07

351 74 2
                                    

Pov Frans

Ku tatap wajah cantik Gina yang tersenyum kearahku. Melakukannya bersama wanita yang ku cintai rasanya begitu nikmat. Erangan dan desahan wanitaku bagaikan heroin bagiku.

Tanpa pikir panjang lagi ku gerakkan pinggangku lebih cepat dan dalam. Ku rasakan dinding kewanitaannya menjepit milikku dengan kuat.

Oh... i flying baby...

Mataku terpejam menikmati penyatuan kami. Ku rasa aku akan segera sampai. Ku bergerak semakin cepat dan kasar tapi benar benar nikmat. Suara Gina semakin kencang di telingaku. Tangannya memeluk tubuhku. Ia juga menjambak rambutku karena terlalu menikmati permainan kami.

"Nikmat sayaaang," bisik ku mesra.

Ku jilati telingaku, membangkitkan hasrat miliknya. Dan benar saja ia semakin menjepit ku. Gerakkan ku sedikit terhambat karena remasan kencangnya tapi itu tidak menyurutkan pergerakan ku.

Aku sudah tidak mampu lagi menahan dorongan kenikmatan yang sudah berada diujung. Ku hentakkan dalam beberapa kali lalu aku mengerang kencang saat menikmati pelepasan panjangku.

"Gina sayaaang.... Aaaaahhhhh!!" Teriakku kencang menyebut nama kekasihku.

Tubuhku benar-benar lemas, seolah tidak ada tulang yang menyangga tubuhku. Akupun ambruk menimpanya. Nafas ku tersengal. Dengan sisan tenaga yang ada, aku membaringkan tubuhku disampingnya dan terlelap.

Pov Frans end.

***

Mendengar suami meneriakkan nama wanita lain saat pelepasannya, membuat Tami semakin terluka. Meskipun pernikahan mereka terjadi karena terpaksa, tapi Tami melayani Frans yang mabuk dengan sepenuh hati.

Ia merelakan Frans merenggut mahkotanya dengan sedikit paksaan tapi semua itu ia lakukan karena ibadah. Saat tahu Frans membayangkan wanita lain yang tengah bersamanya hatinya hancur berkeping-keping.

Ia tidur membelakangai Frans. Tangannya menarik selimut yang membungkus tubuh polosnya dan menangis tersedu-sedu. Rasa nyeri diarea kewanitaannya tidaklah berarti dengan nyeri dihatinya. Benar-benar malam pertama yang mengerikan bagi Tami.

"Astagfirullahaladzim.... Astagfirullahaladziim..."

Hanya itu yang mampu Tami ucapkan berkali-kali untuk mengurangi rasa sakit hatinya, meski ia tahu itu tidak menolong.

***

Frans perlahan terbangun akibat suara tangisan yang mengganggu tidur nyenyaknya. Ia membuka mata dan melihat disampingnya seorang wanita tidur meringkuk membelakanginya tengah menangis.

Selimut menutupi tubuh polosnya. Frans mengerjap berkali-kali. Mencoba memastikan penglihatannya jika wanita yang ada diranjangnya itu bukan Gina melainkan Tami, isteri yang beberapa minggu lalu ia nikahi.

Frans menepuk dahinya saat teringat bayangan semalam. Ia terbangun dari tidurnya. Tami semakin meringkukkan tubuhnya takut. Ingin sekali ia mengumpat tapi semua telah terjadi. Ia meniduri Tami tapi yang ada dalam bayangannya adalah Gina.

Frans buru-buru turun dari ranjangnya dan langsung mengenakan pakaian seadanya. Saat selimut tersingkap, ia melihat cairan merah mengotori seprai. Cairan darah perawan yang semalam ia renggut dari Tami.

"Ta... Tami... maafin aku, Mi. Aku..." Frans mendadak tidak bisa berkata-kata. Lidahnya terasa kaku dan kelu.

"Aku tahu, Da. Aku maafin," cicitnya sambil terisak.

Hidden Marriage 2 (Frans-Mimi Couple)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin