Bab 35 Serangan

14.4K 2.1K 27
                                    

Sejak tuan pemaksa itu membawanya ke dalam kereta kuda. Cherry tidak berniat mengeluarkan sepatah kata saja. Dia sedang kesal dengan tindakan pria di sampingnya. Sayangnya ketenangannya kembali terganggu dengan kedua tangan mantan tuannya yang tiba-tiba menyusup ke pinggang. 

Dia sudah tidak bisa lagi bertahan dengan segala tingkah duke monish. Sudah cukup dengan tingkah ke posessif yang melebih dari batas normal. Sekarang pria itu ingin menariknya kedalam dekapannya. Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi. 

Cherry berpindah ke tempat duduk di depan duke monish. Tentu saja hal itu membuat xylon kesal. Karena dia tidak ingin berjauhan dengan wanitanya meskipun mereka masih dalam ruang yang sama. Sungguh pria itu sudah sangat berlebihan. 

"Kenapa kamu pindah?"tanya Xylon dengan tatapan tajam pada Cherry. 

Mungkin dulu Cherry akan takut pada tuannya itu. Tapi sekarang dia tidak ingin takut dengan segala ancaman dari xylon. Kalau dia harus berakhir ditangan mantan tuannya. Dia tidak masalah. Toh hidup disamping pria itu saja sudah seperti neraka bagi Cherry. Mungkin pergi dari samping Xylon lebih baik bukan. 

"Tuan kita harus meluruskan segalanya, saya sejak awal tidak tertarik untuk menjadi kekasih anda. Jadi saya ingin anda melepaskan saya." ucap Cherry sambil menatap wajah di hadapannya. Dia benar-benar ingin terlepas dari pria di depannya. 

Selain takut berada di samping Xylon terlalu berbahaya. Dia juga tidak lupa dengan sosok wanita yang menjadi tokoh utama di cerita Love of Emperor. Wanita yang akan membuat pria di depannya merasakan cinta yang sebenarnya. Dia tidak semestinya tertarik pada Cherry yang tidak termasuk dalam tokoh dalam cerita sebenarnya. 

Dia tidak ingin mempertaruhkan hatinya saat sudah mulai menerima keadaan pria di depannya. Karena Cherry sadar takdir seseorang tidak bisa dirubah. Dia datang ke dalam novel ini bukan untuk merubah takdir tokoh lain. Cherry seharusnya tidak pernah bertemu dengan duke monish. Si tokoh antagonis yang terkenal sebagai tirani. Tokoh jahat yang hanya akan berubah baik saat bersama dengan toko utama wanit adari cerita yang dibaca Cherry. 

"Aku tidak akan pernah melepaskanmu, Selain itu aku tidak berniat untuk menjadikanmu kekasihku." ucap Xylon dengan wajah yang sangat serius. 

Cherry mencoba untuk terus menatap wajah pria tampan di depannya. Meskipun hatinya sedikit terluka. Jika tuannya tidak berniat untuk menjadikannya sebagai kekasihnya. Lalu apa maksudnya denga menjadi wanitanya. Bukankah hanya ada dua hal dari pria itu, menjadi kekasih atau wanita malam untuk menemani kebutuhan pria itu. Tidak ada status dan hanya wanita yang akan dibuang saat dia tidak lagi membutuhkannya. 

Dia tidak menyangka akan dipandang seperti itu di mata manta tuannya. Apakah dia serendah itu di mata seorang victor Xylon Monish. Tanpa sadar dia menertawakan nasibnya di kehidupan keduanya. Setelah kembali hidup sebagai budak,pelayan pribadi dan sekarang dia harus menjadi wanita malam untuk memuaskan pria itu. Rasanya nasibnya sangat miris sekali. 

Rasanya dikehidupan pertamanya saja dia tidak pernah terpikir untuk menjadi seorang wanita yang lela melakukan apapun hanya untuk kenikmatan dunia. Dia tidak ingin berada di samping seorang duke hanya untuk kemewahan saja. Dia lebih baik hidup sederhana di tempat yang jauh dari hirup pikuk orang-orang bangsawan seperti duke monish. 

Sedangkan Xylon sadar kalau dia telah mengatakan sesuatu yang salah. Saat dia berniat untuk menjelaskan dari maksud ucapannya. Sebuah panah yang mengarah pada Cherry datang. Segera saja dia tarik badan wanita itu kedalam pelukannya. 

huuuuush. jleb. 

