Bab 14: Makan siang

16.7K 2.6K 65
                                    

Cherry berjalan menju dapur. Dia sangat lelah dan mengantuk. Tapi matanya boleh tertutup sekarang atau tuanya akan  memberikannya hukuman yang lebih berat. Sudah cukup dia tidak tidur semalam karena tuannya menghukumnya. Setelah itu dia harus menjalankan tugasnya yang lain dari menyiapkan keperluan pria itu hingga makan dan menemaninya di  ruang kerjanya. 

Baru saja dia bisa beristirahat ketika pria itu pergi keluar dari kediamannya karena ada urusan. Jadi Cherry bisa beristirahat. Tapi dia tidak ingin mengulangi kejadian yang sama. Kalau sampai dia tidak menyambutnya pulang. Entah apa lagi yang akan dia dapatkan. 

"Cherry ada apa kamu ke sini?" tanya Grugi yang baru saja mengeluarkan roti dari panggangan. 

"Aku hanya ingin beristrirahat sambil menemanimu bekerja. Aku tidak ingin kejadian kemarin terulang lagi." ucap Cherry pada Grugi. 

Grugi sudah mengetahui tentang kejadia kemarin. Cherry sudah menceritakannya sambil menangis karena mendapatkan hukuman ikut ke medan perang. Padahal biasanya tidak ada satu pelayan yang menemani tuannya saat pergi ke medan perang. Sekarang Cherry yang notabennya pelayan wanita harus ikut ke medan perang yang bisa saja membahayakan nyawanya. Tuannya memang sangat kejam dan itu bukan hanya rumor belaka. 

Bahkan tuannya tidak segan-segan mengarahkan pedangnya ke leher tuan krit yang merupakan asistennya. Hampir semua orang di kediaman ini tahu seberapa kejam tuannya. Tapi beberapa hari setelah kedatangan Cherry. Tuannya tidak seperti dulu. Hanya saja orang yang paling menderita saat ini adalah Cherry. 

"Sabarlah, nih kamu makan." ucap Grugi sambil memberikan puding pada temannya. Para pekerja dapur sudah sangat mengenal Cherry. Mereka juga turut perihatin dengan nasib wanita muda itu. Menjadi pelayan pribadi tuan monish sama saja menjadi papan panahan untuk tuannya saat sedang kesal. 

"Aku lelah Grugi, aku belum semalaman. Pria itu menghukumku dengan menunggunya hingga bangun tidur." ucap Cherry dengan wajah sedih. Terlihat jelas lingkaran hitam yang muncul di bawah mata Cherry.  Selain itu wajahnya yang terlihat lelah karena harus menahan kantuk dan bekerja melayani tuanya. 

"Tapi bagaimanapun semua ini terjadi karena kecerobohan kamu sendiri Cherry. Sudah aku peringatan untuk kesekian kali.  Tentang untuk tidak melakukan kesalahan saat melayani tuan victor." ucap Grugi pada sahabatnya. 

"ya kamu benar, aku selalu saja melakukan kesalahan tanpa aku sadari. Pada akhirnya aku selalu mendapatkan hukuman dari tuan tirani itu." ucap Cherry yang mendapatkan jitakan di kepalanya dari temannya. 

"Bukankah aku sudah katakan untuk tidak asal bicara Cherry. Kita tidak tahu siapa saja yang mendengar ucapanmu itu. Kamu mau mendapatkan hukuman lebih berat lagi." ucap Grugi yang membuat Cherry langsung menutup mulutnya. Dia mengumpati dirinya sendiri yang kesekian kalinya hampir saja mengantarkan nyawanya kedepan singa.

"Grugi puding ini enak juga." ucap Cherry saat mencicipi puding buatan sahabatnya. Dia tidak pernah merasakan makanan seenak ini di kehidupan keduanya. 

"Ya kamu nikmati saja puding itu. Aku harus kembali bekerja. Sebentar lagi makan siang. Bukankah kamu harus memasak untuk tuan Victor." ucap Grugi yang membaut Cherry langsung berdiri dari duduknya. Kenapa dia baru sadar kalau Xylon akan pulang  saat waktu makan siang. 

Cherry menempuk bahu temannya. Dia tidak salah mendatangi temannya yang bekerja di dapur. Kalau tidak mungkin dia harus mendapatkan hukuman lagi karena lupa dengan ucapan tuanya itu. 

