Bab 38 : Debaran

13K 1.8K 10
                                    

Cherry terpesona dengan kamar barunya. Dia tidak menduga akan memiliki kesempatan mempunyai kamar semewah dan besar seperti di depannya. Dia masih tidak percaya kalau semua ini adalah kenyataan. Cherry bahkan mencubit pipiny karena merasa semua ini seperti mimpinya. 

"Kamu harusnya tidak melukai badanmu sendiri." ucap Xylon yang entah sejak kapan berada di belakangnya. Cherry juga tidak menemukan keberadaan Krit maupun Gruni yang tadi menemaninya untuk melihat kamar barunya.

"Sejak kapan kamu ada disini?"tanya Cherry pada Xylon. Pria itu berjalan mendekati Cherry. Tentu saja dia langsung menjauh dari pria itu. Lebih tepat dia sekarang sedang waspada dengan pria di depannya. Dia tidak tahu niat sebenarnya xylon datang ke kamar barunya.

"Tenanglah, aku tidak berniat melakukan yang kamu pikirkan. Sepertinya kamu sangat mesum dari yang aku bayangkan." ucap Xylon yang membuat kedua pipi Cherry memerah. 

Cherry malu karena ketahuan memikirkan hal senonoh yang akan dilakukan oleh pria di depannya. bagaimanapun jiwa di dalam tubuh Cherry adalah wanita dewasa. Tentu saja dia sudah tahu tentang kegiatan antara seorang wanita dewasa dan pria dewasa jika berada di dalam ruangan hanya berdua. Karena itu dia tidak suka dengan keberadaan Xylon. Tapi sekarang dia malah memiliki imej buruk di mata pria itu. 

"Sepertinya tebakanku benar. Aku tidak menyangka kamu wanita muda yang seperti itu." goda Xylon saat melihat wanitanya semakin saja memerah. Dia senang bisa melihat rona merah di wajah Cherry. Tidak hanya itu saja Xylon senang saat Cherry secara terang-terangan tersipu malu. 

"Aku tidak seperti itu. Waspada pada pria bukankah hal yang baik. Aku tidak tahu cara pikir kalian saat melihat seorang wanita muda di dalam ruangan tanpa ada orang lain." jelas Cherry yang mencoba menormalkan debaran jatungnya yang tiba-tiba berdetak cepat. Saat pria di depannya malah tersenyum lebar. Sungguh pria di depannya merupakan aset kerajaan yang harus dijaga. Wajahnya tampan sekali sepertinya saat di dilahirkan tuhan sedang bahagia. 

"Bukankah hanya itu saja yang harus kamu waspadai sayang, kamu juga tidak boleh terlalu dekat dengan wanita. Kamu tahu seberapa besar pesonamu ini. Aku tidak yakin ada orang bisa menolak kecantikanmu." ucap Xylon sambil mengecup rambut Cherry. Tentu saja hal itu membuat wanita itut terdiam. Perlakuan pria di sampingnya itu sangat romantis. Dia pikir hanya akan menemukannya di dalam novel yang selalu dibacanya. Tapi dia malah merasakannya sendiri. Ternyata seperti perasaan yang selalu dirasakan oleh para pemain wanita jika diperlakuakan lembut dengan tokoh pria tampan.

"Aku tidak kuat kalau seperti ini terus, tolong aku dari pesona Xylon." gumam Cherry pada hatinya. Sungguh dia terpesona dengan ketampanan pria muda di sampingnya. Dia merasa pedofil karena jatuh cinta pada pria yang berada di bawah umurnya sangat jauh jika dijumlahkan dengan umur jiwanya dan tubuh ini sekarang.

"Aku senang kamu suka dengan kamarmu. Selamat tidur sayang." ucap Xylon bersamaan sebuah kecupan mendarat di dahi Cherry. Hal itu membuat wanita muda itu terkejut  bukan main. Bahkan dia merasa akan mati saat ini. pria yang mengecup dahinya itu sangat tampan. Sayangnya dia lupa kalau  pria itu juga orang yang sangat kejam. 

Xylon tidak bisa menghilangkan senyuman di wajahnya. Saat dia melihat ekspresi menggemaskan wanitanya. Dia tidak menyangka akan merasakan perasaan seperti ini. Xylon pastikan tidak ada orang yang bisa mengambil kebahagiannya ini. Cherry sekarang menjadi prioritas utamannya. 

