13

296 73 15
                                    

I'm Back again 🙃

***

Hari itu mood Gina berantakan. Bagaimana tidak, setelah lelah seharian menangani problematika para pasiennya, ia juga pusing mendapatkan laporan dari pihak gedung tempat nanti ia menikah dan juga vendor vendor yang mendukung pernikahan karena hingga sampai batas waktu yang ditentukan untuk pelunasan belum juga dilunasi.

Gina nyaris membanting ponsel pintarnya saat tidak berhasil menghubungi tunangannya. Nomor telepon milik Frans selalu sibuk dan itu menbuatnya marah. Setelah mencoba menelpon berkali-kali akhirnya Frans menjawab teleponnya.

"Kamu kemana saja sih? Aku telponin kamu dari tadi sibuk terus!" Gina langsung menyembur begitu saja saking kesalnya.

"Aku lagi kerjalah. Memangnya aku ngapain lagi selain kerja," jawab Frans santai.

"Bohong. Kerja apaan sampai telponnya sibuk terus!"

"Memangnya kerjaan aku harus duduk manis di ruangan kantor gitu? Aku itu lebih banyak kerja dilapangan, berhubungan dengan banyak orang dan pastinya telepon pun ku pakai buat kerja." Frans tak kalah kesal mendengar tudingan Gina yang tak beralasan.

"Kamu telepon aku cuma buat marah marah karena aku sibuk ngga bisa ditelpon?! Kurang kerjaan kamu. Aku sibuk. Ngga ada waktu buat meladeni emosi kamu!"

"Oke, fine. Aku minta maaf karena sudah menuduh kamu yang ngga ngga sayang. Maaf aku terpancing emosi." Gina melunak. "Aku itu lagi kesel karena kamu."

"Karena aku? Memangnya aku kenapa?"

"Barusan aku dapat telpon dari pihak gedung resepsi , catering dan vendor yang bakal mewujudkan dream wedding kita, katanya kamu belum membayar pelunasan itu semua ya. Kenapa Frans? Wedding kita tinggal menghitung hari dan semua nyaris gagal karena belum dilunasi. Yang bener aja?!"

"Oh itu..."

"Kamu tahu kan susah banget dapet slot menggelar acara wedding di tempat itu. Semua orang udah ngincer tempat itu menjadi tempat pernikahan mereka dan kita salah satu orang yang beruntung. Terus kamu tahu susahnya aku meyakinkan pihak gedungnya buat tetep keep tempatnya buat kita?! Belum lagi pihak catering dan vendor vendor yang lain. Kamu ini gimana sih?! Oke kita sama sama kerja dan sibuk and i'm understand that baby. Tapi kesannya cuma aku yang excited mempersiapkan pernikahan ini tapi kamu ngga."

"Bisa jelasin kenapa kamu belum melunasi semuanya? Aku minta mereka tunggu sampai jam enam malam ini atau semua yang sudah dipesan dibatalkan."

Terdengar helaan nafas dari Frans. Gina merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan tunangannya.

"Untuk masalah pelunasan gedung dan lainnya memang aku sengaja ngga melunasinya. I'm so sorry."

"But why?" Gina nyaris tidak bisa berkata-kata lagi.

"I think i can't marry you, Gina. I'm sorry. I'm so sorry."

Gina terhuyung mendengarnya. Ia berpegangan pada sudut meja kerjanya. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Gina, are you there?"

"Ka... Kamu bilang apa tadi?" Gina kembali memastikan apa yang didengarnya itu nyata. Bukan halusinasi.

"Aku rasa aku belum siap menikah, Gina. Maksud ku aku ngga bisa menikah sama kamu. Aku minta maaf sudah membuatmu kecewa."

Hidden Marriage 2 (Frans-Mimi Couple)Where stories live. Discover now