"Terima kasih Cherry kamu memang penyalamatku." ucap Cherry yang memeluk badan temannya dengan senang. Setelah itu dia segera melakukan tugasnya sebelum Xylon kembali, 

"Kamu hampir melakukan kesalahan lagi." ucap Grugi yang menatap teman barunya itu. Dia tidak habis pikir dengan Cherry. Entah hampir berapa kali dia mendapatkan hukuman dari tuannya. Beruntung dia tidak berakhir dengan tebasan dari pedang kesayangan tuanya. 

"Karena itu aku datang ke dapur agar kamu mengingatkanku." ucap Cherry dengan santainya yang membuat Grugi kesal sendiri. Apakah dia tidak sadar hampir saja melakukan kesalahan. Entah dia sangat lelah kalau harus memikirkan tingkah Cherry yang seperti memiliki 1000 nyawa. Sehingga dia berulang kali membuat tuannya marah. 

"Sudahlah kerjakan tugasmu. Aku harus membuat makanan untuk para pekerja." ucap Grugi yang kembali memasak. Sedangkan pekerja lain hanya bisa menggelengkan kepala pada pekerja baru. Pelayan pribadi tuannya saat ini memang sangat unik pikir mereka. 

Xylon pulang rasa kesal. Beruntungnya saat dia kembali, Cherry sudah menyambutnya. Sebenarnya Xylon juga tidak tahu kenapa dia ingin Cherry menyambutnya saat pulang. Dia tidka ingin memikirkannya. Toh Cherry bawahannya, dia tidak punya alasan menolak perintahnya. 

"Tuan makan siang sudah siap." ucap Cherry. 

Xylon tidak menjawab ucapan pelayan pribadinya. Dia langsung berjalan menuju ruang makan. Benar saja di meja makan sudah disiapkan berbagai makanan yang dibuat langsung oleh Cherry. 

"kamu membuatnya sendirikan?"tanya Xylon. 

"Tentu saja tuan saya membuatnya sendiri." ucap Cherry pada tuannya. Terlihat wajah kesal tergambar pada Cherry. 

Bagaimana tidak pria itu masih menanyakan kalau makanan itu buatannya bukan. Mana mungkin Cherry berani melakukan kesalahan lagi. Setelah tahu hukuman dari pria itu sangat jauh dari kata normal. 

"Kamu tidak memasukan sesuatu ke dalam makananku kan?" tanya Xylon pada Cherry. Sungguh saat ini Cherry tidak bisa menahan emosinya. Tapi dia tidak boleh berteriak pada tuannya atau dia akan mendapatkan hukuman lagi. 

"Mana saya berani melakukannya tuan. Apa perlu saya mencobanya untuk memastikan tidak ada sesuatu yang berbahaya di dalam makanan anda?" tawar Cherry yang dijawabkan anggukan kepala oleh Xylon. 

Cherry mengambil alat makan lain dan mencoba setiap makanan yang dibuatnya. Senyuman mereka karena merasa bangga sudah membuat makanan yang lezat pikir Cherry. 

Sedangkan Xylon menikmati ekspresi wanita di sampingnya. Entah kenapa dia sangat menikmati itu. Tapi segera dia tepis saat Cherry telah selesai menyicipi semua makanan yang dibuatnya. 

"Silahkan tuan, semuanya sudah saya cicipi terlebih dahulu." ucap Cherry. 

Xylon menatap Cherry dan tangannya disodorkan ke depan wanita itu. Dia tidak mengerti maksud dari tuannya. Xylon membuang nafas kasar. 

"Berikan sendok bekasmu."

"Tuan kenapa anda menggunakan sendok bekas saya. Itu sangat tidak sopan tuan. Saya sudah membawakan sendok untuk tuan." ucap Cherry yang sama sekali tidak diperdulikan oleh pria itu. Xylon langsung merebut sendok yang berada di tangan Cherry. 

"Sendok itu berum pasti tidak ada sesuatu yang berbahaya. sedangkan sendok ini sudah digunakan olehmu. Sudah pasti tidak ada sesuatu karena kamu terlihat baik-baik saja." ucap Xylon dengan santainya. 

Sedangkan cherry dan Krit yang melihat tingkah aneh yang dilakukan tuannya. Hanya bisa diam dan terkejut di waktu bersamaan. Apalagi Krit yang sangat tahu seberapa tuanya sangat tidak suka menggunakan barang orang lain. 

"Aku tidak salah lihat bukan. Dia benar-benar victor Xylon monish sang duke yang  sangat mencintai kebersihan dan tidak suka menggunakan barang bekas orang lain." ucap Krit dalam hati. Dia seperti merasa kiamat sudah dekat karena perubahan yang terjadi pada tuannya itu.

The maid of Villain Tyrant  ( Tamat)Where stories live. Discover now