5. ๕⍤⃝ ง

1.4K 211 20
                                    

Sebuah mobil terparkir di parkiran gedung agensi mevvah yang katanya mau bangkrut tapi bikin gedung baru.
Gatau beli gatau bikin.

Keduanya berjalan kedalam gedung agensi, tapi Rosé berjalan dibelakang Jennie karena Jennie sudah menginstruksikannya tadi.

"Kalo latihan aturan ketemu member lain gak si? Gak sabar pengen ketemu Lisa, pasti Jisoo lebih cangtip kalo diliat langsung. Huee gue bisa gak ya gak teriak kalo ada Chaennie Momment?"

"Psstt, lo lakik nya! Masa mau ngeliat kapal lesbi istrinya si?"

Rosé melirik Joohwang yang sedari tadi mengintil kemanapun dia berjalan.

"Heh ngapain lo ngintilin gue terus?"

"Cape gue jelasin semua ini berulang kali."

Rosé menggeleng, dia membiarkan Jennie masuk ke ruang latihan. "Oh ya Hubby, biar gak suntuk nungguin aku kamu boleh kok keliling, asal jangan jauh jauh."

"Takut rindu?"

"Takut butuh. Kamu kan manager aku."

Rosé mengangguk faham "yaudin, aku kesana dulu, liat member Treasure boleh gak si?"

"Boleh, asal jangan ngerusuh ya?" Jennie mengusap pipi suaminya lalu menciumnya sekilas membuat jiwa Rosé membeku.

"Bye Hubby,"

Rosé mengangguk kaku lalu memberi lambaian tangan. "Udah-udah, baiknya lo mulai ngejalanin tugas lo deh Jeh."

Rosé memandang peri dihadapannya "ngapain kita?"

Joohwang menaburkan glitter dan terlihatlah video di layar tablet advan nya.

"Idih, peri punya tablet,"

"Iyalah. Penting buat calling sama update status."

Joohwang mengotak atik tabletnya dan terlihatlah beberapa jadwal yang harus Rosé lakukan sebelum meninggal.

"Jadi di catatan gue lo harus bantuin buibu dagang sayur."

"Idih ogah banget, ngapain sih Joo, kerjaan yang faedah dikit."

"Dikata bantuin buibu gak faedah hah?"

"Ya gue bantuin tuh buibu atas dasar apa coba?"

Joohwang memperlihatkan video dari layar tabletnya "noh, lo pernah nabrak kang sayur sampe dia jatoh ke got. Sekarang kaki dia patah gak bisa cari nafkah, akhirnya istrinya yang susah."

"Tapikan Joo, gue gak sengaja."

"Siapa yang peduli lo sengaja ato enggak. Lo juga ngapa lari lari kek gitu?"

"Yamaap, waktu itu gue lagi buru buru, ngejar June."

Joohwang menggeleng "alesan lo gak bikin kesalahan lo bener. Sekarang lo pergi ke seberang jalan bantuin dia, dapetin maaf dari suaminya, baru lo bisa tuntasin keperluan lo masih dibumi ini."

Rosé menghela nafas "yodah deh..."

Dia pergi ke seberang jalan menemui ibu-ibu yang sedang menjual sayuran dibawah teriknya mentari.

"Gue harus ngapain?"

Joohwang mengangjat kedua bahunya "lah ya mana saya tau. Saya kan peri."

"Dasar peri jadi jadian."

"Pak, sayurnya," tawar ibu itu dengan terbengek karena sesak nafas yang dia derita.

"Duhh iba gue Joo,"

"Makanya bantuin njeng."

Rosé mengusap sudut matanya "bu, kita ngobrol dulu sebentar." mereka duduk berdampingan, "jadi kami dari tim Trans 6T mau-"

Mrs. Hubby (Kesempatan Kedua)Where stories live. Discover now