47 : Approval

268 36 5
                                    

Chanyeol kemudian mendongakkan wajah dengan mata yang berkaca-kaca, ini pertama kalinya Baekhyun melihat dia tampak lemah seperti ini "Aku tahu itu kekanakkan, tapi itu juga tidak berhasil dan ... Kau semakin membenciku"

Seulgi dan Sehun dengan cepat keluar dari situasi yang mungkin akan rumit itu, dan menutup gerbang. Membiarkan mereka menyelesaikan masalah yang terjadi di antara kehidupan mereka.

"Maaf" Chanyeol mendengar sesuatu, tapi siapa yang mengatakan itu? mata Chanyeol membulat saat tahu bahwa Baekhyun yang mengatakan hal itu.

"Apa? "

"Aku yang kekanakkan, aku pikir dengan membalaskan dendam semua itu akan berakhir, tapi hatiku semakin sakit saat melihatmu masih mengkhawatirkanku. Aku juga memberikan rasa sakit untuk para duyung, yang seharusnya tidak mereka rasakan"

Chanyeol masih diam, memperhatikan setiap kata yang keluar dari mulut Baekhyun "Aku salah, aku minta maaf. Itu pun jika kau mau memaafkanku"

Setelah mengatakan itu, Baekhyun merasakan tubuhnya ditarik dengan cepat ke pelukan Chanyeol "Itu bukan salahmu"

"Itu salahku, jika saja ... "

"Tidak ada yang terluka Baek, semuanya selamat juga berkat dirimu. Sehun telah menceritakan semuanya padaku, kau menggunakan peluru itu pada Kang Hari, benar? "

Baekhyun tidak menjawab, tapi air matanya mengalir dengan deras. Dia memeluk Chanyeol dengan erat.

"Seharusnya aku tidak memperlakukan perempuan serendah itu, siapapun orangnya, mungkin jika itu yang ku lakukan, kau tidak akan mengakhiri hidupmu sendiri" ujar Chanyeol

Baekhyun mengatakan "Tidak ada yang perlu dibahas lagi, kau juga tersiksa karena kepergianku. Sekarang, bisakah kita mulai dari awal? "

Chanyeol melepaskan pelukan mereka dan menatap Baekhyun "Kalau begitu menikahlah denganku! "

"Kau harus meminta izin ibuku dulu"

Dengan itu, mereka tertawa bersama dan Chanyeol setuju, lalu menggodanya karena selalu bergantung pada ibunya. Baekhyun tersenyum "Ibuku lebih penting darimu" kata Baekhyun

Chanyeol kemudian mendekatkan wajahnya, napasnya terasa di bibir Baekhyun, kedua bibir mereka hampir bersentuhan jika saja Baekhyun tidak menjauh "Tidak! "

"Apa? "

"Tidak sebelum menikah, aku tidak mau"

Chanyeol tersenyum "Baiklah! Kita ke rumah ibumu, dan kita akan menikah besok"

"Apa? " Baekhyun benar-benar tidak mempercayai apa yang baru saja ia dengar

Tidak menjawab pertanyaan Baekhyun, pria itu hanya berjalan meninggalkan gadisnya yang terpaku memikirkan betapa cepatnya mereka akan menikah. Tidak, Chanyeol pasti bercanda, itu adalah isi pikirannya sebelum Chanyeol benar-benar membawanya ke rumah Heesun, ibunya.

***

"Apa? "

Seperti yang di duga, Heesun tentu saja terkejut. "Kami membutuhkan restu anda, atau Baekhyun akan meninggalkanku. Anda tahu bukan jika gadis ini tidak nemiliki belas kasih? "

Permintaan restu macam apa itu? Baekhyun ingin menyahut, tapi saat ibunya tertawa dan membalas dengan mengatakan "Kau sangat mengenal Baekhyun, dia memang memiliki sedikit empati"

Tidak menyangka ibunya akan menyetujui kalimat Chanyeol dan justru mendukung itu. Baekhyun diam dan melihat keduanya intens "Aku merestui kalian"

Hati Baekhyun lega mengetahuinya "Jadi kapan kalian akan menikah? "

"Besok" ujar Chanyeol

Baekhyun tahu sekarang, bahwa Chanyeol tidak pernah main-main dengan ucapannya. Heesun bahkan tidak bisa berkata-kata.

"Baekhyun tidak memiliki saudara, bahkan ayahnya juga tidak memiliki kerabat. Jadi cukup anda yang datang untuk merestui kami besok" kata Chanyeol

Pandangannya seakan kabur mengingat bagaimana ayahnya justru tidak menyukai kehadirannya. Baekhyun ingat masa lalunya dan itu membuat Heesun juga sedikit sedih saat melihat ekspresi murung dari anak semata wayangnya.

Chanyeol tahu apa yang telah terjadi, jadi dia segera berpamitan pada Heesun untuk menyiapkan pernikahan dan mengatakan bahwa orang-orangnya akan datang untuk menjemput Heesun. Menyiapkan ibu dari mempelai perempuan.

Baekhyun diam saja saat keluar dari rumah Heesun, dia masih memikirkan tentang ayahnya yang tidak bisa menghadiri upacara pernikahannya. Chanyeol tidak tinggal diam, dia membawa Baekhyun ke butik gaun pengantin dan memintanya untuk memilih manapun yang dia mau.

Akhirnya pikiran gadis itu teralihkan dan memutari ruangan untuk memilih mana yang ia suka. Hingga matanya berhenti pada gaun sederhana berwarna putih yang memiliki hiasan paling sedikit "Aku suka ini"

Kening Chanyeol mengernyit "Baek, pernikahan hanya terjadi sekali. Pilihlah gaun yang lebih mewah! "

"Yang terpenting adalah apa yang di ucapkan, aku hanya akan mengingat janji sakral itu dan bukannya gaun apa yang ku pakai saat itu"

Pelayan butik terpaku melihat Baekhyun, mendengar ucapan bijaknya membuat dia mengagumi Baekhyun tanpa sadar. 6 tahun dia bekerja di tempat ini, baru kali ini dia bertemu dengan mempelai perempuan yang begitu sederhana.

Chanyeol tidak bisa menolaknya, jadi dia menyetujui itu tapi diam-diam dia mengatakan untuk menambahkan hiasan elegan untuk gaun itu.

Mereka sekarang pergi ke toko perhiasan untuk membeli cincin pernikahan. Yang lagi-lagi dipilih Baekhyun, perempuan tersebut adalah tipe sederhana yang tidak menyukai hal-hal glamor. Dia mungkin juga adalah satu-satunya perempuan yang tidak suka belanja dan berdandan.

Chanyeol berpikir dia harus belajar untuk menjadi perempuan yang sesungguhnya tapi jika dia mengatakannya, mungkin mereka akan berakhir berdebat. Jangan lupakan tentang bagaimana kepribadian Byun Baekhyun. Si keras kepala yang tidak akan pernah mau mengalah pada hal kecil sekalipun.

"Ayo pulang, kau harus beristirahat" kata Chanyeol setelah melihat Baekhyun tersandung, mungkin karena lelah.

**

Bersambung...

REDEMPTION {CHANBAEK GS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang