Atap

6 2 0
                                    

Memaklumi typo, selamat membaca

••••••••
"Ehh dari mana aja Lo" Jean menepuk pundak wanita di depannya yang baru saja juga tiba

"Lah baru balik?" tanya balik nata, Jean menatap sinis nata dan mengendus badan nata "apaan dah kek Anji Lo" ujarnya menjauhkan kepala nata dari dekatnya.

"Elo kali, btw nih wewangian Lo tajam bener, tumben"

"Lahh kan gw emang biasa begini merkonang"

Raka yang melihat perdebatan keduanya berdehem agar mereka berhenti "liftnya udah kebuka"

🐣🐣🐣
Apartment lantai 18 kamar 1380 terlihat ramai sekali sejak sore tadi ad 2 penghuni yang datang, penghuni 1381 dan dengan kak veno yang tinggal di lantai 20.

Di ruang tv terlihat heboh dengan berbagai macam kegiatan, ada yang asik ngemil, ada juga yang fokus dengan tontonannya.

"Kak veno!!!, Minggir dong bukan kakak yang pengen di tonton" Icell melemparkan bantal sofa ke arah veno yang dengan enteng berdiri tepat di tengah menghalangi mereka yang sedang nonton.

"Makanya geseran" lalu icell menggeser badannya.



Di dapur yang menyiapkan bahan ada hazel, Jean yang kadang kadang mampir di dapur, Reymond yang jago masak, Dan levin.

"Cell...." Icell menengok ke arah yang memanggil namanya "paan" tanya nya namun orang yang memanggilnya malah menyuruh icell mendekat.

Icell lalu mendengus namun ia tetap jalan ke arah kamarnya yang ada di lantai dua.

"Apaan sih"

"Diam gobss Jan ribut, i hep samping to tell u ini"

"Apaan sih dongo yang jelas bahasa Inggris Lo"

"Terakhir Lo liat nata ngesmoke kapan?"

"Tumben nanya emang kenapa?"

"Jawab aja dodol"

Icell nampak berfikir mengunakan otaknya dan mengigat ingat kapan "eumm sekitar kelas 9 kali Lo taukan penyebabnya setelah itu udah itu"

Jean mengigat betul kejadian itu dan ia bahkan tak ingin kejadian itu terulang lagi ke nata.

Icell yang geram dengan ekspresi Jean memukul pundak wanita itu "apaan sih je, Lo jangan bikin gw bingung"

Jean menatap lama Icell dan memberitahu kan kejadian tadi.

Sementara di area balkon apartemen mereka, nata yang duduk sendiri menatap ke arah luar melihat jalanan yang padat dengan lampu lampu kendaraan menyinari langit malam.

"Hei ngapain"

Nata kaget dengan tepukan di pundaknya dan hampir menumpahkan minuman soda yang ia pegang.

"Ehh gak kak, liatin jalan ramai banget" jawabnya

"Kamu gak papa" nata menengok lagi pria yang duduk di sampingnya, memberi gelengan sebagai tanda ia baik baik saja dengan senyuman tipis.

"Kalau kamu gak keberatan cerita aja siapa tau kakak bisa bantu kamu" tawarnya

"Hahahah...makasih Lo kak vano, tapi serius aku gak papa" nata tertawa sebentar lalu menolak secara halus tawaran dari pria di sampingnya.

Kembali hening, nata yang menatap langit malam, sedangkan vano sedari tadi menatap wanita di sampingnya. Hingga yang di tatap sadar.

"Kenapa kak" vano menggeleng

"Nat, aku boleh nanya gak?"

"Boleh, apaan kak"

"Kakak gak tau ini terkesan ikut campur tapi aku boleh tau gak, kamu Ama Albert emang sedekat apa?"

wonder womanWhere stories live. Discover now