Bab 30: Kenapa dia disini?

13.2K 2K 69
                                    


Nyonya Sabierna memang tidak mempekerjakan banyak pelayan. Pelayan yang bekerja di rumahnya hanya bertugas untuk membersihkan rumah. Mereka juga tidak menginap di rumah wanita cantik di depannya. Kenapa Cherry bisa tahu, karena nyonya Sabierna pernah menceritakannya saat dia pertama kali mengantar kue pesananya. Cherry awalnya sedikit aneh saat melihat nyonya pemilik rumah yang membuka pintu rumahnya. Tapi lama-lama dia terbiasa dengan semua perbedaan yang dimiliki oleh nyonya Sabierna. 

"Hai Cherry, akhirnya kamu datang. Neo sudah menunggumu sejak tadi. " ucap Nyonya Sabierna pada Cherry. Keduanya memang tidak memiliki umur yang begitu jauh. Tahun ini wanita beranak satu ini genap 20 tahun. Sedangkan Cherry tidak tahu usia sebenarnya dari pemilik tubuh asilnya.

"Sayangnya Nyonya saya tidak bisa berlama-lama di kediaman anda." ucap Cherry yang membuat wanita cantik itu sedikit kecewa. Jujur dia sangat nyaman berbincang dengan Cherry. Alasannya karena umur mereka yang tidak begitu jauh dan dia tidak harus memikirkan pandangan orang lain dengan cara pikirnya yang berbeda. Dia tidak terlalu suka dengan sistem kelas di kerajaan ini.

Beberapa saat kemudian seorang anak kecil muncul di balik badan Sabierna. Anak laki-laki yang berusia 3 tahun itu sangat dekat dengan Cherry. Bahkan beberapa kali anak laki-laki itu meminta Cherry menjadi baby sisternya. Tapi semua permintaan itu berakhir dengan penolakan dari Cherry. Alasannya dia tidak ingin mengingat kejadian saat dia menjadi baby sister bayi besarnya itu.

"kak Cherry." panggil Neo yang memiliki badan yang sedikit gembul. Kedua pipinya berwarna merah. Matanya berwarna biru terang seperti air laut sangat indah pikir cherry. tidak sampai disitu saja pesona anak laki-laki di depannya. Neo memiliki rambur berwarna biru tuanya yang membuat Cherry selalu terpesona dengan anak kecil di depannya. 

Neo langsung berjalan mendekati Cherry. Tanpa pemisi anak laki-laki itu memeluk badan Cherry. Sedangkan Cherry membuang nafas kasar. Kalau sudah seperti ini, anak kecil di depannya akan sulit berpisah darinya. sedangkan nyonya Sabierna malah tertawa kecil. Karena anaknya sudah mengeluarkan pesonanya untuk menahan Cherry.

Anaknya memang memiliki fisik yang sama dengan suaminya. Selain itu Neo adalah orang yang jika sudah suka inginnya bersama terus. Hal itu terjadi pada Cherry. Sejak pertemuan mereka beberapa bulan lalu. Neo sudah menunjukkan kesukaan pada temannya ini. Bahkan ibunya saja kalah dengan Cherry. Entah pelet apa yang dibawa Cherry hingga anaknya ingin menempel terus.

"kakak harus temani Neo makan kue." ucap Neo dengan pupy eyes yang membuat Cherry tidak bisa menolak permintaan anak laki-laki ini. Kenapa tadi dia tidak langsung memberikan kue dan langsung kembali ke toko saja. Padahal dia sudah tahu akan seperti ini jadinya jika Neo bertemunya.

Sebenarnya Cherry sudah diizinkan oleh Ermania untuk tidak kembali ke tokonya. Karena wanita tua itu sudah tahu kedekatannya dengan anak pelanggan setianya. Beberapa kali Neo datang ke toko Ermania hanya untuk mengikuti Cherry bekerja. Hal itu membuat Ermania dan Sabierna gemas sendiri pada tingkah Neo.

Pada akhirnya Cherry harus mengingkari janjinya dengan Ermania. Tidak batal acara pesta perpisahan hanya akan molor dari waktu yang diinginkan. Dia saja baru pulang saat matahari sudah terbenang. Itupun setelah beberapa kali membujuk Neo. Hingga akhirnya anak laki-laki tertidur begitu saja karena kelelahan.

"Aku dengar kamu akan pergi jauh dari kota ini." ucap Sabierna pada Cherry. Mereka sekarang baru saja keluar dari kamar anaknya. Terlihat wajah lelah wanita muda yang sudah dianggapnya adik sendiri. Dia ikut sedih saat Ermania menceritakan niat Cherry untuk pergi dari kota ini. Kemungkinan wanita muda itu tidak kembali dalam waktu dekat.

