42 : Jongin's Father

232 34 1
                                    

Dua hari lagi Chanyeol akan menikahi Seulgi. Dan Baekhyun tidak pernah sekalipun terlibat di dalam persiapannya. Seulgi memohon puluhan kali agar dia menjadi pengiringnya, tapi dia menolaknya mentah-mentah.

Pada lamunannya, Sehun datang, membuat duyung-duyung yang sebelumnya menjemur diri dibawah terik sinar matahari beringsut pergi. Tidak disadari oleh Baekhyun.

Baekhyun merasakan seseorang tiba-tiba duduk di sampingnya, bersila di tanah. Dia menoleh dan melihat Tuan berwajah pucat yang tidak membutuhkan kursi ataupun tikar untuk duduk. "Aku akan bertanya, dan kau akan menjawabnya"

Baekhyun tidak menjawab, sebenarnya tidak peduli. Dan bahkan menginginkan pertanyaan itu dibatalkan. Bukan karena apa, tapi mereka pasti akan berakhir dengan adu mulut.

"Apa kau senang? "

Baekhyun menoleh dengan kebingungan, tidak tahu ke mana arah pembicaraan ini akan berjalan "Maksudmu? "

"Chanyeol dan Seulgi akan menikah, kau bahagia? " Terkejut dengan pertanyaan itu, Baekhyun tidak merespon apapun dan hanya menatapnya dari samping.

Sehun menoleh karena tidak mendengar jawaban apapun selama hampir 30 detik "Kau harus menjawab"

Baekhyun keluar dari lamunannya "Tidak ... Aku tidak akan bahagia dengan kebahagiaannya"

Tersenyum miris, pria itu menghela napas lelah "Kau berhasil berbahagia sekarang"

"Apa? "

Sehun menelusuri danau dengan penglihatannya sembari masih berbicara dengan Baekhyun "Secara tidak langsung kau baru saja mengatakan bahwa kesedihannya adalah kebahagiaanmu, benar kan? "

Tidak ada jawaban, Sehun melanjutkan "Pembalasanmu lebih dari dugaanku Baek, itu sangat mengerikan, dan dia harus menerimanya seumur hidupnya, lagi. Akan lebih baik jika kau membunuhnya, bukan hanya melumpuhkannya"

"Apa? "

"Kau pikir dia bahagia? Dia harus menghabiskan hidupnya dengan perempuan yang asing baginya, sementara kau ada di dekatnya ... Kau benar-benar berhasil menghancurkannya" lirihnya di akhir kalimat, hampir seperti berbisik

Baekhyun terkejut mendengar maksud Sehun, dia tak terima disalahkan untuk hal ini "Dengar Tuan! Yang memutuskan pernikahan adalah dia. Kenapa aku yang disalahkan? "

"Ku kira Xiumin telah mengatakannya padamu, alasan mengapa dia harus menikahi Seulgi"

Ya, Baekhyun ingat itu. Dan dia juga tidak merespon apapun. Setelah beberapa menit mereka terdiam, Sehun bertanya lagi "Apakah tidak ada kesempatan untuknya? "

Gadis itu menghirup napas panjang dan menghembuskannya kasar tapi tidak menjawabnya.

Ingin rasanya Baekhyun meminta maaf atas pengkhianatannya, mengetahui sikap kekanakkannya yang membuat kerusakan besar pada bangunan mewah Chanyeol.

Mungkin pria itu tidak akan peduli pada rumahnya, dia masih memiliki uang yang lebih untuk membangun yang lebih megah lagi, tapi hati pria itu menjadi sangat terluka. Dan dengan putus asa menyetujui perjodohan ini untuk menyelamatkan orang-orangnya.

Dia tidak seharusnya membalas dendam, perempuan dengan syal kuning itu tadi malam kembali, kali ini tersenyum cerah dan unt pertama kalinya berbicara "Aku dulu ibumu, satu-satunya kenangan yang tidak bisa kau ingat" dalam mimpinya Baekhyun tidak berbicara apapun.

Tapi perempuan itu mengatakan lagi "Kau tahu mengapa aku tertawa saat itu? Aku sedang menertawakan kebodohanmu. Kau tidak berubah Baekhyun. Kau tidak seharusnya merubah kepribadianmu. Dan kau juga tidak seharusnya membalaskan dendam itu"

Baekhyun masih mematung, tidak merespon apapun, bahkan tidak berpikir akan mengatakan apa.

"Aku tahu kau dengan tulus telah memaafkannya tapi, pikiranmu menentangnya. Mengapa? Karena kau tidak berdaya, kau berpikir jika kau memaafkannya dengan mudah, kau akan terlihat lemah. Tapi kau salah ... Mereka yang memaafkan adalah orang terkuat di dunia ini. Tidak semua orang dapat melakukannya"

Sehun menatap mata kelam itu lagi yang tampaknya sedang melamun "Satu pertanyaan terakhir. Apa kau membenciku? " bingung dengan pertanyaan yang keluar topik itu, Baekhyun hanya menatapnya skeptis.

"Apa kau akan peduli dengan apapun yang ku rasakan padamu? Benci ataupun tidak"

Sehun mendesah lelah "Aku kecewa" Baekhyun menoleh, ia tidak mengerti maksudnya. Mengapa ia harus kecewa? Karena Baekhyun tidak menjawab dengan pasti?

Pria berwajah pucat itu mengeluarkan sesuatu dari jasnya dan melemparkan pistol ke arah Baekhyun "Itu pistol mu kan? Dan kau menggunakannya untuk membunuh Kang Hari, sebelum dia bisa kembali ke dunianya. Benar kan? "

Baekhyun hanya mengerjapkan mata, tertangkap basah "Aku benar-benar kecewa, mengapa kau selalu gengsi mengatakan perasaanmu yang sebenarnya? "

Tidak disadari oleh keduanya, Seulgi telah mendengarkan di balik pohon yang tak jauh dari mereka, mendengarkan semuanya dan hanya menatap mereka dengan senyum getir di bibirnya.

...

Jongin sedang melayani pelanggan, sangat sibuk dengan orang-orang yang memesan banyak hal disini. Seorang pria baru saja datang, duduk di kursi terdekat dari pintu dan dia pergi menyambutnya dan meletakkan menu di di depannya "Selamat datang! Apa yang ingin anda pesan? "

Saat itu juga dia melihat wajah yang sama sekali tak asing baginya. Pria paruh baya itu tidak memandang kemanapun dan hanya seolah-olah melamun, tatapannya kosong tapi masih mampu untuk berbicara "Kau akan terus menjalani hidup seperti ini? "

Terjebak, Jongin berhasil ditemukan oleh ayahnya. Dia sudah kabur sejak ayahnya harus pindah ke Jepang untuk urusan bisnis yang sangat lama. Tapi sekarang dia sepertinya tertangkap.

**

Bersambung...

REDEMPTION {CHANBAEK GS}Where stories live. Discover now