"aku pastikan kamu hanya menjadi milikku saja Cherry." gumam Xylon setelah keluar dari kamar kekasihnya itu. 

Sedangkan Cherry harus menormalkan debaran jatungnya yang semakin cepat saja setelah kecupan mendarat di dahinya. Selama dia hidupnya ini baru pertama kali untuknya. Kehidupan pertamanya dia terlalu sibuk untuk menjadi wanita karir dan menikmati novel romantis. Dia tidak tertarik menjalin hubungan dengan pria manapun. Sungguh konyol dia jatuh cinta pada tokoh antagonis yang selalu dirinya idamkan. 

"Aku tidak kuat jika hal ini terus terjadi. Bagaimana bisa aku menolak pesonannya yang mengalahkan para biasku kehidupan sebelumnya." ucap Cherry sebelum dia terlelap dalam mimpinya. 

Cherry tidak menyangka akan merasakan debaran jantung seperti ini selama seharian. Pria itu seperti sengaja membuatnya selalu harus menormalkan jantungnya. Bagaimana tidak pria itu berubah menjadi sosok yang lembut dan ramah. Tidak ada lagi pria memaksa yang suka mengucapkan hukuman dalam setiap kesalahan yang dilakukan oleh Cherry. Dia sekarang merindukan duke monish yang dulu. sekarang dia merasa sangat terancam dengan perubahan pria itu. 

"Apakah kamu ingin berjalan-jalan di taman? katanya setelah makan siang, menatap hamparan bunga dan secangkir teh bisa membuat perasaan senang muncul." ucap Xylon yang entah mendapatkan refensi dari mana kata-kata itu. Satu hal yang dia yakin ini bukan dari otaknya sendiri. PAsti ada orang yang membantu pria itu bisa berkata-kata hal menggelikan untuk Cherry. 

Dia merasa tidak suka dengan sikap Xylon yang sekarang. Apalagi kata-katanya yang sangat menggelikan di telingannya. Cherry memang wanita yang pemalas, tapi dia bukan wanita yang akan menghabiskan seharian dengan meminum teh di taman. Kegiatan itu sangat membosankan untuknya. dia lebih memilih bergelut dengan buku-buku dibandingkan itu semua. 

"Aku tidak suka hal itu." tolak Cherry yang membuat krit ketar ketir. Karena mendapatkan tatapan tajam dari tuannya. 

sekarang Cherry tahu siapa yang membantu duke monish berubah menjadi pria menggelikan. Ternyata orang itu adalah krit, tangan kanan duke monish. SAngat buruk selera pria itu pikir Cherry.

"aku lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan dibandingkan menatap hamparan bunga." jelas Cherry yang membuat wajah pria itu kembali berbunga. Dia langsung mengajak Cherry ke perpustaan kediamannya. Wanita itu sama sekali tidak menolak ajakkannya untuk kali ini. Karena sejak lama dia sudah sangat penasaran dengan pepustakaan duke monish. 

SAat dia menjadi pelayan pribadi duke monish. Dia tidak memiliki waktu untuk mencari tempat itu. Karena tuannya itu selalu menahannya di sampingnya.Jikapun saat senggang Cherry lebih memilih merebahkan badannya yang telah lelah melayani tuannya seharian. 

Cherry terpesona denga pemandangan di depannya. Hamparan lemari buku yang penuh dengan banyak buku yang tersusun rapih. Tempat yang selalu dirinya impikan. Tanpa sadar dia sudah tersenyum lebar. Hal itu menular pada Xylon yang senang melihat wanitanya bahagia. Ternyata Cherry memang wanita yang berbeda dari kebanyakan wanita. 

Biasannya wanita bangsawan lebih suka menghabiskan waktu mereka bermalasan sambil menikmati secangkir teh di taman. Tapi wanitanya lebih suka menghabiskan waktu dengan buku-buku. Terlihat dari antusias Cherry pada perpustakaan kediamannya yang memang menjadi terbesar di kerajaan Helmunt. Bahkan perpustakaan kerajaan Helmunt saja kalah dengan perpusataan di kediaman duke monish.

The maid of Villain Tyrant  ( Tamat)Where stories live. Discover now