Sebuah panah menancap tepa pada kursi Cherry duduk sebelumnya. Wanita itu terkejut saat melihat sebuah panah yang hampir saja melukainya. Tapi dia sadar kalau sedang dalam duduk di pangkuan pria yang membuatnya kesal beberapa waktu lalu. Dia langsung mencoba melepaskan pelukan mereka. Tapi kekuatan Xylon lebih besar dibandingkan Cherry. Sehingga wanita muda itu tidak melepaskannya. 

"Diamlah, sepertinya ada orang yang berniat menyambut kepergian kita.  Mereka tidak tahu siapa yang sedang disambut." ucap Xylon yang masih memeluk badan Cherry.  

Krit membuka pintu kereta api. Sebenarnya dia belum terbiasa dengan pemandangan tuannya bersama dengan wanita. tapi dia harus membiasakannya Karena mulai hari ini tuannya pasti tidak akan pernah melepaskan Cherry dari pandangannya. 

"Beberapa orang menghadang kereta kita tuan." ucap Krit pada tuannya. 

Xylon tersenyum lebar, dia merasa menemukan cara untuk menyalurkan amarahnya akibat pembicaraan dengan Cherry. Tentu saja dia tidak berniat memarahi wanita yang sedang duduk di pangkuannya. 

"Jangan berpikir untuk kabur Cherry. Mungkin untuk kali ini aku tidak akan memberikan hukuman karena kamu sudah kabur beberapa bulan dariku. Tapi tidak untuk kedua kali. Aku pastikan membuatmu tidak bisa kembali kabur dariku lagi." ucap Xylon dengan tatapan tajam sebelum turun dari kereta kuda. 

Krit mengikuti Xylon di belakang. Tapi langkahnya terhenti saat mendengar perintah yang diberikan oleh tuannya. 

"Jaga wanita itu, pastikan tidak kabur atau terluka sedikitpu."Ucap Xylon sebelum meninggalkan Krit dan Cherry yang berada di kereta kuda. Dia menarik pedang yang bertengger di pinggangnya. 

"Sepertinya aku menemukan mainan baru." ucap Xylon sebelum mendekati orang-orang yang menyerang rombongannya. Padahal dia ingin secepatnya membawa Cherry kediamannya.

"Aku memang tidak berniat menjadikanmu kekasih. Karena aku ingin menjadikanmu wanitaku selamanya. Aku pastikan kamu akan menjadi duchess monish." gumam Xylon.

Sedangkan Cherry terdiam di dalam kereta kuda sambil memikirkan cara untuk kabur sekarang. Bukankah ini adalah kesempatanya untuk pergi dari pria itu. Tapi saat dia menemukan krit di depan kereta kudanya. Rencananya sepertinya kaburnya tidak akan semudah itu. 

Sepertinya keburuntungan saat memihak padanya.  Saat itu dia melihat krit, tangan kanan Xylon sedang bertarung dengan pria yang menggunakan pakaian serba hitam. Bukankah ini kesempatan yang baik untuk menghilang. Pasti Krit dan bawahan duke monish itu tidak menyadarinya. 

Beruntungnya pintu kereta kuda terdapat di kedua sisinya. Jadi dia bisa keluar dari sisi lain sehingga krit tidak menyadarinya. Setelah turun dari kereta kuda. Dia melihat sekelilingnya tidak ada orang yang menatapnya. Sayangnya dia tidak sadar ada seorang pria yang sejak awal mengamatinya dari jauh. Pria itu tersenyum lebar melihat targetnya malah keluar sendiri dari kereta kuda begitu saja.

"Sepertinya wanita itu tidak berniat bersama dengan duke monish. Sayangnya dia tidak bisa hidup lebih lama dari sekarang." ucap pria itu yang sedang mengarahkan panahnya pada Cherry yang sedang berjalan menjauhi rombongan Xylon. 

Panah itu melesat sangat cepat tepat mengarah pada dada kiri Cherry. Tapi panah itu ditangkis oleh sebuah pedang. Cherry terkejut saat badannya di tarik kedalam pelukan seseorang. Tidak sampai disitu saja dia merasa sudah melakukan kesalahan untuk tidak bersabar. Pria yang sedang memeluk badannya adalah Xylon dengan wajah marahnya. Tapi tatapan itu tidak padanya melainkan pada sebuah poho tinggi yang ada di hutan ini. 

"Bukankah aku sudah katakan jangan kabur dari sisiku. Sepertinya tidak ada cara lain selain mengikatmu untuk tidak bisa kabur dari sampingku. Aku pastikan kamu tidak bisa kabur dariku lagi nyonya duchess monish." ucap Xylon dengan tatapan tajam yang sekarang mengarah padannya.

The maid of Villain Tyrant  ( Tamat)Where stories live. Discover now