15.......

3.6K 445 44
                                    

Ini mata gue dari hari lalu lagi bermasalah, kerasa perih banget sama kering. Diantara kalian yang matanya minus sama cylinder pasti tau gimana rasanya, gak nyaman banget huhuuu. Apalagi mantengin layar lcd begini, mana tulisan doang lagi.


🐺🦋

||Jeongharu Area||
~~~~~~~~~~~~~~













Dejavu untuk kesekian kalinya, lagi lagi saat Haruto terbangun dengan tangan seseorang yang memeluk pinggangnya, tapi kali ini lebih erat sampai tidak ada jarak untuk tubuhnya agar bisa menjauh atau mendorong si pelaku pemeluk.

Malam tadi Haruto masih ingat, ia tidur di kamar Junghwan sendirian tanpa si pemilik kamar.

Dan, dari aroma yang menguar dari badan yang memeluknya ini Haruto yakin orangnya adalah Jeongwoo, tidak mungkin Junghwan. Bukan tidak mungkin, bisa saja mungkin karena dulu pun tiap ia kabur ke Junghwan pasti sepanjang tidurnya dipeluk Junghwan.

Haruto menepis tangan Jeongwoo yang melingkari pinggangnya, lalu berbalik memunggungi Jeongwoo. Tapi sepertinya Jeongwoo terusik akan gerakannya, tanpa aba aba dalam satu tarikan Haruto sudah berada di atas tubuh kekar Jeongwoo.

Kedua tangan Jeongwoo kembali memeluk pinggangnya, ia hanya bisa pasrah dengan dagu yang bertumpu pada dada bidang Jeongwoo yang shirtless.

Haruto mengdengus kesal, ketika ia ingin pindah posisi Jeongwoo malah mengeratkan pelukannya.

"Udah, gini dulu"

Haruto tertegun dengan suara serak Jeongwoo khas bangun tidur, gila bikin bulu kuduk gue merinding browh.

"Hei, kenapa malah ngelamun?" Tanya Jeongwoo melihat ke bawah, Haruto langsung ngalihin pandangan ke sisi kiri hingga kini pipinya yang langsung beradu dengan dada bidang Jeongwoo.

"Gak mau ketemu Jewu!" Rajuknya.

Jeongwoo terkekeh "Sejak kapan Watanabe Haruto jadi manja gini, hm? "

Yang ditanya malah ngelempar tatapan mematikan "Jewu brengsek, bajingan, bangsat!" Umpatnya menggebu gebu memukul dada Jeongwoo.

"Aduh! Ru kalo mukul dada jangan pake tenaga dong" Tegur Jeongwoo yang merasakan sakitnya.

Haruto yang kesal lantas bangkit duduk di atas perut Jeongwoo "Huaaaaa Kak Ochi hiks Jewu jahatin Haru huaaaaa hiks hiks"

Seketika Jeongwoo pangling, apa Haruto angkuh yang ia kenal memang semanja dan secengen ini atau mempunyai altar ego?

"Eh, Ru? Kok malah nangis?" Jeongwoo mendudukan diri, alhasil tubuh Haruto meringsut turun dan berakhir duduk mengangkang di pangkuannya.

"Jahat hiks salah Haru apa dijadiin bahan taruhan huaaaaa gak mau! Gak mau ketemu Jewu hiks gak mau" Tangisnya disertai kebiasaan brutalnya, apalagi jika bukan memukul dada Jeongwoo dengan kepalan tangannya.

Dugh

Dugh

Dugh

Dugh

Dugh

Dugh

Sungguh, ngilu rasanya bagi Jeongwoo hingga ia menahan tangan Haruto tapi langsung ditepis kasar "Ru udah, sakit ini!"

"Udah salah, ngebentak lagi hiks brengsek! "

He's My EnemyWhere stories live. Discover now