HDS | 4

9.2K 513 54
                                    

"Ini kan gelangnya Aurora." Gumam Alvaro saat melihat sebuah gelang yang tergeletak diatas ranjang disebelahnya.

"ALVARO LO BRENGSEK!!" Kata Alvaro yang memukul kepalanya sendiri, saat mengingat apa yang terjadi semalam. Meskipun dirinya mabuk Alvaro masih bisa mengingat potongan-potongan dari kejadian semalam.

Cowok itu segera turun dari atas ranjang kemudian masuk ke dalam kamar mandi, di dalam kamar mandi Alvaro merutuki kebodohannya sendiri karena sudah menyentuh minuman yang seharusnya tidak pernah ia sentuh bahkan ia minum.

"Kemana dia?" Tanya Alvaro setelah dirinya keluar dari kamar mandi dan tidak mendapati satu orang pun di dalam kamar tersebut.

Saat keluar dari kamar hotel tersebut kedua bola mata Alvaro membulat sempurna saat melihat kamar yang ia tempati bertuliskan nomor 308, yang artinya dirinya sudah salah masuk ke dalam kamar Aurora.

Cowok itu segera pergi menuju ke kamar teman-temannya namun saat membuka pintu kamar teman-temannya Alvaro tidak mendapatkan teman-temannya itu bahkan saat Alvaro mengetuk pintu 306 sama sekali tidak ada jawaban dari dalam yang artinya Friska dan juga Naomi sudah pulang meninggalkan dirinya.

Alvaro segera memberhentikan taksi yang kebetulan lewat di depannya karena dirinya semalam menumpang kepada Rafael, di sepanjang perjalanan Alvaro terus memikirkan apa yang akan terjadi atas perbuatannya semalam.

***

"Kamu kemana aja sih? Kenapa baru pulang. Ini udah jam setengah tujuh." Kata Alana setelah Alvaro berhasil masuk ke dalam rumah.

"Alvaro ngantuk banget mah, jadi telat bangunannya." Jawab Alvaro dengan cepat. Sedangkan Arga laki-laki itu hanya menatap putra pertamanya sambil geleng-geleng kepala.

"Yaudah aku berangkat dulu." Kata Arga yang sudah berdiri dari duduknya sambil mengelus lembut kepala milik Alana.

"Iya hati-hati." Jawab Alana memberikan senyum termanisnya kepada sang suami. Sedangkan Ara gadis itu sudah terlebih dahulu berangkat ke sekolahnya bersama dengan Arsen, karena Arsen tidak jarang menjemput Ara dan juga mengantarkan Ara untuk pulang.

Di dalam kamarnya Alvaro segera mengganti pakaiannya dan mengambil tas sekolahnya setelah itu berangkat ke sekolah setelah berpamitan kepada sang Mama tanpa sarapan.

Kali ini Alvaro memilih menggunakan motornya untuk pergi ke sekolah ketimbang memakai mobilnya karena ia tahu pasti dirinya akan terlambat jika menggunakan mobil.

"Dasar nggak ada bedanya sama papanya." Gumam Alana yang menatap Alvaro yang sudah pergi meninggalkan area rumah.

Alana memilih langsung masuk ke dalam rumah untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya seperti biasa karena hari ini asisten rumah tangga yang biasa membantunya tidak datang.

Dengan bersenandung kecil Alana mengambil sapu dari dapur kemudian membawanya kembali ke ruang tamu dan mulai menyapu area ruang tamu ke belakang sampai ke dapur.

Setelah selesai Alana memilih untuk mencuci piring terlebih dahulu sebelum dirinya mencuci baju, pukul jam 10 pagi Alana sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya.

Tok.

Tok.

Tok.

Alana menatap kearah pintu yang terdengar diketuk oleh seseorang dari luar, dengan cepat Alana bangkit dari duduknya dan membukakan pintu untuk seseorang yang bertamu ke rumahnya.

Hujan Disaat Senja [Open Pre Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang