18 : Kidnapped

271 35 3
                                    

Di gang sepi seorang anak kecil melewati genangan air bekas hujan dengan santai sembari membawa kantong plastik berisi makanan kaleng. Ia melihat tempat yang menuju rumahnya begitu keluar dari gang terhalang oleh sebuah mobil bak.

Seorang pria paruh baya keluar dari mobil buntut itu dan mendekatinya "Aku teman ayahmu, ia bilang aku harus menjemputmu" ujarnya membungkuk untuk menyesuaikan tinggi mereka

"Tapi ayahku sudah pergi, ia ada di luar kota" memang itu yang ia dengar dari para tetangga yang sibuk bergosip setiap hari.

Pria itu diam beberapa saat dan dan mulai tertawa kikuk "Benar, itulah yang ku maksud. Ayahmu baru saja datang dari kota dan dia ingin aku menjemputmu untuk menemuinya"

Dengan raut wajah senang karena akhirnya ia bisa bertemu dengan ayahnya, Baekhyun berkata "Benarkah? "

"Benar, ayo ikut" pria itu menggendong Baekhyun ke mobil dimana ia keluar tadi

Baekhyun hanya diam saat pria itu dan pria lain yang tengah mengemudikan kendaraan mengajaknya bergurau. Dia hanya ingin menemui ayahnya segera.

Mereka akhirnya sampai di suatu tempat dimana di dalamnya banyak sekali anak kecil seusianya atau mungkin lebih muda darinya. Pria yang tadi bersikap ramah itu tiba-tiba mendorongnya hingga jatuh.

"Itu yang baru" katanya pada pria lain yang duduk entah mengetik apa di komputernya.

"Bagus. Cari yang lain besok! "

Dengan polosnya Baekhyun menatap pria tadi "Ahjussi, dimana ayahku? "

Pria yang dipanggil itu menoleh dan tertawa "Ayah apa? kau harus duduk manis disini dan menunggu giliran" ujarnya

Baekhyun memandang bingung ke arah pria itu yang sekarang telah keluar dari gedung ini dan melihat ke arah anak-anak lain yang meringkuk dengan tangisan.

Salah satu dari mereka kemudian di seret ke suatu tempat "Ia dibawa kemana? " tanya Baekhyun pada anak di sebelahnya

"Aku tidak tahu. Setelah salah satu dari kita dibawa, tidak ada yang kembali lagi" bisiknya

Pria yang sibuk dengan komputernya tadi bangkit dan meninggalkan mereka. Baekhyun belajar dari ibunya untuk tidak bersikap cengeng dan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi, lalu mencari solusi apapun yang ia temukan.

Sejak kecil ia telah dilatih menjadi kuat, ibunya mengatakan bahwa setiap tindakan pasti memiliki hasil yang pasti, entah baik atau buruk, cobalah lebih dulu.

Baekhyun mendekati komputer itu dan membaca tulisan yang ada disana. Ia tidak mengerti dengan mata uang asing, tapi yang pasti ada sebuah tulisan yang merujuk pada penjualan, nama negara dan angka nominal.

Sebenarnya sedikit berguna mendengarkan percakapan para penggosip di kawasan rumahnya, seperti dewasa sebelum waktunya mungkin tersemat pada dirinya. Mereka pernah membicarakan hal yang berkaitan tentang penjualan anak. Ia ingat sekarang, mereka menjual anak-anak untuk para pedofil ke negara lain.

Baekhyun menutup mulutnya dan segera duduk merapat diantara anak lainnya setelah mendengar suara langkah kaki seseorang.

Pria tadi kembali memasuki ruangan sembari menelepon seseorang "Aku dengar, mana ada orang kaya yang melewatkan kepuasan ini? " ujarnya

Mereka juga diberi makanan dan selimut disana, sebelum itu Baekhyun juga dipaksa untuk melihat kamera, kata anak lainnya hal seperti itu biasa untuk mereka yang baru saja datang.

Setelah beberapa hari Baekhyun akhirnya diseret ke suatu tempat "Tidak ku sangka anak ini laku dengan cepat"

Sebelum memasuki mobil, ia menendang bagian inti pria yang mencengkeram bahunya dan berlari sekuat tenaga. Tidak sia-sia dia berlari setiap pagi untuk memainkan hal bahaya di lapangan dekat rumahnya. Bermain bersama anjing liar, dia bahkan sekali pernah hampir digigit, untungnya tetangganya menyelematkannya, sekaligus memarahinya.

Baekhyun lolos tapi tidak dengan anak-anak lainnya. Sejak saat itu dia sadar bahwa memang benar adanya orang-orang yang menyalahgunakan kekuasaannya untuk hal buruk. Ia tidak tahu kabar anak-anak itu, setelah ibu Baekhyun melaporkan itu ke polisi, mereka bilang orang-orang itu telah melarikan diri.

Setelah saat itu, ia menggunakan sebagian besar waktunya untuk menonton televisi yang memberitakan tentang kejahatan dan hukuman-hukumannya.

Seperti itulah dia tumbuh menjadi gadis pemberontak membunuh orang-orang kaya yang terlibat kasus kriminal. Dia belajar hukum dari perpustakaan di sekolahnya dan dia juga mengikuti kelas bela diri di sekolahnya.

Ia pernah membaca sebuah buku yang mengatakan tentang menangkap seorang penjahat juga harus dilakukan dengan adil dan jujur agar tidak terjadi kesalahpahaman yang tidak diinginkan.

"Aku suka menangkap penjahat, tapi aku tidak yakin bisa bertindak dengan adil dan jujur sesuai hukum yang telah berlaku" batinnya

...

Chanyeol memperhatikan Baekhyun yang melamun "Ada apa? "

Baekhyun tersentak dan menatap Chanyeol sengit "Siapa kau sebenarnya? "

Chanyeol tertawa dan menoleh ke pengawalnya "Apa kau ingat berapa kali gadis ini bertanya hal seperti ini? "

Pengawal itu kebingungan "Saya tidak menghitungnya Tuan"

Ekspresi Baekhyun yang semula menunjukkan sisi gelapnya tiba-tiba mengerutkan kening dengan bingung "Semua berasal dari ingatanmu. Kau akan mendapatkan semua jawabannya jika kau ingat siapa dirimu... Di masa lalu"

Chanyeol bangkit dari kursinya dan berbicara dengan pengawalnya "Bayar teh itu! "

Pengawal itu mengeluarkan uang dari sakunya dan memberikannya pada Baekhyun, lalu membungkuk padanya dan pergi mengikuti Tuannya.

Baekhyun melihat uang di depannya dan tertawa sumbang, nominalnya gila. Dia hanya minum teh dingin, tapi dia membayar seolah baru saja membeli Jeollanamdo Set Meal.

•••

Bersambung...

REDEMPTION {CHANBAEK GS}Onde histórias criam vida. Descubra agora