𝐀𝐌𝐔𝐒𝐄𝐌𝐄𝐍𝐓 𝐏𝐀𝐑𝐊,hong jaeyeol

1.5K 211 14
                                    

❝ KU RASA TAMAN BERMAIN AKAN MENJADI TEMPAT FAVORITKU

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

KU RASA TAMAN BERMAIN AKAN MENJADI TEMPAT FAVORITKU.

⠂⠂⠂

TAMAN BERMAIN MENJADI OPSI UNTUK TEMPAT KENCAN. Sabtu ini, Jay dan [Name] merencanakan untuk pergi bermain ke taman bermain yang baru naik daun karena pembukaan pertamanya. Taman bermain tersebut cukup ramai pengunjung, mulai dari anak-anak kecil, keluarga, dan pasangan yang datang bersama.

Jay dan [Name] memutuskan untuk menghabiskan waktu mereka bersama setelah beberapa minggu tak saling bertatap wajah satu sama lain. Hari ini mereka mencoba untuk menghabiskan waktu mereka bersama dengan cara yang sedikit berbeda daripada umumnya yang mereka lakukan.

[Name] memiliki ide untuk menantang Jay memenangkan semua permainan di taman bermain ini. Jay bukanlah seseorang yang mudah tertantang dengan hal sekecil ini, namun untuk kekasihnya, tentu akan ia lakukan.

Keduanya tertawa saat melihat wahana seperti giant wheel, bumper car, roller coaster, dan bianglala baru akan dibuka dan masih kosong tanpa pengunjung. Antara [Name] dan Jay saling berlomba-lomba untuk menjadi orang pertama yang mencoba setiap wahana yang ada di sana.

"Jay! Kalau aku menang, kau harus berbicara denganku!" Permintaan yang terdengar aneh, namun itulah yang [Name] inginkan. Selama menjalin kasih, belum pernah sama sekali ia mendengar suara Jay. [Name] memang tak pernah memaksa Jay untuk berbicara padanya, [Name] memaklumi itu.

Jay mengangguk sebagai tanggapan dari kalimat yang keluar dari mulut kekasih hatinya. Sepasang kekasih tersebut kini mencoba wahana roller coaster sebagai wahana yang pertama kali mereka coba.

Jujur saja, wajah keduanya sangat tegang padahal wahananya belum dimulai. Keringat membasahi pelipis sepasang kekasih tersebut. [Name] yang sedikit was was menggenggam tangan kiri Jay, setidaknya dengan menggenggam tangan Jay, [Name] menjadi sedikit rileks. Tidak tahu saja [Name] bahwa Jay sedang tegang, pun wajahnya memerah salting.

"Selamat menikmati wahana roller coaster, para pengunjung yang terhormat!"

Wahana tersebut meluncur dengan pelan setelah petugas tersebut berbicara. Awalnya semuanya berjalan dengan lancar, namun saat di pertengahan, wahana tersebut mulai menambah kecepatannya. [Name] yang tidak siap dan terkejut, tentunya merasa pusing dan perutnya terasa diaduk-aduk. Bahkan saking terkejutnya, [Name] memasang wajah tanpa ekspresi.

Wahana roller coaster pun sampai pada tempat awal diiringi dengan para pengunjung yang sudah siap memuntahkan isi perut mereka, termasuk dengan [Name].

Jay yang khawatir memapah tubuh sempoyongan [Name]. Ia membantu [Name] menuju tong sampah terdekat. Jay mengelus punggung kekasihnya dengan pelan. Wajah Jay terlihat khawatir dengan jelas, walaupun wajahnya ditutupi oleh poni panjangnya.

"Uhuk! Aku tidak apa-apa Jay ..." [Name] memasang senyum dengan kondisinya yang berkebalikan dengan kalimat yang ia lontarkan.

"Ayo kita lanjut bermain!" [Name] menarik lengan Jay dengan semangat. Namun, Jay malah menarik [Name] menuju food stand terdekat.

Jay menanggapi kalimat dari [Name] dengan gelengan. Lelaki tersebut seolah memberi isyarat bahwa [Name] harus mengisi perutnya terlebih dahulu.

