depan. Tak mau berlama-lama menatap sang crush. Ia hanya menatap Janghyun saja sudah gila. Apalagi jika tatapan mereka bertemu. Sudah masuk UGD.

Karena [Name] tadi sedikit terlambat saat datang ke kantin, jadi ia juga lama mengantre. Kakinya bahkan sudah pegal menunggu antrean.

Hanya sekali. Sekali lagi ia akan melirik ke Janghyun.

Holy sh— ship.

Netra kedua insan itu bertemu. [Name] bisa menebak bahwa wajahnya merona sekarang. Ia langsung kembali menatap ke depan. Tangannya mengelus pelan bagian atas dada sebelah kirinya. Jantungnya terus berdetak lebih kencang daripada biasanya.

Sebuah tangan menggenggam lengan kiri [Name]. Gadis itu sedikit tertarik ke belakang, "Aku tahu kau daritadi melirik ke arahku. Sini menghadap belakang, kau bisa melihatku dengan puas." Bisikan pada telinganya membuat wajah [Name] semakin merona.

Gadis itu gelagapan. Ia bingung harus merespon seperti apa. Tangannya tremor sekarang. Bagaimana ia akan membawa nampannya yang berisi makanan nanti?

"Aku akan membawakannya untukmu. Jangan gemetaran begitu. Kau terlihat sangat menggemaskan." Janghyun sedikit mendorong [Name] untuk keluar dari antrean. Pria itu segera mengambil nampan yang tadi digenggam oleh [Name].

Banyak pasang mata yang melihat ke arahnya dan Janghyun. Tak sedikit yang melihat ke arah [Name] dengan tatapan iri dan dengki. Pikiran [Name] terbang entah melayang kemana. Ia terlihat bodoh dengan tatapan kosong dan bibirnya yang sedikit terbuka.

"Ayo, ikut aku. Kau bisa melihatku dengan sepuasnya sambil makan." Janghyun menyerahkan nampan yang terisi makanan kepada gadis di sebelahnya. Pria itu kembali menggenggam lengan [Name]. Lagi-lagi ia membuat jantung [Name] hampir keluar dari tempatnya.

Keduanya menikmati makanan dengan tenang. Sebenarnya hanya Janghyun yang menikmatinya. Berbeda dengan gadis yang di depannya. Ia benar-benar gugup sekarang.

"Ada apa? Apa tidak enak? Mau ku ambilkan yang lain? "

"A-ah tidak... Aku hanya sedikit g-gugup.. "

Janghyun terkekeh saat melihat wajah kikuk [Name]. Ia bahkan tak dapat menahan tawanya.

"Oh iya, terima kasih atas cokelat dan barang-barangnya. Aku menyukainya." [Name] langsung tersedak mendengar kalimat yang keluar dari bibir Janghyun.

"Maaf? Cokelat apa? Aku tak memberimu apa-apa... " [Name] mengalihkan pandangannya ke arah lain. Bagaimana bisa ketahuan? Apa ada yang melihatnya? Tapi kalaupun ada, untuk apa memberitahu pada Janghyun?

"Tidak usah berpura-pura. Sebentar lagi masuk, sini mendekat." [Name] yang tadi setengah mati untuk tidak meleyot langsung mendekati Janghyun.

Pria itu menarik pelan dasi biru yang melilit pada kerah baju [Name]. Ia menyatukan bibirnya dengan milik gadis di depannya dengan cepat. Ia tersenyum pelan melihat wajah [Name] yang merona hebat. -habis makan langsung cipokan, emang jigong ga nempel apa yh. -

"Nanti kutunggu di depan kelasmu. Kita pulang bersama." Janghyun mengusap pelan kepala [Name], kemudian meninggalkannya yang terdiam dengan wajah merona.

Seketika kantin langsung ricuh akibat Janghyun dan [Name]. Banyak yang menyoraki keduanya. Ada yang mendukung, ada juga yang membencinya.

Diam-diam Janghyun tersenyum pelan dari kejauhan melihat [Name] yang merona sambil menutupi wajahnya. Akhirnya ia bisa dekat dengan gadis yang ia taksir.

⠂⠂⠂✦ ⠂⠂⠂

NOTES!

Ini sebenernya udah pernah aku publish cuma jelek banget fakkk. Jadi aku unpub 😀 Yang udah pernah baca silakan baca ulang ya sayang ♡

𝐂𝐀𝐍'𝐓 𝐓𝐀𝐊𝐄 𝐌𝐘 𝐄𝐘𝐄𝐒 𝐎𝐅𝐅  𝐘𝐎𝐔, LOOKISMWhere stories live. Discover now