PROLOG

160 8 0
                                    

"Masuklah, masuklah. Aku percaya kamu bisa mendengarku, wahai kamu yang nasibnya belum diketahui."

Suara seorang pria yang lembut terdengar di kepalanya. Suara pria yang pernah dia kenal dan dia temui sebelumnya.

Pria itu juga menyadari bahwa mereka pernah bertemu sebelumnya, meski dia tidak begitu ingat.

"Oh? Atau kamu yang bermata bintang yang aku temui di hari itu? Yah, itu tidak masalah."

"Aku sedang bosan sekarang, maukah kamu mendengarkanku sebentar?"

"Itu bukan kata-kataku sendiri, namun ini sebuah lagu yang aku dengar, sebuah lagu yang terbawa oleh angin."

Pria itu mulai menceritakan sesuatu, sebuah ramalan yang dia dengar dan akan terjadi dalam waktu dekat.

...

"[Mulai sekarang, aku akan memberitahumu soal masa depan. Masa depan di sebuah pulau mistis yang menjadi negeri para peri.

Yang tidak bersalah akan kembali, ke istana Ratu tanpa dasar.

Mengumpulkan, mengumpulkan; seperti hujan, seperti abu. Memudar, memudar; seperti salju, seperti yang luar biasa.

Harapan kami masih ada di ujung; masih dipegang di telapak tangan sang Ratu.

Namun kita hanya harus bertahan sebentar lagi. Pagi hari ketika dua ribu tahun berlalu, Anak Nubuat akan muncul.

Mereka yang menyatukan peri dan manusia, kita dan mereka. Anak Nubuat yang akan menyelamatkan dunia.

Seperti ngengat bagi nyala api. Bahkan jika itu dimulai dengan bara api, bahkan jika itu tidak dapat dilihat.

Kota besi, lautan jelaga. Ketika Malapetaka telah dihentikan, perjalanan ziarah akan dipuji.

Dipandu oleh Tongkat Seleksi, diawasi oleh seorang musafir asing, Anak Nubuat akan mencapai takhta.

Raja Sejati akan mengambil tempat mereka di takhta. Mahkota yang berlumuran darah disajikan.

Berdentang, berdentang; seperti kemarahan yang menggelegar, seperti ratapan yang berapi-api. Biarkan enam lonceng berdentang dalam demonstrasi, beri jalan untuk Raja yang sebenarnya.

Sebelum Malapetaka Merah sampai pada kita, sebelum Malapetaka Hitam menggigit kita.

Meskipun pekerjaan kami lalai, kami adalah keturunan peri yang bebas.

Tidak pernah absen adalah harapan kami. Sebuah hari esok yang cerah kami inginkan.]"

...

"Bagaimana menurutmu? Bukankah itu seperti salah satu lagu yang tidak kamu pahami maksudnya, namun entah mengapa kamu dapat memahaminya?" Ahli sihir itu bertanya pendapat dia.

"Maksudku, begitulah sebuah ramalan. Maknanya mungkin ambigu ketika kamu pertama kali mendengarnya."

"'Kau akan tahu ketika itu terjadi', kamu tahu. Seperti sebuah kutukan yang secara rahasia tersangkut di punggungmu."

"Uh, oh... Aku sedang dipelototi oleh seorang wanita yang menakutkan. Jadi ini semua yang bisa aku lakukan kepadamu."

Ahli sihir itu akan mengakhiri ucapannya setelah seorang wanita menakutkan melihatnya.

"Akankah kita bertemu lagi di waktu berikutnya setelah semuanya selesai?"

"Sayang sekali aku tidak bisa bergabung denganmu di pertempuran, tapi melegakan setelah tahu bahwa aku tidak perlu khawatir."

"Baiklah, sampai kita ketemu lagi. Aku menunggumu di tanah terpenjara, aku akan menantikannya."

Ahli sihir bunga itu menghilang dari mimpi Fujimaru bersamaan pemuda berambut hitam yang telah menyelamatkan dunia sekali dan menghancurkan "dunia" 5x itu terbangun dari tidur nyenyaknya.

FATE GRAND ORDER - LOSTBELT 06 BRITANIA (terjemahan indonesia + fanfiction)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora