Ruang Kegagalan

1.3K 158 2
                                    

"Kamu tuh serius gak sih mau nikahin aku? Dari kemarin apa-apa terserah terus. Biasanya cewek yang kaya gitu, ini kenapa jadi cowok sih," nada Lana terdengar meninggi.

"Kamu kok gitu sih ngomongnya. Ngertiin posisi aku juga dong. Jangan sembarangan kalau ngomong," Jeff menjawab dengan nada yang tidak kalah tinggi. "Aku pulang aja, kamu pikir aja pertanyaan kamu itu tadi," Jeff mengambil handphone yang tergeletak di meja apartement Lana dan pergi keluar dengan sedikit membanting pintu.

Persiapan pernikahan Lana dan Jeff tinggal menghitung bulan tapi schedule mereka yang padat membuat keduanya sering berdebat dan tidak punya banyak waktu berdua untuk berdiskusi. Ini adalah pertengkaran terparah selama dua bulan terakhir.

Bahkan dia lupa peluk gue.

Padahal janjinya harus kasih pelukan setiap mau pergi atau pisah.

Bohong.

Lana bermonolog dengan dirinya sendiri sambil menangis di apartemennya seorang diri. Mama Lana masih harus mengurus beberapa hal di Sidney jadi tidak bisa selalu tinggal bersama Lana. Ia tidak menyangka persiapan pernikahan semelelahkan ini. Hanya karena hal sepele saja bisa terjadi perang dunia antara dia dan Jeff.

Sudah tiga hari sejak pertengkaran malam itu di apartment Lana, Jeff dan Lana tidak bertukar kabar.

[Dering handphone Lana berbunyi]

Dengan antusias Lana mengambil handphone-nya berharap Jeff menghubunginya, tapi ternyata salah. Cleo menelefon Lana mengajaknya untuk hang out bersama dan mengajak baby Jose keluar. Keduanya sepakat untuk bertemu di Forever Young Coffee Shop.

Forever Young Coffee Shop

Lana tiba lebih dulu karena lokasi apartementnya lebih dekat dengan coffee shop itu. Sepuluh menit kemudian Cleo dan baby Jose tiba di lokasi dengan didampingi seorang pengasuh bayi. Setelah memesan minuman dan bermain sebentar dengan Jose, Cleo meminta pengasuh Jose membawa bayi mungil itu berjalan-jalan ke taman di samping coffee shop agar ia bisa berbicara berdua dengan Lana.

"Kenapa status IG galau terus sih? Ada yang bisa Ka Cle bantu gak?" tanpa basa basi Cleo langsung ke inti pembicaraannya mengajak Lana bertemu hari itu.

"Biasalah Ka. Dulu Kaka sama Ka Jo gini juga gak sih berantem waktu persiapan nikah?" Lana coba mengeluarkan sedikit isi pikirannya.

"Berantem itu pasti ada. Namanya juga menyatukan dua kepala," jawab Cleo tenang.

"Tapi Jeff tuh gak ngertiin aku banget Ka. Dia maunya dingertiin terus. Apa-apa terserah, kaya gak punya pendapat gitu loh, sedangkan ini semuakan ngikutin plan Opa. Plan awal kan private party aja. Tapi Jeff gak ada bantu aku sama sekali. Aku tuh kaya sendirian," cerita Lana dengan nada kesal.

Cleo mengusap lembut punggung Lana mencoba menenangkan gadis yang sudah dianggapnya sebagai adik kandung sendiri.

"Harus sabar," kata Cleo lembut. "Kalau dua-duanya gak ada yang mau ngalah nanti malah berantakan. Udah coba ngehubungi Jeff dan obrolin baik-baik?" lanjut Cleo.

Lana menggeleng. Cleo coba menenangkan perasaan Lana dengan mengajaknya berbicara tanpa terlalu menasehati Lana. Tidak lama kemudian Jonathan datang menjemput Cleo dan Jose. Lana tetap tinggal di coffee shop dengan alasan ingin menenangkan diri.

"Jangan kemaleman pulangnya," perintah Jo dan dijawab anggukan oleh Lana.

Jonathan dan Cleo tidak langsung pulang ke apartment mereka tapi mampir lebih dulu ke rumah untuk bertemu Jeff. Jo sudah mengirim pesan kepada Jeff untuk memastikan dokter itu ada di rumah. Seperti biasa tanpa mengetuk Jo masuk ke kamar Jeff.

10.000 hoursOù les histoires vivent. Découvrez maintenant