14

521 75 19
                                    

Kuy update lagi

***

Entah berapa kali ia mengecek hapenya sejak kemarin malam hingga hari ini tapi tidak ada notif apapun yang muncul dari suaminya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah berapa kali ia mengecek hapenya sejak kemarin malam hingga hari ini tapi tidak ada notif apapun yang muncul dari suaminya. Tami bingung sendiri dibuatnya.

Tami yang baru pulang dari kampus langsung merebahkan tubuhnya diranjang. Kehamilan pertamanya ini membuat tubuhnya lebih gampang lapar dan lelah.

Sambil memelototi pesan terakhirnya bersama Frans, tangannya mengelus perutnya perlahan seraya berkata, "Kok Papa ngga balas chat Mama ya dek. Sudah seharian chat Mama dikacangin. Sebel." Tami berkomunikasi dengan calon anaknya.

Tami kesal sendiri dibuatnya. Frans tak kunjung membalas pesannya. Tidak mungkin Frans tidak segera merespon chat darinya perihal foto dua garis yang ia kirim. Seketika perasaannya diliputi kecemasan.

Apa Aa ngga setuju aku hamil?
Gimana kalau Aa minta aku gugurin anak ini?

Pikiran pikiran jelek mulai merasuki otaknya dan membuat Tami tanpa sadar menitikkan air mata. Ia kembali mengelus perutnya.

"Jangan khawatir dek. Kalau memang Papa ngga mau ada Mama yang bakal melindungi kamu. Mama mungkin masih muda tapi Mama tahu Allah sudah mempercayakan kamu untuk hadir di rahim Mama. Itu artinya Allah percaya kalau Mama bisa menjadi ibu terbaik buat kamu. InsyaAllah Mama siap menjadi ibu yang Allah pilih buat kamu. Kita berjuang sama sama ya sayang," ucapnya melow.

Tami mematikan ponselnya daripada bersedih hati karena penolakan suaminya. Dari berbagai sumber yang ia baca ibh hamil harus pandai mengatur moodnya untuk tetap ceria agar si janin kelak menjadi anak yang ceria.

"Oke oke sayang. Mama ngga akan bersedih lagi. Maafin Mama ya kalau Mama bikin kamu ikutan sedih." Tami mengelus perutnya yang terasa tak nyaman. Janinnya seolah memberi sinyal kepada dirinya untuk tetap happy.

Tami menyeka air matanya dan berulang kali menarik dan menghembuskan nafas panjang.

"Bagaimana kalau kita berendam air hangat malam ini dek? Mama capek banget seharian dari kampus. Badan Mama rasanya pegel pegel. Kita berendam berdua ya sayang."

Tami melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Ia menikmati berendam malamnya bersama calon anaknya yang masih sangat kecil. Tiga puluh menit kemudian ia keluar dari kamar mandi dengan perasaan lebih tenang dari sebelumnya. Karena sudah terlalu lelah, Tami menutuskan untuk segera tidur karena sudah mengantuk.

***

Pagi itu Tami terbangun oleh suara berisik dari arah pintu depan. Ia mengintip dari dalam kamarnya yang memang berada didepan. Dari balik gorden kamarnya Tami melihat Gina dan Maya datang ke rumahnya.

Entah apa yang terjadi tapi Tami melihat Gina menangis sedih dipelukan ibunya. Tami mendekatkan telinganya mencoba untuk menguping pembicaraan mereka.

(Mohon maaf pake bahasa Sunda ya genks. Tenang ada translatenya kok 😬)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 27, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hidden Marriage 2 (Frans-Mimi Couple)Where stories live. Discover now