FCCT 10

35 9 42
                                    

Waktu menunjukkan pukul setengah dua belas malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Waktu menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Inshira masih terjaga karena tuntutan Adami. Dengan mata yang mulai berat, gadis ini teap berusaha untuk menyeesaikan tulisannya hari ini. Namun, dia hanya mendapat dua ratus kata saja. Selama itu pula, kepalanya beberapa kali menyentuh meja belajar karena tidak bisa menahan rasa kantuk yang menyerang. Dia meraih ponsel dan menyalakannya dengan helaan napas kemudian membuka salah satu aplikasi untuk mengirim pesan pada Adami.

Inshira A. :

Hari ini boleh setor dua ratus kata dulu, nggak?

Udah ngantuk berat, nggak bisa ditahan lagi


Tanpa menunggu lama, pesan itu langsung menerima balasan dari si penerima.

Debt Colector :

Ya udah, kali ini nggak apa-apa, tapi nanti jadi setornya enam ratus kata

Lain kali kalo ada waktu senggang di sekolah dipake nulis

Jadi nggak kemaleman setor sama gue

Inshira A. :

Kok jadi enam ratus?

Eh, tapi nggak ada gunanya protes sama kamu

Udahlah, aku mau tidur

Debt Colector :

Oke. Beneran langsung tidur. Jangan buka yang lain-lain dulu

Selamat malam, dan selamat istirahat. Jangan lupa berdoa

Sampai ketemu besok di sekolah

Inshira tidak berniat membalas pesan yang muncul di layar ponselnya. Dia mematikan laptopnya dan beranjak ke tempat tidur untuk merebahkan tubuh dan mengisi tenaga untuk bertemu dengan Adami di sekolah besok.

Sudah dua hari Inshira rutin mengirim fail cerita yang dia tulis kepada Adami sesuai permintaan laki-laki itu saat menang lomba lari yang Inshira ajukan di hari Minggu. Dia masih sedikit kesal menerima kenyataan tersebut. Jika saat itu larinya bisa sedikit lebih cepat, mungkin Adami akan berhenti menghantuinya.

***

Suasana kelas 11 IPS 2 masih hening. Hanya ada tiga orang di dalam ruangan berukuran 4x4 ini. Salah satunya Inshira yang baru datang. Pertama kali kakinya melangkah ke dalam kelas, matanya tertuju pada bangku paling belakang yang berseberangan dengan bangkunya. Sebuah tas terletak di atas meja, menandakan pemilik bangkunya sudah datang.

Inshira melangkah menuju bangkunya. Dia memejamkan mata sejenak dan menghela napas melihat di atas mejanya ada satu kotak susu cokeat kesukaannya yang ditempeli sticky note bertuliskan "Selamat pagi! Semangat sekolah dan nulisnya. Jangan sering begadang buat nulis, ya. Have a nice day!" Di sudut bawah sebelah kanan itu terdapat inisial ADM. Sebenarnya tanpa menuliskan inisial nama, Inshira juga bisa mengetahui siapa pengirim susu ini.

Fictional Character Come True [COMPLETED]Where stories live. Discover now