Bab 40 : toko pakaian

11.7K 1.8K 23
                                    

Cherry tidak menyangka pria yang sejak tadi menatapnya itu tidak akan mengungkit kejadian di perpustakaan. Tapi itu cuma harapannya saja. Pada kenyataanya pria itu terus menggodanya. Sungguh dia ingin membakar orang yang membuat tulisan itu Karena sudah membuat hidupnya yang sudah tidak tenang semakin tidak tenang saja.

"kalau kamu ingin menggodaku, sebaiknya kamu duduk di sampingku sayang." ucap Xylon yang  berada di depan Cherry. Sekarang mereka sedang berada di kereta kuda. Pria itu memaksa Cherry untuk pergi mencari gaun baru. Padahal dia sudah menolak tapi bukan duke monish kalau tidak keras kepala sekali. 

Cherry mencoba tidak menghiraukan godaan pria itu. Dia lebih baik menatap pemandangan di luar dari jendela kereta kuda. Tapi semua itu hancur saat sang pengganggu mulai melaksanakan asiknya. Tanpa permisi Xylon menarik badan Cherry duduk di sampingnya. Tangannya langsung melingkar di pinggang wanitanya. 

"Kalau seperti ini kamu bisa melaksanakan asik menggodamu lebih mudah bukan?"ucap Xylon dengan senyum manisnya. Cherry langsung mengalihkan pemandangan indah itu. Dia tidak ingin tergoda karena pesona pria itu. 

Lucunya buka dia yang menggoda pria di sampingnya. Malah kebalikannya, Xylon yang menggoda iman Cherry. Sungguh sekarang imannya sedang diuji dengan ketampan pria di sampingnya. Sungguh hati Cherry meronta-ronta minta diselamatkan. Karena berlama-lama di samping pria tampan hati Cherry bisa terguncang juga.

Sedangkan Xylon suka melihat wajah malu dari Cherry. Selain itu dia sengaja menarik tubuh wanitanya karena tidak ingin terjadi hal buruk seperti penyerangan waktu itu. Dia belum bisa menemukan pelaku penyerangan Cherry dan rombongannya. Karena itu Xylon tidak bisa menurunkan ke waspadaanya. 

Selama perjalan menuju pusat pembelanjaan di ibu kota Gervanola keduanya asik dengan pemikirannya masing-masing. Cherry asik menatap pemandangan di luar kereta kuda. Dia tidak lagi memperdulikan tangan Xylon yang menggelayut di pinggangnya. Sedangkan Xylon masih tenggelam dengan  masalah penyerangan beberapa waktu lalu. Dia tidak bisa membiarkan hal terlalu lama. Karena Xylon tidak tahu maksud dari penyerangan Cherry. 

Tanpa sadar kereta kuda itu berhenti di depan toko pakaian yang sangat terkenal di kerajaan Helmunt. Sayangnya tidak ada minat dari Cherry. Karena dia memang buka wanita yang suka beberlanja. Menurutnya dia hanya berbelanja jika ada perlunya saja. 

"Ayo, kita masuk." ajak Xylon sangat ramah. Hal itu membuat orang-orang mengawal duke monish dan calon nyonya mereka terkejut. Sedangkan Krit sudah tidak lagi terkejud. Dia sudah terbiasa dengan perubahan tuannya. Tapi dia juga belum terbiasa dengan kekejamannya menindasnya dan maxton akhir-akhir ini. 

"Selamat datang tuan duke monish di toko saya." ucap seorang wanita yang terlihat tidak begitu tua tapi masih terlihat sangat cantik pikir Cherry. Dia tidak tertarik dengan pakaian yang terpanjang. Kebanyakan isi gaun dengan korset yang membuat pinggang terlihat kecil. Selain itu modelnya sangat buruk pikir Cherry.

"Kamu bisa memilih gaun manapun yang kamu suka." ucap Xylon pada Cherry. Sayangnya dia terlihat tidak berminat untuk mengambil satupun dari gaun yang terpajang.

"Kenapa?"tanya Xylon yang aneh melihat wajah wanitanya yang tidak menunjukkan ketertarikan.  Hal itu membuat pemilik toko mulai berkeringat dingin. Tidak ada yang tahu sikap bangsawan tertinggi di kerajaan ini. Sekarang dia merasa dalam bahaya karena sudah membuat wanita yang dibawa duke monish tidak puas dengan hasil karyanya.

"Ada yang bisa saya bantu nona?"tanya wanita tua itu pada cherry.

