HDS | 66

3.2K 305 33
                                    

Mungkin pagi ini adalah pagi yang cerah untuk sepasang muda mudi itu, dari raut wajah mereka terlihat sangat bahagia. Sejak setengah jam lalu mereka sudah sampai ditaman kota, suasana pagi yang cerah dengan hawa yang sejuk menambah kesan tersendiri pagi ini.

Burung-burung berterbangan kesana kemari, terbang dengan bebasnya diatas sana, dan jangan lupa angin yang berhembus perlahan menerpa kulit pagi ini. Menemani dua sosok pasang muda-mudi yang tengah berjalan santai mengelilingi taman kota sambil bergandengan tangan dengan mesranya.

Keduanya hanya diam tanpa terlibat pembicaraan apapun, yang ada hanya sebuah senyum dari kedua pasang muda-mudi itu. Mungkin hari ini adalah hari yang paling indah bagi Aurora, ia masih bisa merasakan sejuknya pagi bersama dengan sang suami dan tentunya seorang bayi yang masih berada di dalam kandungannya sebelum bayi itu lahir ke dunia dan menghirup udara dunia untuk pertama kalinya.

"Kalau capek istirahat aja ya Ra." Aurora nampak mengangguk mengiyakan perkataan dari suaminya itu, setelah mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat keduanya duduk di sebuah kursi yang berada di taman itu sesekali memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang tengah berolahraga pagi di taman itu.

"Semoga aja kedepannya kita selalu bisa begini ya Ra, jalan-jalan olahraga pagi sama anak kita nanti." Tatapan Alvaro berubah menjadi sendu saat melihat pasangan suami istri yang tengah berjalan bersama dengan seorang anak kecil yang lewat di depannya.

"Iya Al, kita pasti bisa kayak orang itu." Jawab Aurora yang mengikuti arah pandang Alvaro. Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi diantara keduanya, Aurora yang duduk bersandar di bahu Alvaro dan Alvaro yang terus menatap lurus ke depan dengan pikirannya masing-masing.

Lama mereka berdiam diri di kursi itu sambil sesekali memperhatikan orang-orang yang berada di sekitar mereka, "Oh ya mau lanjut apa masih mau disini?" Aurora nampak diam tanpa menjawab pertanyaan dari Alvaro yang saat ini tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Sedangkan Alvaro ia terus menatap sang istri mengagumi kecantikan yang dimiliki oleh Aurora, dan ia baru menyadari kecantikan Aurora baru-baru ini saat hubungan mereka baru saja membaik.

"Aku masih mau disini, disini juga masih ramai." Alvaro hanya menganggukkan kepalanya pelan sambil mengulas senyum tipisnya. Baginya semua keinginan Aurora harus terlaksana.

Cukup lama mereka hanya berdiam di kursi itu sampai akhirnya Aurora melepaskan diri dari pelukan Alvaro, wanita cantik itu berdiri sambil menoleh ke belakang menatap di mana Alvaro yang masih senantiasa duduk sambil memperhatikannya.

Tidak ada kata yang terucap dari bibir Aurora, ia menarik pergelangan tangan Alvaro yang diikuti oleh Alvaro yang saat ini tengah berdiri tepat di belakang Aurora dengan tangan yang masih dipegang Aurora.

"Kita pulang yuk, aku laper lagi." Mendengar perkataan sang istri Alvaro hanya terkekeh sambil merubah tangannya untuk menggandeng tangan Aurora.

Setelah itu keduanya segera bergegas menuju ke parkiran taman, kali ini Alvaro memarkirkan mobilnya di seberang taman karena ia datang sedikit terlambat dari biasanya karena tadi pagi ia sempatkan untuk sarapan terlebih dahulu sebelum pergi ke taman.

Saat keduanya hampir menyebrang tiba-tiba Alvaro menghentikan langkah kakinya dan hal itu membuat Aurora menatap penuh tanya kepada Alvaro, "Kenapa?" Tanya Aurora heran, sebab Alvaro nampak mencari sesuatu disakunya.

"Kayaknya ponsel aku ketinggalan di kursi yang tadi deh Ra." Aurora menghembuskan nafasnya pelan sambil menatap ke arah Alvaro yang saat ini tengah tersenyum kearahnya.

"Ya udah kamu tunggu di sini aja biar aku ambil dulu ke sana, cuma sebentar kok nggak lama. Kalau kamu mau kamu bisa tunggu aku di mobil, nih kuncinya." Aurora hanya menganggukkan kepalanya pelan sambil menerima kunci mobil yang diberikan Alvaro kepadanya.

Hujan Disaat Senja [Open Pre Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang