Rumah Sakit

5 1 0
                                    


Memaklumi typo, selamat membaca

••••••••
Setiba dari parkiran hingga mencari UGD ketujuh wanita itu terlihat sangat tergesa gesa, nafas yang naik turun menandakan mereka betul betul dilanda kekhawatiran.

"Kak Ara!!!" Panggilan dengan lambaian tangan membuat ketujuhnya segera mendekat ke arah sana.

"Gimana?" Tanya jean dengan melihat pintu dengan papan 'R. Operasi' terlihat jelas

Adik kelas menggeleng " dokter belum keluar kak" jawabnya

Mereka bernafas kasar frustasi dan khawatir membuat mereka sangat marah dengan diri mereka bahkan sangat marah dengan orang yang membuat kejahatan ini.

"Ehh kak hazel" hazel dan yang lainnya berbalik melihat Aldo adik kelas mereka dengan kantong kresek besar

"Oh ya kak minum dulu" Sinta yang memanggil Ara tadi mengajak Yana dan yang lainnya duduk dengan memberi mereka minum yang dibeli Aldo

Setelah berusaha tenang dan meneguk air agar membasahi tenggorokan. Icell menatap Sinta yang di sampingnya.

"Kita boleh tau gak, kamu nemuin nata dalam keadaan gimana?" Yang lain pun menengok serempak menunggu jawaban dari wanita yang lebih muda dari mereka ini.

"Aku juga gak tau pasti pelakunya siapa kak pas aku masuk kak nata udah tergeletak di lantai dengan darah yang mengalir kak nata juga sempat sadar kayaknya dia berusaha bangkit mau pegang ujung westafel tapi gak bisa" cerita Sinta mengigat lagi.

Sebagai sahabat yang saling menjaga tentu saja ketujuh wanita tersebut merasa marah sangat marah, ana pergi begitu saja setelah mendengar cerita Sinta "gw nemenin ana dulu" hazel mengangguk melihat punggung Ara yang menyusul ana.

   *Ceklek
Pintu kaca terbuka menampilkan dokter dengan dua orang asisten di belakangnya.

"Keluarga korban?" Tanya sang dokter

"Maaf dok, Orang tuanya lagi perjalanan ke sini, dokter bisa kasih tau kita teman kecilnya kok" ucap Yana sopan, sang dokter mengangguk lalu menunjuk hazel dan jean "yaudah kalian berdua ikut saya ke ruangan"

Sepeninggalan hazel dan jean bertepatan juga dengan Vano dan yang lainnya datang.
"Huuuuushhh gimana huuuuushh....."

"Bentar kak tenang kalian duduk aja dulu" icell menuntun Vano duduk di kursi tunggu

"Natanya mana cell?" Kali ini Veno bertanya

"Masih di  R.O. belum keluar kak, tapi dokternya udah keluar kok sekarang"

"Trus yang lainnya kemana, kok gw gak ngeliat yang lain"

"Hazel bareng Jean ke ruangan dokter, si ana lagi nenangin diri ditemani Ara Ama Zara" jawab Yana yang duduk dan bersandar dengan menutup matanya.

"Gw takut kak" suara icell melemah bersamaan dengan keranjang nata keluar dari ruangan membuat mereka kompak berdiri melihat nata yang menutup mata dengan berbagai macam selang dan perban di kepalanya.

"Eh dek" Veno menahan icell yang hampir saja jatuh.

mereka melihat......

Yana dan icell lagi lagi melihat hal ini.....

Yana berjalan ke arah dua adik kelasnya "dek makasih ya udah cepat bawa nata ke sini, kita makasih banget kalau telat kita gak tau bakal terjadi apa sama nata sekali lagi makasih ya dek" ucap Yana dengan tersenyum dan mengeluarkan beberapa lembar uang.

"Nih ongkos kalian balik ke sekolah lagi gih, sekalian jangan sampai warga sekolah tau soal nata ya dek"

Sinta dan Aldo mengangguk mengerti dan setelahnya pamit dengan kakak kelasnya yang lain lalu pergi.

wonder womanWhere stories live. Discover now