"Apakah tidak ada gaun yang tidak menggunakan korset?"tanya Cherry yang membuat wanita itu bingung. Selama dia menjadi seorang designer baju di kerajaan Helmunt. Tidak ada gaun yang tidak menggunakan korset untuk para kaum bangsawan. Alasannya karena setiap bangsawan wanita selalu ingin menunjukkan bentu pinggang ramping dengan bantuan korset. Karena itu dia tidak pernah membuat sebuah gaun tanpa korset untuk membantu penampilan para bangsawan. 

"Kamu tidak suka dengan toko ini?"tanya Xylon dengan tatapan tajam mengarah pada sang pemilik toko. Hal itu membuat wanita itu bergetar. Karena merasa sebentar lagi tokonya akan hancur. Bagaimanapun seorang duke monish memiliki kekuatan yang besar di kerajaan ini. Dia tidak pernah membiarkan sesuatu yang tidak disukainya dalam dalam keadaan baik-baik saja. Apalagi duke monish menanam modal yang cukup besar di tokonya. 

"Aku tidak sepenuhnya tidak suka, hanya saja menggunakan korset sangat tidak nyaman untukku." jelas Cherry. Dia sadar kalau pria di sampingnya memberikan tatapan tajam pada sang pemilik toko. Dia sedikit kesihan dengan nasib pemilik toko. Cherry ingat karakter Xylon di buku yang di baca. 

Seorang duke monish akan menghancurkan toko yang tidak disekuai oleh sang tokoh utama wanita. Walaupun dia tidak yakin pria itu akan sampai melakukannya karena dia tidak suka. Tapi dia tidak bisa mengambil pilihan yang membahayakan orang lain. 

"Apakah anda ada kertas dan sebuah pena?"tanya Cherry pada sang wanita itu. Sang pemilik toko langsung menganggukkan kepala. Dia meminta seorang pelayan untuk mengambilkan permintaan wanita yang dibawa oleh duke monish.

"Mari saya antara tuan dan nona ke ruang tunggu. Pelayan saya akan membawakan pesanan anda nona." ucap wanita itu yang langsung dianggukan Cherry. Sedangkan Xylon masih dalam suasana buruk. Dia marasa telah memberikan hal buruk pada wanitanya. Padahal toko pakaian ini tidas salah. Hanya Cherry saja yang tidak terlalu suka dengan model pakaian karena dia berbeda zaman dengan para bangsawan wanita di kerajaan ini. 

Sebenarnya Cherry merindukan pakaian santainya seperti celana jeans pendek dan hoodie. Tapi semua itu tidak ada di kerajaan ini. Selain itu ada cara pandang yang berbeda di kerajaan ini untuk wanita yang menggunakan celana dalam kesaharian. Kecuali wanita yang sedang berlatih pedang tentu saja hal itu tidak dipermasalahkan. 

Setelah pelayan mengantarkan kertas dan pena. Dia menggambarkan gaun yang sering dilihatnya di kehidupan pertamanya. Sebuah gaun simpel dengan leher bentu v dan jahitan dipinggang yang membentuk badan yang menggunakannya. Tidak lupa dia memilih panjang dari gaunnya dibawah lutut. Dia tidak suka gaun yang menjuntai hingga menutup kaki. Hal itu sulit untuk bergerak untuknya. 

wanita pemilik toko dan Xylon terkejut dengan gambaran gaun Cherry. Mereka sangat takjub dengan hasil karya wanita itu. Kehidupan sebelumnya dia memang memiliki hobi dalam mendesain pakaian. Sayangnya dia tidak memiliki cukup uang untuk mengambil kuliah sebagai desainer. Jadi dia hanya membuat desain untuk hobinya saja.

"aku ingin gaun ini berwarna biru. Tidak perlu menggunakan korset. Nyonya hanya perlu menjahitnya sesuai ukuran pinggang dan badanku saja. Aku harap nyonya bisa membuat gaun ini untuk aku." ucap Cherry yang langsung dianggukkan oleh wanita itu.

"Tentu saja saya sangat tersanjung karena diizinkan membuat sebuah mahakarya ini. Mari saya ukur badan anda terlebih dahulu nona." ucap wanita tua itu yang langsung dianggukkan oleh Cherry. Mereka berjalan ketempat untuk melakukan pengukuran badan. Sedangkan Xylon masih terdiam di ruang tunggu. Dia masih terpesona dengan keahlian wanitanya. Ternyata Chery memiliki segudang keahlian yang selalu membuatnya terpesona.

The maid of Villain Tyrant  ( Tamat)Where stories live. Discover now