"Uh... Aku tidak la-" krucuk!

Jay tersenyum puas mendengar suara perut [Name]. Sementara [Name] menahan malu karena perutnya yang bunyi secara tiba-tiba. - harusnya di briefing dulu tadi perutnya 😌 -

"Aku tidak bawa uang yang banyak, Jay. Aku hanya akan membeli minum saja, " ucap [Name] sambil menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal.

"Kau kan punya aku, [Name]," balas Jay dengan mengetiknya pada sebuah notes di ponselnya. [Name] menghela napas.

[Name] menarik Jay menuju stand stand yang sedari awal mereka sampai di taman hiburan tersebut menarik perhatian [Name]. Sementara Jay hanya mengikuti keinginan sang kekasih.

Beruntungnya memiliki kekasih yang kaya raya. Kini di pelukan [Name] penuh dengan berbagai makanan yang telah ia hunting bersama Jay. Jika [Name] membawa makanan, maka Jay membawa minuman.

Jay memperhatikan [Name] yang dengan lahap mencicip satu persatu jajanan yang ia beli menggunakan uang Jay. Tanpa sadar sebuah senyuman terbit pada wajah Jay. [Name] yang menyadari hal tersebut, wajahnya menjadi memerah.

"Jay! Jangan lihat aku makan!"

Jay memasang wajah bingung, "Uh ... Aku ... Ya pokoknya tidak boleh!" Jay semakin tersenyum melihat kelakuan [Name] saat sedang salting.

Setelah menghabiskan waktu bersama untuk mencicip jajanan di food stand, Jay dan [Name] melanjutkan acara mereka untuk mencoba wahana wahana di sana.

Setelah roller coaster, mereka mencoba wahana wahana yang lebih sedikit menenangkan jiwa seperti bumper car, carousel. Bahkan wahana rumah hantu pun tak luput mereka coba. Tentu dengan [Name] yang keluar dari sana dengan nyawa yang hampir melayang.

Tak terasa matahari sudah menenggelamkan dirinya. Matahari pun bertukar shift dengan bulan. Bulan menampakkan sinarnya yang menerangi gelapnya malam.

Jay mengajak [Name] untuk menaiki bianglala sebagai penutup permainan wahana yang telah mereka coba.

Dari atas bianglala, [Name] dapat melihat indahnya malam hari dengan kembang api yang ditembakkan ke langit, pun dengan lampu-lampu warna warni yang menghiasi malam di taman hiburan.

Saat fokus melihat pemandangan dari atas. Suara Jay menginterupsi pendengaran [Name], "Ekhem! [Name]... " Sontak [Name] menolehkan pandangannya kepada kekasihnya yang kini tengah bertekuk lutut dengan sebuah kotak cincin yang terbuka.

"[Name]... Aku sudah merencanakan hal ini selama beberapa hari, " ucap Jay sambil menatap dalam mata [Name]. "Aku ingin menghabiskan waktu kita bersama di sini dan membuat malam ini menjadi momen spesial bagi kita berdua."

[Name] bahkan tak dapat mengeluarkan sepatah dua patah kata dari mulutnya. Ia benar-benar tidak mengira bahwa Jay akan melamarnya di sini.

"Aku minta maaf jika tidak seromantis lelaki utama di drama yang sering kau tonton. " [Name] menggeleng pelan, pelupuk matanya tak dapat lagi membendung air mata yang sudah menumpuk.

"So, will you marry me?"

[Name] mengangguk sambil memeluk erat kekasihnya, "Tentu saja... "Jay membalas pelukan [Name] sambil mengelus pelan rambut hitam legam [Name].

"Terima kasih. Aku mencintaimu, selalu. "

⠂⠂⠂✦ ⠂⠂⠂

NOTES!
Halo! Gimana kabar kalian? Aku harap selalu baik yaa 😙 Terima kasih sudah mau menunggu ya 💋 lofyu.

Have a great day! 🤍

𝐂𝐀𝐍'𝐓 𝐓𝐀𝐊𝐄 𝐌𝐘 𝐄𝐘𝐄𝐒 𝐎𝐅𝐅  𝐘𝐎𝐔, LOOKISMWhere stories live. Discover now