16.......

3.6K 422 24
                                    

Woy lah, mata gue tuh butuh diobati hiks🤧 tiga hari kek nya gue ngilang ya, samsek kgak up dh.

🐺🦋

||Jeongharu Area||
~~~~~~~~~~~~~~











Ketika bangun Haruto sudah ada di apart Jeongwoo, seketika pikirannya mengulang kejadian malam kemarin hingga sebelum dirinya terlelap dipangkuan Jeongwoo. Mengingat itu entah kenapa hatinya sakit tidak terima, kenapa harus berakhir di sini lagi?

"Argh! " Ia berteriak frustasi.

Dari ruang depan Jeongwoo berlarian menghampiri kamarnya "Ru, kenapa?"

Tatapan tajam Haruto layangkan pada Jeongwoo, tersirat amarah yang tertahan "Kenapa harus di sini?"

"Loh, kan emang tinggal di sini, emang mau dimana lagi?" Jawab Jeongwoo dengan kerutan di dahinya.

Sebelum jarak diantara mereka menipis, segera Haruto mendorong dada Jeongwoo "Gue gak mau tinggal seatap sama bajingan kayak lo!" Ia berujar dengan penuh penekanan.

"Gue bakal jelasin, asal lo mau dengerin penjelasan gue ya?"

"Gak mau!" Bukan tanpa alasan Haruto langsung menolak, tentu saja ia tidak mau menambah luka pada hatinya. Karena, apa yang Jeongwoo lakukan tetaplah sakah dinilai dari sudut pandang manapun.

"Tapi lo salah paham, Ru"

"Enggak! Gue bakal minggat dari sini, lo jangan halangin gue" Tanpa berpikir dingin untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, Haruto langsung memasukkan semua pakaian dari dalam lemari ke dalam kopernya.

Jeongwoo tidak bisa menebak pikiran Haruto. Padahal, kemarin Haruto menangis kejer hanya karena tidak ingin jika Jeongwoo diambil Jihan. Tapi sekarang, saat dirinya ingin meluruskan kesalahpahaman tersebut tidak diberi kesempatan.

"Jangan bertindak ceroboh, Ru!" Peringat Jeongwoo begitu tegas dengan suara yang mendominasi, hingga Haruto merinding dibuatnya.

Haruto tidak peduli jika pun ia mendapatkan siksaan kembali dari Jeongwoo, toh ia juga laki laki yang bisa melawan ketika dalam keadaan berbahaya untuk pembelaan diri.

Melihat Haruto melangkah keluar kamar sembari menggeret kopernya membuat Jeongwoo tanpa keraguan segera menahan Haruto, dengan memeluknya dari belakang.

Tentu saja mendapat back hug dari Jeongwoo merupakan suatu hal yang tidak pernah Haruto sangka, ia pikir Jeongwoo akan melakukan tindakan kekerasan seperti biasanya. Namun, ia salah menduga, nyatanya Jeongwoo tidak seburuk itu.

"Di sini aja, jangan pergi nanti gue kesepian kayak dulu" Mohon Jeongwoo dengan begitu lirih.

Haruto tetap dengan pendiriannya, ia menepis kasar tangan Jeongwoo lalu melanjutkan langkahnya. Ia abai, berkali kali menepis Jeongwoo yang menahannya hingga terhenti saat ketika ia ditarik begitu kasar.

"Lo jangan keluar, lo gak bakalan aman Haruto" Banyak spekulasi yang ingin Jeongwoo utarakan pada Haruto tentang si Bajingan yang akan merebut Haruto darinya. Jika Haruto berkeliaran di liar sana, maka si Bajingan itu pasti akan dengan gencar mendapatkan Haruto terlebih saat mereka berdua ribut seperti ini.

Mempertahankan hubungan yang akan resmi, tidak salahkan?

Tetapi Haruto menganggap peringatan Jeongwoo itu ancaman, berpikir bahwa Jeongwoo tidak akan membiarkan hidupnya tenang jika ia keluar dari sangkar ini "Lepas!"

"Lo ngapain sih, Ru kayak gini?"

Haruto mengernyitkan keningnya "Lo yang apa apaan Woo?!"

"Jangan buat gue harus bertindak kasar supaya lo gak keluar dari sini"

He's My EnemyWhere stories live. Discover now