9. ๕⍤⃝💐

1.1K 189 10
                                    

Siang yang cukup panas, didalam rumah mewah yang hanya diisi oleh dua orang dan satu peri. Jennie mulai pulih dan sekarang dia sedang Yoga di ruangan gym pribadi.

Rosé memperhatikan dari sudut ruangan. Dia melirik Joohwang yang ikut Yoga dibelakang Jennie.

"Aku mau ambil minum. Kamu mau dibawain apa?"

"Jus. Udah aku taruh di kulkas." jawab Jennie dengan matanya yang masih tertutup.

Rosé meninggalkan Jennie disana. Dia mengambil minum di kulkas dua pintu Jennie yang tinggi dan besar. Setelah memilah dan mengambil minum untuk Jennie, dia kembali menutup pintu.

"Istrinya minum jus kok suaminya minum soda si. Berbanding terbalik sekali..."

Rosé menatap Joohwang datar. Dia duduk di meja makan lalu meminum sodanya.

"Jennie udah baikan. Kayaknya besok ketemu Lilis." tutur Joohwang.

"Gue takut."

"Takut apa?"

"Gue takut Lilis gak ngenalin gue."

"Heh, kita kesana cuma mau nuntasin kerjaan lo di dunia. Gak peduli dia mau kenal lo apa enggak."

"Tapi Joo, gue kangen ngegibah sama dia."

"Yaelah lo ini,"

Joohwang mengambil tabletnya sedangkan Rosé memikirkan sahabatnya. Kira-kira apa kabar dia? Apa dia baik baik aja setelah Rosé mening-

"Ehh bentar Joo, gue mau nanya."

"Tanya yang banyak."

"Gini, lo bilang gue kan di ambang ke matian nih ya, jiwa gue masuk ke badan ni orang. Pertanyaan gue kabar badan gue gimana? Badan gue udah meninggal apa gimana? Kan jiwa nya udah gak nyatu sama badan"

"Ohh itu," Joohwang membenarkan bajunya "sebenernya... Karena jiwa lo ketuker sama nih badan, gue cuma bisa jelasin karna sekarang badan lo gak lagi sama, ya sebenernya gue juga udah mau bilang ini dari dulu, cuma lo nya aja yang gak pernah nanya."

Rosé terdiam dengan wajah datar. "To the point!"

"Gue gatau."

"Udah gue dugong." Rosé bangkit dan pergi menghampiri Jennie.

"Minuman kamu."

"Makasih Hubby."

Mereka duduk lesehan di lantai. "Kemaren gimana kata dokter?"

"Cuma kecapean sama kurang tidur aja. Gapapa kok."

"Gak hamil kan?"

Jennie mengulum senyum "enggak, kenapa?"

"Gapapa, aku cuma belum siap jadi ayah aja."

"Iya Hubby, aku juga belum siap. Kalo aku hamil, member gimana? Fans aku gimana? Ya, kamu juga bilang gamau punya anak, jadi ya... Gimana lagi."

Rosé mengambil handuk kecil dan menyeka keringat di leher Jennie. "Aku cuma belum siap. Kalo waktunya udah tiba kita bisa jadi keluarga utuh, ada kamu, aku, anak kita,"

"Like You, and me, and us."

Keduanya saling melempar senyuman hingga suara senandung kecil merusak suasana.

"Pada hari jum'at kuturut ibu ke garut
Naik delman butut yang ditarik kuda burut
Kududuk disamping kusir yang sedang cemberut"

Rosé menatap si perusak suasana dengan tatapan datar

"Mengendarai kuda sabari dat dit dut hitut." senandungan Joohwang saat sedang menyapu treadmill dengan kemoceng.

"Lirik yang tidak ramah."

Mrs. Hubby (Kesempatan Kedua)Where stories live. Discover now