10. ୧⍤⃝ ว💨

1.1K 189 13
                                    

Sebuah mobil berhenti disebuah parkiran sejak satu jam yang lalu. Sang pemilik enggan keluar karena matanya sibuk memperhatikan seseorang yang sedang sibuk melayani pelanggan diseberang jalan.

Dia masih nyaman di posisinya, menatap rindu sang sahabat yang tak lagi bisa dia ajak gibah seperti dulu. Sudah beberapa kali Peri didalam sana meminta keluar namun dia masih betah di mobil membuat tukang parkir dibelakang mobil mengerang frustasi.

"Lilis, gue kangen banget sama lo. Serius deh, gue kangeeen banget."

"Lo ngeliat Lilis segitunya. Suka lo sama dia?"

Rosé tidak menjawab. Joohwang menghela nafasnya "diam berarti iya."

"Bacot banget si... Orang gue kangen bestie gue."

"Bestie ngapa bestie?"

"Udah deh ah, gue mau nemuin dia, gue mau peluk dia!" Rosé membuka sabuk pengamannya dan berlari keluar.

Namun sebelum itu terjadi Joohwang menarik kerah baju belakangnya "lo mau diamuk kocheng oren? Lo punye bini ege,"

"Ya emang kenapa si? Orang Lilis sahabat gue bukan selingkuhan."

"Lo gatau the power of salah faham apa gimana?"

"Gue kangen sama dia:("

Joohwang menghela nafasnya "lo lagi dalam masa penebusan dosa. Lo kalo mau meluk dia jadi orang baik dulu, nanti ketemu dia di syurga."

"Ngomong mah gampang Joo." Rosé malah bersandar ke mobil.

"Lo gatau gimana persahabatan gue sama dia. Dari orok nih ya, kita sekolah bareng, mandi bareng, main bareng, apa apa bareng, udah kek satu jiwa dua raga gue sama dia tuh. Gue gak bisa bayangin gimana perasaan dia tiba-tiba sahabatnya meninggal."

"Tapi kan lo jadi sahabat juga banyak mudorot nya Jeh. Se sedih sedihnya dia pasti dia juga lega karna beban hidup berkurang dikit."

"Mati kek lo Joo."

"Dah ah, cape Gue kangen sosis bakarnya Lilis."

Rosé berjalan mendekati sahabatnya yang tak lain adalah seorang pejual sosis bakar/kornet bakar/bakso bakar/usus bakar sama pop ice di alun alun.

Sekarang lapak Lilis lagi rame rame nya gegara sekarang tempat tempat wisata udah mulai dibuka lagi.

"Iya Mas bentar, usus sama kornet dua ya? Pop ice nya yang Melon?"

Rosé mendekat, memandang wajah sahabatnya yang sudah tidak dia jumpai beberapa lama ini.

"Mas? Mau beli apa?"

Rosé melihat jajaran sosis di etalase. "Usus lima tusuk sama pop ice vanilla blue nya ya?"

"Oke, tapi tunggu ya, ngantri soalnya."

Rosé mengangguk "gapapa... Mbak."

Mata Rosé berkaca-kaca, dia tuh gak bisa diginiin. Dia sangat rindu pada sahabatnya ini. Tidak bisakah dia melihat tatapan rindu ini?

Rosé berniat mencari tempat duduk, namun kakinya tersandung dan berakhir menabrak Lilis dan menumpahkan pesanan ditangannya.

"Yaampun..." Joohwang melirik dari seberang lapak. Hanya memberikan senyuman lalu menunjuk Lilis dengan dagunya.

"Maaf banget mba, Yaampun."

"I-iya mas, gapapa." Lilis membereskan kekacauan itu dengan senyuman meski dihatinya ingin mengumpati semua orang. Dia sedang capeee! Segala pake tabrakan!

"Mba, saya bantu ya?"

"Enggak, enggak usah Mas. Gapapa kok."

"Boong banget si Lilis. Biasanya udah ngumpat kalo diginiin."

Mrs. Hubby (Kesempatan Kedua)Where stories live. Discover now