18.......

3.5K 401 2
                                    

🐺🦋

||Jeongharu Area||
~~~~~~~~~~~~~












Mereka sudah semakin mendekati titik dimana Yoonbin berada, maka dari jarak agak jauh memilih untuk jalan supaya suara bising yang timbul dari knalpot motor mereka tidak membuat Yoonbin sadar akan kedatangan mereka.

Ternyata dipertengahan jalan sebelum benar benar sampai ke ujung seperti yang tadi sore Jeongwoo lalui, ada jalur masuk menuju ke dalam hutan yang mungkin hanya muat dimasuki satu mobil saja karena ukuran jalannya tidak begitu luas.

Dari situ mereka jalan masuk ke dalam hutan tersebut, ditempuh dengan berjalan kaki rupanya lumayan jauh dari titik keberadaan si Bajingan itu. Lama mereka berjalan seperti sedang menjelajahi alam, akhirnya dibalik pohon yang rindang mereka bersembunyi tepat di depan sana ada sebuah rumah seperti villa pada umumnya, begitu sepi dan hanya terdapat satu saja.

Tidak ada satupun cctv yang mereka tangkap di setiap sudutnya, seperti tidak berpenghuni dan tidak ada pula tanda kehidupan di dalamnya. Tapi walau begitu, lampu nyala dengan terang dari dalam menimbul keluar lewat jendela yang tidak tertutup tirai.

"Anjir! ada ya manusia yang betah tinggal di hutan begini?" Ujar Renjun tidak percaya, bahwa keberadaan Yoonbin benar benar sesuai saat dilihat dari gps seperti rute maps itu.

"Berisik" Tegur Jeongwoo "Sekarang gue bakal masuk lewat belakang, Jaehyuk sama Asa gue minta kalian jaga di sini dan Abang Jii sama Renjun kalian masuk lewat depan aja" Komandonya dengan berbisik.

Belum sempat protes, Jeongwoo kembali berucap membuat Jihoon dan Renjun bungkam "Kalo pas masuk ada penjaga, sebisa mungkin kalian ulur waktu sampai yang lain datang" Kemudian mereka mengangguk paham, memulai aksi sembari menunggu intruksi lagi dari Jeongwoo.

"Dan buat lo Kak Ajun gue minta lo di sini, yang lain datang gue minta lo handle mereka" Jeongwoo percaya pada Junkyu karena pernah lihat seberapa bagus, kuat dan lihainya dalam bertarung. Otaknyapun bisa Jeongwoo andalkan, karena lumayan cerdas ketika saat berada dalam situasi genting seperti sekarang ini.

Tanpa berinteraksi lagi, mereka segera mengambil posisi masing masing sedangkan Jeongwoo langsung trobos masuk pintu belakang yang beruntungnya tidak terkunci dan tidak ada tanda tanda keberadaan manusia sama sekali.

Namun sialnya, mungkin karena ruang belakang jadi tidak ada pencahayaan. Gelap gulita, hingga Jeongwoo harus mengendap ngendap pelan seperti layaknya maling untuk sampai ke ruangan yang terdapat lampu di dalam sana.

Sepertinya di depan sudah terjadi pertarungan karena samar samar terdengar perkelahian, padahal jarak dari pintu depan sampai ke belakang lumayan agak jauh hanya karena rumah ini ternyata cukup luas.

Puk

Hampir saja Jeongwoo berteriak jika tidak membekap mulutnya dengan tangan sendiri saking kagetnya, ketika ia berbalik netranya menemukan Jaehyuk yang barusan menepuk pundaknya "Lo? Asahi gimana?"

"Percaya, dia bisa ngatasin sendiri" Jawab Jaehyuk begitu santai, lalu mendahului Jeongwoo tanpa merasakan ketakutan.

Sepanjang detik Jeongwoo merapalkan doa, supaya ia segera bertemu serta membawa Harutonya pulang.

Begitu sampai di ruang depan yang luas Jeongwoo segera menaiki undakan tangga, berbeda arah dengan Jaehyuk yang melimpir ke kiri untuk kemudian menemukan lorong yang tidak terlalu besar. Di ruangan tersebut terdapat lampu kecil yang begitu redup, pikir mereka berdua sepertinya Yoonbin belum menyadari kedatangan mereka, padahal suara tarung dari luar sana terdengar begitu berisik.

He's My EnemyWhere stories live. Discover now