"Ya, aku hanya butuh tempat yang lebih tenang dari kota yang sibuk ini." ucap Cherry yang tidak sepenuh salah. Dia memang membutuhkan tempat tenang untuk kabur dari Galord. Tempat yang tidak mungkin seorangpun bisa menemukannya.

"Aku akan sangat merindukanmu Cherry." ucap Sabierna yang langsung memeluk badan kecil Cherry. Wanita muda di depannya masih sangat belia untuk berpetualangan. Tapi dia cukup salut dengan tekad dan keberanian Cherry.

"Aku juga nyonya Sabierna." ucap Cherry dengan suara pelan. Dia sangat senang bisa mengenal nyonya Sabierna yang sangat ramah padanya. Dia wanita yang menerimanya tanpa melihat status seseorang.

"Sudah aku katakan untuk kesekian kalinya jangan panggil aku dengan nyonya. Umur kita hanya berbeda beberapa tahun saja. Kalau kamu ingin menghormatiku panggil saja kak Sabierna." ucap Sabierna dengan wajah kesal yang menatap wanita di depannya. Sedangkan Cherry tertawa kecil.

"Baik kak Sabierna." ucap Cherry yang membuat sebuah senyuman muncul di wajah cantik wanita itu.

"Jika terjadi hal buruk, keluarga Fierthan akan selalu terbuka untukmu. Bahkan Neo lebih menyaingi kamu dibandingkanku yang mengandungnya." ucap Sabierna yang membuat Cherry tidak bisa lagi menahan tawanya. Sabierna juga ikut tertawa.

"Terima kasih kak Sabierna, kalau begitu aku pamit dulu kak."

"Hati-hati di jalan Cherry." ucap Sabrina dengan tatapan yang sangat misterius. Beberapa saat setelah kepergian Cherry, seorang pria yang memiliki bentu wajah sama dengan Neo muncul. Hanya usianya saja yang membedakan kedua pria itu.

"Sayang, sepertinya kamu sedang sangat khawatir." ucap pria yang memiliki rambut biru tua itu.

"aku hanya merasa nasibnya sama denganku. Aku berharap dia bisa menemukan seseorang yang bisa mencintainya. Seperti kamu yang mencintaiku." ucap Sabrina yang membuat pria itu tersenyum lebar.

"Dia pasti menemukan orangnya. Karena dia dibawa ke sini tentu saja ada alasannya. seperti kamu yang datang padaku saat semua orang membenciku. " ucap pria itu yang langsung mengangkut badan istrinya dan masuk kedalam rumah.

Sedangkan Cherry berjalan menuju toko Ermania sambil bersenandung. Malam ini terlihat sangat ramai dibandingkan malam-malam kemarin. Karena hari ini akhir bulan, banyak pekerja yang mendapatkan libur bekerja. Jadi kota terlihat ramai.

Cherry hampir saja tiba di toko Ermania. Tapi langkahnya berhenti saat melihat sosok pria yang sangat familiar. Sekarang dia mulai merasa suasana berubah menjadi mencekram. Padahal malam ini sangat penuh suka cinta bagi orang-orang yang sedang menghabiskan waktu liburnya. Pria yang selama ini dirinya hindari kenapa ada di kota ini. Bukankah dia harusnya tidak bisa masuk ke kota ini begitu saja. Apalagi dia memiliki imej buruk untuk kerajaan ini.

"Tuan, toko ini adalah tempat nona Cherry bekerja." ucap seorang pria yang tak lain Krit. Pria itu memang sudah mengawasi toko Ermania sejak pagi. Tapi krit tidak tahu kalau Cherry tidak ada di dalam toko. Sedangkan Maxton berdiri di samping tuannya dengan mata selalu mengawasi keadaan sekitarnya. Dia harus memastikan kalau tidak ada satu orang yang menyadari keberadaan tuannya. Bisa menjadi bahaya jika hal itu terjadi.

"Akhirnya aku menemukanmu, wanitaku. aku tidak akan melepaskanmu." ucap Xylon sebelum masuk ke dalam toko dengan wajah yang sangat menyeramkan. Hal itu dilihat oleh Cherry dari jauh. Tidak ada yang menyadari keberadaan Cherry saat ini.

Jangan lupa vote,comment dan follow brown ya. Biar aku semakin semangat updatenya. Selamat menikmatinya para pembacaku.

The maid of Villain Tyrant  ( Tamat)Where stories live. Discover now